Transmigrasi Vira || 64

18.3K 1.4K 38
                                    

Happy reading

Netra berwarna coklat itu terbuka,matanya menelusuri kamar yang sudah tidak asing lagi di penglihatannya.Gadis itu menatap ke samping,kosong?Nara menghela napas lega.

Setelah melamun selama beberapa menit,Nara bangkit dari posisinya.Ia berjalan malas menuju kamar mandi,membersihkan tubuhnya dan menghiraukan udara dingin yang menusuk kulitnya.

Beberapa menit kemudian

"Huh,laper,"gumam Nara sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Nara menatap wajahnya di pantulan cermin,lalu memoles lipbalm agar bibirnya tidak kering.Ekor matanya melirik ke arah pintu,pada saat ia mendengar suara pintu yang terbuka.

"Non,tuan sudah menunggu di bawah."ucap Maid tersebut dengan sopan.

"Iya,saya akan kesana."ucap Nara.

Melihat pelayan itu tak bergeming dari tempatnya membuat Nara menghela napas kasar.
"Tunggu sebentar."ucap Nara.

"Baik,nona."

Setelah mengganti pakaiannya,Nara pun mengikuti maid tersebut.Gadis itu menatap pemandangan dari lift,tak terasa lift sudah kembali terbuka.Nara menatap Rion yang sudah duduk di ruang makan.

"Kemari."titah Rion sembari menepuk pahanya.

"Aku bisa duduk sendiri."ucap Nara.

"Kemari."tekan Rion membuat Nara mau tak mau menuruti kemauan pria itu.

"Suapi aku."pinta Rion.

Nara menurut,ia menyuapi Rion dan begitu pula sebaliknya.Setelah sarapan pagi selesai,Rion mengecup bibir dan kening Nara.Hal itu tentu saja membuat Nara merasa kesal di pagi hari.

"Aku ada urusan penting,aku harap kamu gak berniat kabur."ucap Rion menatap Nara dalam.

"Siapa juga yang mau kabur?"Nara menahan mati-matian eskpresi senangnya.

"Oke,aku berangkat dulu,sayang."Rion memeluk Nara erat,mencium wajah Nara bertubi-tubi.

"Ish,katanya mau berangkat!?"Nara mendorong wajah Rion menjauh,dia merasa risih.

"Seneng banget kayaknya."sinis Rion.

"Apa?"tanya Nara dengan lugu.

"Sekali lagi ku peringatkan,jangan mencoba untuk kabur."Rion menatap Nara tajam.

"Iya-iya!Bawel banget sih,"ucap Nara di akhiri dengan gumaman.

"Dan lagi,jangan lancang masuk ke sembarang tempat."peringat Rion.

"Ck,iya!"

"Aku selalu mantau kamu."

"Huft,iya Rion.Aku tau.I know."Nara menatap Rion dengan senyum yang dipaksakan.

Rion benar-benar menyebalkan!

"Oke sayang,aku pergi dulu."Rion mengecup bibir Nara sekilas setelah itu melenggang pergi.

Setelah percekcokan singkat itu,Rion pun benar-benar pergi dari mansion.Nara terpekik girang,akhirnya ia mempunyai waktu untuk dirinya sendiri.

"Hm?Enaknya kemana,ya?"monolog Nara mengetuk-ngetuk dagunya.

"Keliling aja deh."Nara memilih untuk mengelilingi mansion tersebut.

"Nona mau kemana?"tanya salah satu maid membuat Nara menghentikan langkahnya.

"Mau jalan-jalan,tapi di sekitar mansion aja kok."jawab Nara.

"Kalau begitu,mari saya temani."ucap Maid itu.

Transmigrasi Vira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang