(2)

12.2K 676 9
                                        

"Apakah kalian keberatan jika mempunyai saudara baru?"

Keempat putranya terdiam melihat Bubu nya. Bubu menunjukkan wajah yang bertanya dengan mengangkat satu alisnya.

"Are you seriously? Bu, empat ga cukup Bu? Masa mau nambah lagi? Ah Gyu gak mau punya adek." Rengekan si bungsu membuat Daddy nya sedikit terkekeh.

"Gyu, bahkan dia lebih tua darimu." kata Daddy.

"Hah? Maksudnya gmn, Dad?" kini ganti Jeno yang bertanya.

"Begini...tadi Daddy mu bertemu seorang anak laki laki kisaran seumuran kamu Jeno. Mungkin lebih muda dia beberapa bulan. Dia tidak punya orang tua, jadi Daddy bawa kerumah."

Keempat nya mengangguk angguk mengerti.

"Lalu?" suara Mark.

"Bubu ingin dia jadi anak Bubu, saudara kalian, adek nya Mark dan Jeno, serta kakak nya Beomgyu dan Sungchan. Kalian setuju?" ucap Bubu.

Mereka seperti berpikir keras. Sama sama diam dan tak menjawab pertanyaan Bubu. Semua saling lirik.

"Jika anak itu nakal dan jahat ke Bubu?" pertanyaan Mark membuat Bubu tersenyum lalu mengusap puncak kepalanya.

Putra sulungnya ini memang penyayang. Apa saja yg dilakukan oleh Bubu pasti dikhawatirkan. Meskipun dingin, seorang Mark sangat perhatian kepada orang terdekatnya.

"Nggak akan sayang. Nanti Bubu sama Daddy didik dia ya? Gimana? Kalian setuju?"

"Gyu ikut Abang Milk." ucap Gyu.

"Jeno juga."

"Sungchan juga, Bu."

"Eh? Adik kamu percaya sama kamu, Mark. Jadi? Apa jawabanmu?" Bubu menatap Mark disampingnya.

Mark menatap Daddy nya di ujung meja. Terlihat Daddy nya itu mengangguk menyuruh Mark menyetujuinya.

"Iya, Bu, Mark setuju. Selagi itu membuat Bubu bahagia, Mark setuju kok." jawabnya.

Bubu tersenyum hangat. "Yasudah, terima kasih ya putra putra Bubu yang baik. Bubu mau nganterin dia makanan. Ada yang mau ikut?" ajak Bubu.

"Gyu Gyu. Gyu mau ikut." Gyu mengangkat tangannya antusias dan meloncat loncat.

"Mark, Jeno, Sungchan? Sekalian berkenalan."

"Iya, Bu." jawab Jeno dan Sungchan bersamaan. Sedangkan Mark masih terdiam.

"Mark?"

"Mark mau ngerjain tugas sekolah, Bu belum selesai." jawabnya dengan datar seperti biasa.

"Baiklah. Sesekali kunjungi adikmu dan ajak dia ngobrol ya?"

Mark mengangguk. "Mark ke kamar dulu, Dad, Bu. Permisi."

Setelah Mark tidak lagi terlihat, Bubu mulai menyiapkan makanan dan minuman untuk Echan didalam kamar dan mengajak ketiga putranya ikut.

"Dia ada dimana, Bu?" tanya Gyu.

"Dia ada di kamar Bubu. Tadi dia tidur."

"Kenapa Daddy membawanya pulang? Kenapa gak di bawa ke panti asuhan saja, Bu?" tanya Jeno.

"Jeno, tidak semua anak di panti itu bahagia, nak. Mereka membutuhkan kasih sayang orang tua meskipun itu bukan orang tua sesungguhnya. Bahkan walaupun mereka tetap bisa sekolah, mempunyai apa saja kebutuhan mereka, rumah, mobil, makanan, pakaian, jika mereka tidak punya orang tua, mereka tidak akan bahagia, nak. Jadi kalian bersyukurlah masih mempunyai orang tua." jelas Bubu panjang lebar kepada putranya.

"Sungchan bahagia kok, Bu bisa punya Bubu sama Daddy meskipun Sungchan gak punya Ibu. Bahagiaaaaaa banget." kata Sungchan bersungguh sungguh sambil menatap mata Bubu.

Jung Haechan in Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang