F-10

2.6K 251 31
                                    

Ternyata yang selama ini dirasakan oleh Chika benar, Christy menyukainya lebih dari sekedar teman. Antara kaget dan bingung mengetahui kebenaran ini, yang jelas sekarang dia dilema, apa yang harus dilakukannya? Menerimanya atau menolaknya.

Apalagi hubungan seperti ini, dia merasa dirinya normal, tapi memang dia tidak membohongi diri sendiri, kala dekat dengannya ada suatu perasaan yang berbeda, ia selalu mencari jawaban dengan apa yang terjadi pada hatinya namun tak kunjung menemukannya. Karena ia pikir dia tak mungkin menyukai seorang perempuan.

Tok ... Tok ...

“Honey, sudah siap ? Ayo turun.”  panggil sang ayah diluar kamar.

“Iya pah bentar lagi, duluan aja.”

“Oke, cepat ya, tamunya sudah datang.”

Yah, malam ini ayah Chika berniat mengenalkannya kepada seseorang. Walaupun hati dan pikiran sedang tidak karuan, tapi sebisa mungkin dia terlihat biasa saja, karena ia tak mau membuat ayahnya khawatir.

Setelah selesai dengan persiapannya Chika langsung turun ke bawah menuju ruang tamu.

“Pah ”

“Honey, sini duduk. ”

Saat mau duduk di sebelah ayahnya dia sangat kaget melihat laki laki yang ada di depannya. Ya jelas sangat jelas, chika mengenal siapa laki laki itu.

“Aldi .” ucapnya dengan tak percaya.

“Chika ”  reaksi Aldi sama tak kalah terkejutnya saat melihat Chika ada di depannya.

“Jadi kalian sudah saling mengenal?” tanya sang ayah.

“Aah iya om, kebetulan kita satu kampus.” jawab Aldi dengan raut muka yang masih bertanya tanya.

“Ogitu, bagus bagus. Jadi nak Aldi perkenalkan ini Chika anak om. Kalo kalian sudah saling mengenal mah kan enak, cepat pedekatenya.” ucap sang ayah sambil tersenyum.

Chika dan Aldi saling diam, mereka masih mencerna dengan apa yang terjadi. Aldi sama sekali tak menyangka bahwa ia akan di kenalkan dengan Chika, yang mana Chika itu adalah gebetannya.

Aldi pikir, apa memang Chika itu jodohnya?

Lalu pertemuan pun dilanjutkan dengan makan malam, Aldi datang sendirian ke rumah Chika, karena orang tua nya sedang berada di luar kota.

Chika terus diam dan melamun, tentu saja hal itu mengalihkan atensi ayah nya.

“Honey, kamu kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya sang ayah lembut.

Aldi reflek melihat kearah Chika dan memperhatikannya.

“Apa dia keberatan ya?” pikir Aldi.

“No, aku hanya gaenak badan aja pah.”

Bohong jelas bohong, chika berbohong !! Kejadian tadi siang terus menghantui pikirannya, logika dan hatinya tertuju kepada seseorang yaitu Christy. Perempuan yang telah mengungkapkan isi hatinya kepada dirinya.

Ditambah kejadian sekarang, dia sungguh tak menyangka akan di kenalkan sama Aldi. Yang mana ia sudah tau Aldi itu menyukai dirinya.

Rasa rindu, khawatir, bingung, sayang, dan sedih bersatu padu menjadi satu ketuhanan yang maha esa. Pikirannya tetap tertuju pada seseorang. Yaitu, Christy

Sepertinya Chika butuh waktu, butuh waktu untuk mencerna semua ini. dia tidak mau sampai salah langkah. Apalagi ini menyangkut soal hati dan kehidupannya.

“Chik .. ” tegur Aldi, karena Chika terus saja diam

“Hah, iya Di ?”

Sekarang mereka berdua ada di depan rumah Chika. Chika sedang mengantarkan Aldi pulang.

FORVIRRET [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang