Part 3 | Waktu Penghakiman

141 39 1
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Kugi menatap Yugi yang menangis terisak di bangkunya. "Dia nggak mau operasi angkat rahim karena dia nggak mau kecewain lo! Dia percaya yang namanya keajaiban, Mas! Keajaiban dia akan sembuh dan bisa kasih lo keturunan!" ia menghela napas. "Dia rela nahan sakitnya saat berhubungan sama lo cuma supaya lo nggak kecewa kalau dia nolak!"

"Dia bahkan cerita ke lo tentang-"

"Iya, dia cerita." sela Kugi seraya tersenyum kecut. "Karena apa? Saat lo main terlalu kuat, dia pendarahan, dan gue yang akan bawa dia ke rumah sakit untuk periksa!"

"Pendarahan?" Yugi menatap adiknya tak percaya.

"Iya, dia pendarahan hampir setiap kalian main dan dia berusaha ngumpetin itu dari lo. Hanya sekali atau dua kali yang nggak!"

Yugi benar-benar tidak bisa berkutik mendengar penjelasan adiknya, sementara Kugi kembali menghela napas berat.

"Sekarang kenyataan apa yang keluar dari mulut lo, Mas? Lo mengakui wanita lain sebagai istri lo? Di depan gue? Adek lo yang tahu seberapa menderitanya wanita di dalam itu? Istri lo, hm?" Kugi menunjuk ruang UGD di sampingnya. "Sakit, sih, lo, Mas!" tegasnya.

Yugi semakin terisak tanpa suara.

"Gue nggak ngerti sama pemikiran lo, sih! Bisa-bisanya lo nikahin wanita lain saat istri lo selalu nunggu kepulangan lo di rumah! Lo selalu pakai alasan kerjaan, padahal kenyataannya lo selalu pulang ke rumah istri lo yang lain! Kenapa, Mas? Kenapa bisa lo kayak gini? Apa karena Kak Ais belum kasih lo keturunan, hah? Kenapa lo harus sejahat itu ke Kak Ais, Mas?" bentak Kugi marah.

Yugi bergeming dan tak menjawab.

"Kenapa lo diem aja, Mas?! Jawab gue! Lo brengsek, tau nggak?!" teriakan Kugi menggema di lorong rumah sakit itu.

Yugi tak bereaksi apapun selain menangis. Kugi sendiri sedang mencoba menahan amarahnya pada pria di hadapannya itu. Ia hanya menatap Yugi yang terus diam seolah meratapi kesalahannya.

"Gue tanya sama lo, Mas! Lo nikahin dia dengan sadar? Lo mikirin perasaan Kak Ais nggak, saat ngelakuin itu? Kak Ais itu sayang banget sama lo, Mas! Sayang banget! Bahkan dia nggak pernah sekali pun berpikiran negatif ke lo! Dia selalu bilang lo kerja, kerja, dan kerja! Bullshit kerja!" emosi Kugi benar-benar sulit dikendalikan olehnya.

"Gi, gue minta maaf. Gue emang salah. Gue-"

"Minta maaf? Buat apa? Telat! Nggak akan mengubah keadaan lo yang udah jadi suami orang lain juga, kan, Mas? Gue nggak peduli apa alasan lo ngelakuin hal konyol ini! Yang gue peduliin cuma Kak Ais! Kondisi dia jauh lebih penting dari pada gue harus pikirin kelakuan kakak gue yang brengsek! Sebaiknya lo malah nggak usah ada di sini! Lo cuma akan nyakitin dia, Mas!" Kugi menatap Yugi sinis.

Behind The Secret | MYG ✅️(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang