Pagi hari di langit Korea, sebuah mobil melaju dengan membawa dua orang sahabat di dalamnya.
Lea si pengemudi tidak duduk sendiri, ia seperti biasa berangkat ke kampus bersama dita.
Gadis jangkung itu mengemudi dengan tenang sambil sesekali melirik dita disampingnya yang tengah asik memainkan ponsel. Pasalnya sejak lima menit yang lalu dita tidak berhenti tersenyum-senyum sendiri, yang entah dengan siapa anak itu berkirim pesan.
Karena penasaran Lea pun akhirnya bersuara
"Dit..? Dita??"
"Ne, eonni?" Dita pun menjawab meski lambat merespon.
Lea sampai harus memanggilnya dua kali sampai gadis disamping nya itu menyahut.Lea tertawa melihat reaksi itu.
"Sepertinya kau sedang asyik. Chat dengan siapa?" Tanya Lea tak canggung sambil terus memperhatikan jalan.
"Eoh, Dengan soodam, eonni"
"Soodam?? Aaa.." Lea mengangguk dengan sirat wajahnya yang baru saja mendapatkan informasi baru.
Dalam pikiran nya kini ia tahu rupanya kedua gadis itu sudah cukup dekat sampai telah saling bertukar nomor pribadi.
Tidak ada yang aneh sih.. hanya saja baru kali ini ia mendapati sahabat baiknya itu begitu cepat menjalin pertemanan yang akrab dengan seseorang, bahkan jika itu sesama perempuan."Apa ada yang menyenangkan terjadi?" Tanyanya lagi yang entah kenapa ia jadi penasaran dengan dita dan soodam ini.
"Ne, soodam mengirimi aku gambar yang kami ambil dihari minggu kemarin"
"Mwo? Kemarin?"
"Ne, foto nya sangat lucu. Aku sedikit malu karena ekspresi ku yang kurang siap saat soodam mengambil gambar. Lihatlah eonni.. Hehehe"
"Hahaha neomu kiyo.." Lea melirik nya sekilas dengan pandangannya yang tetap fokus mengemudi.
"Ow tapi ponsel mu retak, habis terjatuh?" Ucapnya lagi yang juga menyadari keadaan layar ponsel sahabat nya itu.
"Ne, aku tidak sengaja menjatuhkan nya. tapi tidak apa-apa, ini masih berfungsi dengan baik"
Lea mengangguk kecil dengan penjelasan nya. Namun daripada itu, lagi lagi Lea masih ingin tahu kenapa dua gadis itu yakni Dita dan Soodam bisa menghabiskan waktu bersama.
"Mm.. Apa kemarin kalian pergi bersama?"
"Ne, eonni. Tapi sebenarnya waktu itu tidak sengaja. Kami hanya secara kebetulan bertemu di sebuah cafe. Dan aku juga tidak menyangka bisa bertemu dengan dia disana" Tambah Dita.
"Aaa geureohguna.. Lalu kemana saja kalian? Apa yang kalian lakukan?"
"Hm.. Kami hanya berjalan-jalan biasa, eonni. Sambil melihat-lihat keramaian. Itu saja"
"Lalu? Bagaimana dia? Apa dia baik padamu?"
Pertanyaan Lea ini mungkin terdengar bertubi-tubi. Tapi sungguh dirinya tidak ada maksud apapun. Sikap protective nya pada Dita sama sekali tidak lantas membuatnya suka ikut campur apalagi mengatur-atur sahabat nya itu. Lea hanya ingin memastikan bahwa keadaan sahabat nya baik-baik saja dimanapun dan dengan siapa pun ia pergi. Dita pun juga sudah biasa dengan sikap Lea yang seperti itu, terlebih waktu Lea sakit dalam beberapa minggu, membuat mereka jarang bertemu hingga Lea hampir setiap waktu menghubungi nya karena khawatir. yah, karena selama ini Lea lah yang selalu menemaninya kemana pun, menjaganya layak nya adik sendiri. Mungkin bisa dibilang dari semua sahabat nya, Dita lah yang paling ia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA INI (didamxdijin)
RandomAwal pertemuan yang canggung tak membuat dua anak manusia ini enggan memulai jalinan persahabatan yang manis.. meski tidak mudah bagi keduanya karna kendala bahasa dan budaya yang berbeda tp tdk menutupi ketulusan hati untuk saling memberi dan mener...