Transmigrasi Vira || 66

19.6K 1.3K 66
                                    

Happy reading

"Jadi Abang mau bicara apa?"tanya Nara.

Elang menuntun Nara untuk duduk di sampingnya,mengelus surai Nara lembut."Tolong,tolong percaya sama Abang.Abang ngelakuin ini semua itu demi kebaikan semua orang.Ya,mungkin abang memang terkesan maksa,tapi ini memang yang terbaik buat kita."

Nara terdiam."Memangnya ada apa?Kenapa?Abang di ancam sama dia?"

"Enggak.Abang ngelakuin ini itu murni karena kemauan Abang sendiri."

"Ya terus tujuan bang Elang ngelakuin ini itu apa,sih?Iya,aku tau ini demi kebaikan bersama.Tapi karena apa?"

Elang mendekatkan wajahnya ke telinga Nara."Dia orang yang berbahaya,Nara.Percuma kalo kamu kabur ke negara manapun,dia pasti bisa nemuin keberadaan kamu.Dan satu lagi,kalo kamu masih tetep kekeuh buat kabur,nyawa orang-orang di sekitar kita bisa melayang."

"Abang mohon sama kamu,tolong ngertiin kondisi kita sekarang.Abang yakin,suatu saat nanti kamu juga akan bahagia sama dia.Coba buka hati kamu perlahan,Nara.Abang yakin kalo dia emang yang terbaik buat kamu.Mungkin orang-orang liat dia sebagai iblis,tapi Abang udah kenal sikap dia dengan baik.Dia gak sejahat itu."lanjutnya.

Nara diam,mencerna ucapan demi ucapan yang dilontarkan Elang padanya.Melihat Elang yang berbicara panjang lebar seperti ini,membuat pertahanan Nara runtuh.Elang adalah kakaknya,dan yang pasti,Elang ingin yang terbaik untuk dirinya.

Nara menghela napas panjang."Oke,kalo emang ini yang terbaik,"
"Aku bakal jalani dengan sebaik mungkin."

Elang tersenyum harus,memeluk tubuh Nara erat.Nara ikut tersenyum,tak lupa membalas pelukan hangat Elang.

"Makasih.Abang pasti menjamin kebahagiaan kamu,Vira."lirih Elang.

"Tapi bang,dia orangnya pemaksa banget.Nyebelin lagi!"cetus Nara.

"Lama-lama juga kamu akan terbiasa.Lagipula dia ngelarang,dan maksa kamu ini itu juga demi kebaikan kamu sendiri.Abang yakin itu."tutur Elang.

Nara berdehem guna menanggapi penuturan Elang.Beberapa detik kemudian,pintu terbuka dengan paksa.Terlihat Rion yang menatap keduanya dengan kesal.

"Kenapa lama sekali,huh!?"decak Rion.

Elang berdiri dari duduknya,lalu membungkuk hormat."Maaf karena sudah lalai soal waktu,Tuan."

"Hm,"Rion menatap Nara yang juga menatapnya kesal.

"Bagaimana?Apa gadisku sudah kau ruqyah?"tanya Rion sembari menunjuk Nara.

Nara menggeram kesal,memangnya dia kesurupan!?

"Ya,seperti yang Tuan inginkan."jawab Elang.

"Bagus.Pukul 1 siang nanti,temui aku di ruang kerjaku."

"Baik,tuan."

"Ayo,"ajak Rion menarik tangan Nara pelan.

Nara hendak memberontak,namun saat ia tak sengaja melihat tatapan sendu Elang,ia jadi teringat akan penuturan Elang.Nara mendengus kasar.

"Dadah bang!Nanti ketemu lagi,ya!"seru Nara sembari melambaikan tangannya.

Elang tersenyum,dan mengangguk.Diam-diam Rion mengumpat dalam hati,ia tak tahan melihat interaksi antara Elang dan gadisnya.Yah,meskipun mereka berdua memiliki hubungan darah.

*****

"Hei!Kapan kita sekolah,sih!?"tanya Nara dengan kesal.

Rion yang sedang memeluk tubuh Nara pun mendongak."Kamu udah gak sabar ke sekolah baru,ya?"

Transmigrasi Vira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang