❝And, my dairy's full of your name.❞
Juhee hanya membutuhkan Soobin untuk menjadi pelengkap ruang bahagianya, namun semesta tidak kunjung merestui.
🏅#1 - soobintxt (28/10/22)
🏅#4 - heavyangst (25/11/22)
🏅#3 - choisoobin (03/12/22)
[ ROMANCE ]...
Setelah aksi berbincang-bincang dengan Soobin di perpustakaan hari itu, Yeonjun sudah memutuskan untuk berteman dengan Soobin. Karena tidak ada salahnya untuk membangun pertemanan dengan pacar sahabatnya bukan?
"Soobin!" Yeonjun memanggil pemuda jangkung itu dari radius lima meter darinya. Pemuda yang sedang berjalan di koridor sekolah itu pun langsung menoleh ke belakang menuju sang suara bermuara. Setelah Yeonjun rasa Soobin telah menemukan eksistensinya barulah ia berjalan menghampiri Soobin.
"Mau ke mana? Kok tidak bersama Juhee?"
Soobin segera mengeluarkan buku kecil keramatnya, yang sesegera mungkin akan habis dalam waktu kurang dari dua hari.
"Aku mau ke kelas, tadi aku habis dari kantor membahas nilai bersama Pak Namjoon."
"Dan Juhee hari ini sedang fokus klub, makanya tidak bersamaku."
Yeonjun mengangguk mengerti. "Bolos, yuk!" Soobin menatap Yeonjun dengan bingung. "Kau tidak pernah bolos, ya?" Soobin segera menggeleng. "Ckckck, kasihan sekali kehidupanmu."
"Ayo ikut aku, kita akan membolos seharian!" Yeonjun menarik lengan Soobin lalu menarik secara paksa untuk pergi mengikuti langkahnya.
── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
"Ini adalah tempat yang sering aku kunjungi bersama Juhee dan juga Beomgyu. Terkadang jika kita sedang stress berat kami akan makan di tempat ini bersama-sama."
"Tempat ini memang sangat berarti dan banyak kenangan."
Soobin manggut-manggut, kepalanya menoleh menuju jendela kedua netranya langsung dipertemukan oleh pantai dengan air biru di sana. Selain tempat yang begitu berarti mungkin tempat makan ini adalah tempat makan terindah yang pernah Soobin kunjungi.
"Makanannya sudah datang!" suara seorang wanita menyapa pendengaran Soobin sehingga kepalanya dengan cepat menoleh.
Mata Yeonjun metap hidangan dengan berbinar, matanya begitu menghargai atas syukur dari Tuhan untuk makanan tersebut. "Soobin, silahkan dimakan."
"Masih panas, hati-hati, ya." Soobin mengangguk mengiyakan. Dengan pralah ia menyendok kuah dari sup tersebut kemudian meniupnya setelah hangat batulah ia memakan kiah tersebut.
"Enak?" Soobin tersenyum serta mengangguk dengan antusias. Rasa gurih yang bercampur dengan pedas adalah perpaduan sempurna yang tidak pernah terbayangkan oleh Soobin.
"Nanti kita akan lebih sering ke sini dengan Juhee dan Beomgyu."
Soobin kemudian mengangguk dengan antusias.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
