Part 33 | Quality Time

30 8 1
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Hari semakin siang, bahkan hampir menjelang sore. Karena ada pasien yang melahirkan, Aisha harus menunggu dokter untuk pemeriksaan kandungannya.

Aisha sudah selesai periksa dari dokter kandungan. Kugi hanya menunggu di luar ruangan karena Aisha tidak mengizinkannya masuk. Aisha bilang kalau keadaan kandungannya baik-baik saja dan sehat. Namun, seperti biasa, Kugi tidak bisa percaya begitu saja.

Kini Kugi mengajak Aisha untuk mencari makan siang.

"Lo suka di sini, Kak?" tanya Kugi.

"Hm, lumayan. Orang-orang di sini ramah. Aku banyak ketemu orang baik di sini. Jadi, aku juga nyaman." Jawab Aisha.

Kugi tersenyum tipis. "Kalo capek bilang, ya, kak."

"Nggak, kok. Aku udah biasa jalan juga. Lumayan buat mempermudah persalinan nanti."

"Tapi bilang kalo ada apa-apa, Kak. Kram atau apa, tolong kasih tau gue. Jangan diem aja." ujar Kugi cemas.

"Iya, Kugi. Tenang aja."

Kugi mengangguk. Terus sekarang mau makan apa?"

"Lagi pengen fish ball noodle."

"Oke. Makannya harus banyak sama gue, ya. Biar nggak kurus. Kasihan nanti ponakan gue laper." kekeh Kugi.

Aisha memasang wajah cemberutnya. "Padahal aku makannya banyak."

"Don't think too much. Don't cry. Understand?"

Aisha tidak menyahutinya. "Selamat makan." ucapnya dengan bahagia.

"Selamat makan, Queen."

Mata Aisha melirik. Kugi terlihat mulai fokus pada makanannya. Ia mengabaikan lirikan Aisha yang tertuju jelas padanya.

Mereka menikmati makanan mereka. Selesai makan, Aisha masih belum puas. Kugi pun menemaninya mencari makanan lain. Kugi akhirnya membeli beberapa makanan lagi, sedangkan Aisha membeli minuman dingin.

"Cantik banget warnanya. Jadi sayang mau dimakan."

"Masih cantikan lo, Kak. Luar dalam lagi cantiknya. Kalo es itu, kan, cuma luarnya aja yang cantik." sahut Kugi yang sedang bertopang dagu memandangi Aisha.

"Gombal." jawab Aisha pura-pura sibuk dengan
minumannya.

"Tuh, kan, cantik. Mukanya merah. Gemes banget, sih." Kugi tertawa gemas.

Aisha menutupi wajahnya dengan telapak tangan. "Udah, diem, deh, Kugi. Makan itu makanannya. Keburu dingin nanti." katanya seraya menahan senyum di balik wajahnya yang tertutup.

Behind The Secret | MYG ✅️(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang