Jam menunjukkan pukul 8 malam dan kelima bocah laki laki itu sedang berkumpul di ruang belajar untuk mengerjakan tugas sekolah mereka masing masing.
Beomgyu yang sedang bermain game di ponsel Bubu nya itu terlihat tenang karna tugasnya selesai lebih cepat.
Gini-gini Beomgyu tipe anak yang sat-set klo ngerjain PR.
Dia pulang sekolah kalo ada PR, langsung saat itu juga di ruang tamu posisi dia masih pake seragam sekolah, buka buku ambil pensil, ngerjain dah.
Tapi kadang ada yang salah di pengerjaan dia waktu dikoreksi sama ketiga abangnya.
Dan Beomgyu selalu bilang "maaf" ke mereka kalau dia salah ngerjain PR.
"Gapapa kok, Gyu kan udah berusaha. Nanti ditingkatin lagi pemahamannya, ya? Gapapa kok cuma satu doang yang salah. It's okay." itu kata Mark.
.
.
"Kalo gak bisa, tanya ke Bang Mark ya, Chan." ujar Jeno membuat Echan sedikit kaget.
"Eee...iya Bang."
'Kenapa gue selalu deg deg an dan takut ya kalo berurusan sama Kak Mark? Dia dingin banget sih. Gue kan jadi canggung.'
Echan melihat Mark yang tengah duduk di meja belajarnya di pojok ruangan. Mark lebih suka menyendiri dibanding bergabung dengan yang lain.
Bibir Mark terlihat bergerak gerak membaca bukunya tanpa suara dan sesekali mencoret bukunya untuk menjawab soal.
Entah kenapa nih author klo ngebayangin Mark lagi belajar kek gitu tuh rasanya adem banget gak sih. Enak dipandang gitu loh.
"Bang Jen.." suara Sungchan membuat Haechan tersadar dan kembali fokus pada bukunya. Pura pura memikirkan jawaban soal matematikanya.
"Ini apa, Bang? Sungchan bingung." adu Sungchan seraya memberikan buku teks nya kepada Jeno.
"Euum sini Abang baca dulu. Jika mentega dipanaskan akan mencair, maka gula yang berada di gelas dengan air panas akan? a. Membeku, b. Menguap, c. Melarut."
"Sungchan gak tau?" Haechan menimpali. Sungchan menggeleng.
"Kak Echan tau?"
Echan tersenyum. "Tau doong."
"Apa?"
"Jawabannya c. Melarut." kata Echan.
Sungchan bertepuk tangan senang. "Makasih kak Echan ululululu gemes banget deh." ujar Sungchan sambil mengunyel unyel pipi gembul Echan sampai si empu menggeleng gelengkan kepala.
Sungchan kembali ke tempatnya sambil sedikit berlari kecil.
Haechan terkekeh. "Lucu banget." gumamnya. Tanpa sadar orang yang di sampingnya ikut tersenyum.
Haechan kembali fokus pada bukunya dan kembali cemberut.
"Bang, yang ini Abang udah belom?" tanya Echan menunjuk soal yang sedari tadi tak terjawab olehnya.
"Hehehe..dari tadi Abang juga stuck disitu, Chan. Coba tanya Bang Mark deh, Abang mau kerjain soal selanjutnya dulu." suruh Jeno.
'Ish kok gue siiih aaaaa gue takuuut.'
"Eumm, oke."
Haechan berdiri dan berjalan perlahan mendekati meja Mark di pojok ruangan dengan hati hati.
Saat sampai, Haechan sejenak menghela nafasnya.sebelum meletakkan bukunya ke meja Mark.
"Eumm Kak Mark." panggil Echan pelan. Tak ada jawaban padahal Echan berdiri pas disamping mejanya. Apa Mark tidak bisa melihat dari ekor matanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Haechan in Jung Family
Random"Mulai sekarang, namamu menjadi Jung Haechan. Mengerti?" Tidak semua orang tua angkat itu jahat dan orang tua kandung itu baik.