Part 15 | Keterlibatan

68 17 1
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Dua orang sedang duduk saling berhadapan pada sebuah meja panjang dalam sebuah rumah. Mereka baru saja sampai dari perjalanan panjang dalam misi penculikan dari rumah sakit.

"Makasih, ya, Ver." ucap Aisha pada pria di hadapannya.

Pria yang sudah sejak tadi berganti pakaian itu pun bertopang dagu menatap Aisha. "Sementara kamu tinggal di sini dulu, ya." ujarnya menatap Aisha.

Aisha tersenyum tipis. "Apa di sini aman?" ia menatap sekeliling.

"Tenang aja. Aku udah urus semuanya supaya nggak ada yang bisa lacak kamu. Nanti aku kasih kamu HP dan nomor baru untuk komunikasi." ujar pria berkacamata itu.

Aisha tersenyum lagi. "Aku tahu aku pasti bisa percayain semua sama kamu, Ver."

"Kamu tahu aku akan selalu bantu kamu, Aisha. Ya udah, sekarang kamu istirahat, ya? Aku anterin kamu ke kamar. Kondisi kamu belum pulih banget. Aku takut punggung kamu kenapa-napa. Ada yang sakit nggak?" oceh pria itu khawatir.

Aisha terkekeh pelan. "Aku nggak apa-apa, Vero. Jangan terlalu cemas begitu."

"Kamu bercanda, ya? Gimana aku nggak cemas? Kamu telepon bilang lagi di rumah sakit dan pendarahan di kepala begitu. Beruntung nyawa kamu masih bisa diselamatkan. Coba kalo nggak? Suami kamu bener-bener udah sinting ngelempar bangku ke kepala kamu! Dia nggak tahu apa—"

"Dia nggak sengaja, Ver. Udah, ya, jangan marah-marah." sela Aisha sebelum Vero menyelesaikan ucapannya.

"Iya, nggak sengaja memang, tapi tujuannya tetep ke adiknya juga, kan? Kalo kamu nggak ngehalangin, mungkin adik ipar kamu yang akan terkapar di rumah sakit sekarang. Lain kali sebelum bertindak, pikirin dulu keadaan kamu, Aisha!"

"Udah, Ver, udah. Kamu, tuh, ya! Kalo udah ngomel panjang banget, deh. Sakit telingaku, nih." Aisha memanyunkan bibirnya kesal.

Vero menghela napas kesal. "Terserah!"

"Sekali lagi, makasih udah bantu aku keluar dari sana. Maaf udah banyak ngerepotin kamu."

Vero berdecak. "Ngerepotin apa, sih? Aku itu sahabat kamu, ya, Aisha. Kamu tentu bisa andalin aku kapan pun kamu butuh bantuan. Don't say that anymore. I don't like it. Oke?"

Aisha menjawabnya dengan senyum tipis di bibirnya.

"Kandungan kamu baik-baik aja, kan?" tanya Vero yang menatap Aisha lekat.

Aisha memegang perutnya sebentar. "Nggak apa-apa. Aku ngelindungin dia banget, kok."

Vero menatap perut Aisha yang masih rata. "Beruntung saat kejadian itu, nggak terjadi sesuatu sama anak kamu, Aisha!" tegasnya.

Aisha tersenyum. "Aku yakin dia anak yang kuat. Dia sekuat ibunya, kok." kekehnya pelan.

"Syukurlah kalo gitu. Mereka masih belum tahu?" Vero beralih menatap Aisha lagi.

"Mereka masih belum tahu. Kugi, sih, yang paling nekat. Dia maksa aku buat tes kehamilan dan cek ke dokter, tapi aku ngelak. Aku nggak mau mereka tahu. Biar ini jadi rahasia kita berdua aja, ya, Ver." pinta Aisha.

Vero tersenyum simpul. "Udah kuduga, sih. Dia bukan orang yang gampang percaya dengan perkataan begitu aja. Dia pasti perlu bukti."

Aisha terkekeh. "Aku lupa kalau kamu pengacara. Udah hobi kamu, kan, bacain karakter orang-orang?" komentarnya santai.

"Beruntung kamu punya sahabat kayak aku, kan? Jadi, nggak akan kejebak sama laki-laki modus." ujar Vero memuji dirinya sendiri.

Aisha mencibir. "Beruntung banget, sih, Ver. Karena kamu, akhirnya aku jadi ketemu laki-laki terbaikku." jawabnya tersenyum senang kemudian.

Vero mengangguk. "Ya, laki-laki terbaik walau akhirnya dia memilih wanita lain juga untuk dinikahi karena kekuranganmu, kan? Tapi aku yakin cepat atau lambat, dia akan menyesali semuanya. Apalagi kalau dia tahu kamu sedang mengandung anaknya." Ia menatap serius Aisha.

"Mas Yugi nggak perlu tahu, Ver. Setidaknya jangan sekarang." ujar Aisha ragu.

🌼🌼🌼

Annyeong.

Untuk keperluan penerbitan, maka part ini tidak akan dipublikasikan secara lengkap. Jika ingin membaca part ini tanpa membeli bukunya, kalian bisa membacanya di karyakarsa dengan berbayar per part.

Bisa search dan follow akun minsenja di karyakarsa ya.

Nggak diwajibkan kok :)

Ada beberapa part yang ditaro di karyakarsa. Sisanya akan tetap ada di sini.

Terima kasih sudah baca cerita ini. Jangan lupa komentar dan vote, ya.

Love, Cha ❤️

Behind The Secret | MYG ✅️(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang