3

433 52 26
                                    

"Kau berangkat lebih pagi untuk menunggunya datang sampai tidak sempat untuk sarapan.."

Jinny menyimpulkan sendiri sembari meraih tangan Dita yang lebih dekat dengannya untuk kemudian ia pegang.

Dita membiarkannya.
Ia juga merasakan ibu jari Jinny yang bergerak gerak lembut mengelus punggung tangannya dalam genggaman.

Sedikit bingung atas perlakuan Jinny, Dita tidak tahu harus berkata apa.
Yang baru saja Jinny katakan memang benar. Ia sengaja datang seawal mungkin karena soodam. Ia tidak memikirkan apapun selain ingin segera menyerahkan gelang itu. Meski sebenarnya dia tidak perlu terlalu terburu buru.

Flashback on.

Dita berdiri dengan bertumpu pada kedua kakinya dengan gelisah. Pandangannya tak lepas dari arah gerbang pintu utama kampus. Ia mengamati setiap mobil yang baru saja masuk melewati nya.

Raut wajah tak sabar ditampakkan oleh si gadis bermata indah itu tatkala yang turun dari mobil bukanlah orang yang ia tunggu.

Dita mengeratkan memeluk tasnya yang ia selempangkan sembari mengusap usap lengannya sendiri karena udara pagi yang tak lagi sehangat hari kemarin. Terlebih pakaian yang dikenakan dita hari ini hanyalah kaos biasa berlengan panjang bergambarkan Winnie the pooh kesukaannya.

Musim gugur akan segera berakhir. Itulah yang membuat cuaca di Korea terasa begitu cepat berganti. Warna bunga-bunga yang ada disana juga bisa dilihat perubahannya bahkan hanya dalam semalam.
Sangat berbeda dengan cuaca di negara asalnya Indonesia, tentu saja.
Meski begitu jika disuruh memilih antara musim panas dan musim dingin, dita akan lebih memilih musim dingin.

Dita masih betah menunggu dengan sabarnya Hingga tak berapa lama kemudian muncullah mobil yang rasanya dita pernah melihatnya sebelum ini.

Mobil itu masuk melewati gerbang dan perlahan berhenti tepat di seberangnya
Dita memperhatikannya. Dengan sedikit memicingkan mata, dita penasaran dan tidak ingin salah dalam menebak siapa yang akan turun dari mobil itu.

akhirnya ia melihatnya.

Itu dia. Sosok yang baru saja turun dari mobil adalah Lee soodam.
Gadis yang ia tunggu sejak tadi.

Dita mengambil nafas kemudian dengan sedikit tergesa ia berlari kecil ke arah seberangnya untuk menuju soodam.

Dita sampai disana bersamaan dengan mobil yang bergerak pergi meninggalkan si cantik soodam.

Soodam yang sudah berbalik badan untuk memasuki gedung kampus mendadak menghentikan langkahnya tatkala ia mendengar suara seseorang dari arah belakang memanggil namanya.

"Soodam..!"

Sesaat terpaku, soodam pun membalikkan badan ke arah yang memanggil.

"Oh god.. Soodam-a anyeong.." Dita sedikit tersengal, dan mengatur nafasnya lagi dengan wajah tenang.

Si yang dipanggil masih memasang ekspresi ngebug tanpa mengurangi kecantikannya.

"Kenapa dia? Apa dia tidak mengingatku?" Dita berujar dalam hati.

"Soodam-ssi.. Aku Dita." Dita mencoba menyadarkan soodam yang tampak masih dalam kebingungan melihat kemunculan dirinya.

"Dita? Aaa Dita eonni.." Soodam akhirnya bereaksi. Dibarengi dengan tawa ringan dari keduanya. Soodam sedikit malu karena dirinya yang lambat merespon.

"Maafkan aku.. Aku bukannya tidak mengingatmu. Aku hanya.." Soodam dengan ekspresi nya nampak kesulitan mencari kata yang tepat untuk dita.

"Sudah.. Tidak apa-apa.. Apa kau sedang terburu-buru?"

RASA INI (didamxdijin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang