13

409 54 26
                                    


🐣: bagi yang belum membaca part sebelumnya, silahkan dibaca dulu ya guys, biar pembaca bisa nyambung dengan jalan cerita ini sampai ke part selanjutnya.

Silahkan di VOTE readers..
Selamat membaca.. ^^






















Di kantin, Dita baru saja duduk di salah satu meja dengan ukuran bangkunya yang cukup panjang. Gadis berponi itu berada disana setelah ia berhasil menyelesaikan sesi ujian yang menjadi alasan dirinya kini bisa meninggalkan kelasnya lebih dulu.

Suasana di tempat itu juga masih sepi oleh pengunjung lain sehingga Dita harus duduk seorang diri sambil menunggu teman-temannya yang saat ini masih berada di kelas.

Si Pemilik mata indah itu tampak bermain dengan pikirannya sendiri.

sepintas bayangannya me-rewind kembali pada kejadian pagi ini.

Saat itu, usai dirinya mengembalikan hadiah pemberian soodam, Dita masih tidak berhenti dari memikirkannya. Hal itu berlanjut hingga di kelas.

Sepanjang sesi ujian berlangsung, Dita yang kebetulan duduk tepat dibelakang soodam, beberapa kali dibuat tidak fokus hanya dengan memandangi punggung dan rambutnya saja. Entah kenapa aura soodam terasa begitu berbeda dari biasanya, atau memang itu hanyalah sekedar perasaan Dita saja.

Meski begitu, Dita sebisa mungkin untuk tetap berkonsentrasi demi bisa menyelesaikan semua soal ujiannya dengan baik.

Dan saat Dita hendak mengumpulkan tugas, tepat saat ia melewati meja soodam, tanpa sengaja mata indah itu melirik sebentar ke arah soodam. Dita terus memandangi gadis itu hingga langkahnya sampai kemeja dosen.

Tepat saat dita berpaling, di timing yang sama barulah giliran Soodam yang kini mengangkat pandangannya. Ia memperhatikan Dita di sisi meja dosen. Dan saat dita melangkah hendak meninggalkan kelas, mata Soodam tidak lepas dari memandangi gadis itu hingga langkahnya menghilang dibalik pintu.

Setelah semua itu, Dita mencoba menimbang kembali, Apakah sikapnya telah menyinggung perasaan gadis yang sebenarnya telah berhasil merebut hatinya itu?

"Mungkin saja." Pikir Dita. Meski Dita tidak bermaksud sama sekali.

"Eonni, kenapa melamun? "

Zuu dengan suara beratnya telah membuyarkan sikap diam dita.

"Eoh, tidak. Aku tidak melamun," Ucapnya kikuk.
"Aku.. hanya sedikit bosan karena Lea eonni, Jinny dan soodam masih berada di kelas." Katanya lagi lalu meraih minuman yang baru saja dibawakan oleh zuu untuknya.

"Oh.. Kalau begitu biarkan aku menemanimu." ucap zuu seraya mengambil posisi duduk tepat diseberang dita.

"Bagaimana ujiannya, eonni? Apa itu sulit?" Tanya nya membuka topik pembicaraan.

"Yah, lumayan. Aku bersyukur bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Semoga hasilnya juga tidak terlalu buruk."

"Eyy.. Apa maksudmu eonni..? Kau sangat pintar, sudah pasti hasilnya juga akan sangat bagus. Aku yakin itu, bersemangatlah."

"Terimakasih, zuu. aku harap begitu." Dita tersenyum, namun setelahnya ia kembali diam seperti semula.

Untuk sesaat zuu turut diam memperhatikan, lalu lanjut bertanya lagi untuk meneruskan obrolan.

"ngomong-ngomong.. bagaimana urusanmu dengan soodam eonni? Apa kau sudah menemuinya?"

Seolah menyatu dengan pikiran dita saat ini, ia pun menjawab pertanyaan zuu sembari mengangguk pelan.
"Eung, sudah."

RASA INI (didamxdijin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang