(5)

8.4K 471 10
                                    

Cemiwiiiw aloooo Author kembali lagiiii. Gmn ceritanya? Bosan kah? Klo bosan bilang aja gapapa kok.

Ini ceritanya Author percepat pertumbuhan mereka yaa biar cepet gede nanti kalian pada bosen nunggu kpn mereka gedenya wkwk.

Sejujurnya Author juga bosen liat mereka SD mulu yekan awokawok.

Oke lanjut

.

.

.

Setelah 1 minggu kelulusan Haechan dan Jeno serta teman temannya, mereka tetap lanjut di dalam yayasan.

Memasuki SMP tempat Mark bersekolah. Sekarang Mark sudah kelas 8 SMP. Kehidupan berjalan seperti semestinya.

"Haechan sekarang klo ada apa apa, bilang ke mereka yaa... Ada Mark sama Jeno." ujar Bubu menunjuk kedua putranya.

Haechan tersenyum menatap wajah cantik Bubu. "Gapapa, Bu, Echan bukan anak kecil lagi. Echan udah besar sekarang. Echan bakal selesaiin semuanya sendiri." ujar Haechan tulus.

"Echan juga gak mau terlalu ngerepotin Bubu apalagi Daddy. Echan udah sangat berterima kasih karna keluarga Bubu bisa nerima Echan." lagi lagi Echan mengungkitnya.

Jujur saja Bubu tidak keberatan sama sekali akan kehadiran Echan. Bubu merasa bahagia telah mengangkat Echan di keluarganya.

Ia telah menyelamatkan nyawa seorang anak yang dibuang oleh keluarganya.

"Tidak, nak. Echan gk ngerepotin sama sekali kok. Bubu seneng liat Echan seneng, nak. Jangan bilang gitu ya? Sini peluk dulu." Bubu merentangkan tangannya didepan Echan.

Haechan dengan senang hati memeluk tubuh Bubu dengan erat diikuti oleh isak tangisnya.

Ia bersyukur telah dipertemukan dengan keluarga ini. Mereka bisa menerima semua kekurangannya.

Bahkan ke empat putranya tidak membenci Haechan sama sekali saat pertama Haechan ada di kehidupan mereka. Haechan sangatlah bersyukur.

"Echan seneng bisa ketemu kalian. Makasih ya, Bu, udah nerima Echan. Echan gak bakalan minta aneh aneh ke kalian. Echan cuma minta jangan tinggalin Echan."

Echan semakin memeluk Bubu dan sesekali mengusap air matanya yang menetes.

"Iya, nak sama sama. Jadi anak baik ya, nak." ujar Bubu lembut. Echan mengangguk di pelukan Bubu.

"Echan sayang Bubu."

Bubu mengusap belakang kepala Haechan dengan lembut dan sesekali mencium puncak kepalanya.

Jeno dan Mark hanya bisa memandangi dari tempat mereka berdiri. Bubu memang seperti itu. Penyayang.

Hal itulah yang sering membuat Mark khawatir akan Bubu nya. Dia terlalu penyayang.

Mark khawatir jika orang yang Bubu sayang, berbuat sebaliknya terhadap Bubu.

Mark tidak mau membuat Bubu sedih. Sungguh putra sulung yang baik.

Kini pelukan keduanya merenggang. Bubu beralih mengusap kedua sisi pipi haechan. "Jangan menangis, nak."

Haechan mengangguk.

"Maaf ya Bu, mungkin selama ini Echan sering ngerepotin Bubu.Echan gak inget apa yang Echan lakuin yang menurut Bubu itu salah. Maaf ya Bu." Echan kembali memeluk Bubu.

Ditinggalkan oleh orangtua saat kecil itu memang tidak mudah.

Haechan harus menjalani kehidupan nya seperti biasa tanpa kehadiran seorang ibu dan ayah selama seminggu lamanya sebelum ia bertemu dengan Jaehyun di supermarket.

Jung Haechan in Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang