Part 2 | Derita Fakta

148 41 1
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Yugi telah sampai di rumah sakit dan Aisha segera dibawa ke ruang UGD untuk mendapat pemeriksaan. Sepanjang perjalanan, dengan penuh ketakutan, Yugi terus menciumi tangan Aisha yang terasa dingin. Kugi pun hanya memperhatikannya dengan perasaan yang sama cemasnya di balik kaca spion.

Yugi dengan khawatir menunggu di luar ruangan. Ia duduk dengan kaki yang bergetar gelisah dan terus berdoa dalam hati untuk kesembuhan sang istri.

Tak berselang lama, Kugi yang baru tiba dari parkiran menghampiri Yugi.

"Mas, HP lo ketinggalan, nih." Kugi menyerahkan ponsel di tangannya pada Yugi.

Yugi menatap adiknya. "Iya, Gi. Makasih." Ia langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. "Gi, Ais kenapa bisa kayak gitu? Lo bilang dia sakit perut aja tadi? Tapi kenapa sampe pingsan kayak gini? Sumpah, gue nggak pernah lihat Ais sampe sepucat itu!" ujarnya pada Kugi dengan raut benar-benar cemas.

"Gue juga nggak tahu. Kita tunggu dokter keluar aja buat jelasin semuanya." Jawab Kugi sederhana.

Yugi menghela napas pelan berusaha menenangkan diri.

"Mala siapa, Mas?" tanya Kugi tiba-tiba.

"Hah?" Yugi menoleh pada adiknya bingung.

"Mala." ulang Kugi. "Siapa dia, Mas?" tanyanya lagi seraya melipat tangan di dada dengan mata yang lurus menatap Yugi menuntut jawaban.

"Mala ... Ng, dia ... temen gue, Gi. Kenapa lo tiba-tiba nanya?" Yugi balik bertanya dengan sedikit gugup.

Tatapan Kugi tidak berpaling sedikit pun. "Lo selingkuh, Mas?" tanyanya datar.

Yugi tampak kaget. "H-hah? Ng ... nggak! Apa-apaan, sih, lo? Kenapa lo ngomong gitu?"

Kugi tersenyum miring. "Jadi, selama enam bulan ini lo jarang pulang bukan karena ngerjain proyek, tapi lo selingkuh? Kok, bisa setega itu, sih, ke Kak Ais, Mas?"

Yugi menggeleng. "Lo jangan nyimpulin sembarangan, Gi! Gue udah bilang kalo gue nggak selingkuh, kan? Kenapa lo jadi nuduh gue sembarangan gitu?" jawabnya tidak suka.

Kugi mengangguk seraya tersenyum remeh. "Nggak selingkuh, ya, Mas? Sorry banget sebelumnya kalo gue udah lancang, tapi tadi gue nggak sengaja baca pesan masuk lo dari Mala. Gue juga lihat dia missed call beberapa kali. Dia nanyain lo di mana, Mas? Kenapa pergi nggak bilang-bilang, katanya? Terus apa namanya itu kalo lo nggak selingkuh?" jelasnya.

Yugi diam. Kakinya bergerak dengan gelisah dan Kugi menyadari hal itu.

"Ternyata bener? Wah, gue bener-bener nggak habis pikir sama lo, sih, Mas. Nggak nyangka gue." Kugi menggeleng tidak percaya.

Behind The Secret | MYG ✅️(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang