4. Pertama 🔞

3.9K 279 10
                                    

Build mengusap wajahnya gusar, selesai berlatih, tanpa permisi Bible mengikutinya ke dalam kamar. Sayang sekali Build masih tinggal sendirian karena semua pengawal sudah memiliki teman sekamar masing-masing. Bible masih duduk manis di kursi yang ada di samping tempat tidur.  Iris hitamnya masih menatap Build lekat. 

"Anda mau saya buatkan minum , tuan?" tanya Build sopan. Bible menggeleng pelan lalu beranjak berdiri dan berjalan mendekati Build. 

"Aku mau kamu." 

Build refleks melangkah mundur, namun sayang, kakinya justru terantuk kaki ranjang hingga tubuhnya terjatuh ke atas tempat tidur. Melihat itu, tentu saja Bible tidak menyia-nyiakan kesempatan emas. Ia langsung beranjak naik ke atas tempat tidur dan mengungkung Build di bawah tubuh besarnya. Melihat wajah tampan berada tepat di atasnya, membuat Build terdiam seketika. Matanya pun tidak berkedip melihat wajah yang menurutnya sangat tampan itu. 

"Kau menatapku seperti itu, apakah aku sangat tampan hm?" 

"Ka, kalau saya bilang anda memang tampan, apakah anda akan marah, tuan?" tanya Build takut.  Mata sipit Build langsung membulat saat pria di atasnya itu menunduk dan kembali menyatukan bibir mereka.  Namun kali ini tidak ada penolakan dari Build, bahkan ia memberi akses lidah Bible untuk masuk ke dalam rongga mulutnya. Kedua benda kenyal itu saling membelit lembut masing-masing. Bertukar saliva tanpa rasa jijik sedikitpun. 

"Emmhh, tuan." 

"Sebut namaku, baby. " 

"Bai." 

Bible menyeringai di sela ciumannya. 

"Aku menyukai panggilan itu." 

Sebelah tangan Bible yang bebas mulai menelusup masuk ke balik kaos Build, mengelus kulit lembut di dalam sana, membuat si pemilik mendongakkan kepalanya menikmati sensasi nikmat dari sang penyerang. Melihat leher putih yang terekspose itu, membuat Bible tidak tinggal diam, ciumannya langsung merambat turun ke leher jenjang Buld, meninggalkan beberapa jejak kepemilikan di sana.

"Ahhhh Bai" 

"Ya baby, sebut namaku." 

Tubuh Build menegang saat jari-jari nakal Bible sudah merayap naik menyentuh sebuah tonjolan kecil di dalam sana. 

"Ah, itu ...." 

Ucapan Build tertahan ketika jari-jari Bible memainkan nipplenya dengan nakal. Erangan Build makin kencang saat jari Bible memelintir nipple yang sudah mengeras itu.

"Shit, suaramu membuatku gila."

Bible langsung melepas kaos milik Build, matanya menatap lekat tubuh kecil itu. Putih, ada beberapa bekas luka namun tidak mengurangi sedikitpun daya tariknya. Bible menaruh telapak tangan besarnya di dada polos itu. Menelusuri dengan pelan setiap incinya hingga sampai ke perut.

"Kenapa kulitmu lembut sekali," ucapnya dengan suara serak.

Tubuh Build menegang dan buru-buru mencengkram pergelangan Bible ketika pria itu menyentuh pusarnya.

"Ja, jangan disitu, tuan."

Bible terdiam sejenak lalu menyeringai menatap Build yang masih menatapnya panik.  Pria tampan itu lalu menunduk, mensejajarkan wajahnya di perut milik Build. Tubuh Build menegang ketika sebuah benda kenyal dan basah menyapa pusarnya. Build langsung berusaha mendorong kedua bahu Bible, berusaha menjauhkan wajah tampan itu dari pusarnya, namun seluruh tenaga Build mendadak hilang seketika. Ia hanya bisa meremas kedua bahu Bible. 

"Ahhh,  tuan, hentikan. Nnghhh, kumohon." 

Kepala Build terhentak ke bantal saat lidah basah itu justru menjilat semakin dalam. 

Love in the Dark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang