Transmigrasi Vira || 54

20.3K 1.4K 48
                                    

Happy reading

"Kenapa,kenapa bang Elang meninggal?"Nara menatap Rion dengan tatapan sendunya.

Rion meneguk ludahnya kasar,lidah nya terasa kelu untuk mengucapkan orang yang sudah membunuh Elang.Nara yang melihat wajah gugup Rion pun seketika merasa curiga,"Bukan Lo,kan?"lirih Nara.

Rion mengalihkan pandangannya pada Nara,mereka berdua bertatapan selama beberapa detik."Lebih baik,kamu gak usah tau."ucap Rion.

"Maksud Lo apa!?gue berhak tau siapa yang bunuh Abang gue!"pekik Nara yang mulai tersulut emosi.

"Iya,aku tau kamu berhak.Tapi lebih baik kamu nggak tau,ini demi kebaikan kamu juga."

"Kebaikan apa?Lo kira gue bakal biarin orang itu?Gak!"

Rion menghela napasnya kasar,"Ayo pulang,"ajak Rion.

"Gue gak mau pulang,sebelum Lo kasih tau gue."

"Aku udah urus dia,Nara.Kamu percaya sama aku,dia-"

"Lo mau bilang kalo orang itu udah Lo siksa?Gue gak mau,Rion!Gue yang harus siksa dia,bukan Lo."

"Tapi-"

"Lo kenapa sih!?tinggal kasih tau aja apa susahnya?kenapa harus di sembunyiin segala?"

"Karena itu permintaan Elang sendiri."

"Apa?"

"Sebelum meninggal,dia minta buat gak kasih tau siapapun.Termasuk kamu,Nara."

"Plis,gue mohon.Tolong kasih tau pelakunya,gue bisa gila kalo gak ketemu orang itu."

"Maaf, tapi itu permintaan terakhir Elang.Memangnga kamu mau Elang kecewa karena permintaan terakhir nya gak dikabulkan?"

Nara terdiam,otaknya mencerna kata-kata Rion yang membuatnya ingin menarik kembali permintaan nya.

"Oke,"lirih Nara lalu melangkah pergi menuju mobil,namun sebelum itu Nara sempatkan untuk mengecup makam Elang.

Rion melihat punggung rapuh Nara yang mulai menjauh,bibirnya tertarik ke atas hingga membentuk sebuah seringaian.

*****

Seorang gadis meringkuk dengan badan bergetar,isakan kecil yang terdengar pilu mengisi kesunyian malam.Semesta pun turut menangis, seolah-olah mengerti dengan apa yang dirasakan gadis tersebut.

"Gue harus gimana?dia udah pergi selamanya,"racau Nara.

Nara mencengkram rambutnya dengan kuat,hingga beberapa helai rambut tercabut dari kepalanya.Nara benar-benar seperti orang depresi.Sepulang dari makam tadi pun Nara hanya diam dengan tatapan kosong.

Mungkin jika Nara bisa bertemu sebelum kepergian Elang,Nara tidak akan sampai seperti sekarang ini.Tangisan Nara kini sudah mereda,air matanya benar-benar terkuras sampai tidak bisa lagi mengeluarkan air mata.

"Siapapun orang itu,gue gak bakal maafin dia selamanya."gumam Nara.

*****

Dua orang pria terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.Salah satu pria tersebut mengambil segelas berisi wine dan meminumnya.

"Sampai berapa lama?"tanya pria yang berpakaian casual.

"Saya tidak tahu.Mungkin sampai para dedemit itu pergi."jawab pria dengan banyak perban di tubuhnya.

"Kau mau menunggu sampai kapan?mereka tidak akan pergi,bodoh."

"Lalu,saya harus bagaimana?"

"Bunuh saja mereka.Aku sudah tidak tahan melihat keadaan gadisku."

Transmigrasi Vira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang