8

373 49 15
                                        

Rumit, perasaan kian kalut kala cinta memaksa untuk bicara sedangkan hati tak kunjung siap mengungkapkannya. Resah, gelisah diujung malam dengan pikiran tak henti memikirkanmu.
Rindu, sering kali membawa bayangan sang pujaan 'tuk datang memecah sunyi.
Bagaimana tidak, jika Rasa Ini hanya tertuju padamu, Wahai seseorang yang melulu menjeratku oleh tulus kasih.
Hati ku ini telah jatuh di pelataran cinta mu.

-

-











































"Aku mencintaimu Dit ! "

Jinny, dengan segala keberanian yang dia punya, akhirnya menyatakan perasaannya pada dita, gadis yang selama ini menjadi sahabatnya, juga gadis yang telah menumbuhkan benih cinta dihatinya.

"Are you serious, Jinny?"

"Yeah! I love you Dita, and I'm so serious. Please, give me Your Love.. "

Ia menatap lekat pada kedua mata indah milik pujaan hatinya itu dengan sorot mata memuja lagi penuh harap. sembari meletakkan kedua tangannya dibahu dita demi menunjukkan keseriusan ucapannya.

Dita terjerat oleh tatapan Jinny yang menusuknya jauh kedalam suasana intim. Hingga waktu terasa berhenti mengelilingi mereka.

Untuk beberapa saat tak ada yang berani bersuara, hanya deru nafas terdengar dari masing-masing keduanya yang kini saling sibuk memandang.

Sampai akhirnya, Jinny pun mendekatkan wajahnya pada wajah dita dan..

Cup !

Jinny menciumnya!

Gadis bermarga park itu mendaratkan bibir nya pada bibir sexy milik Dita karang yang sejak tadi menarik perhatiannya.

Perlahan Jinny menciumi bibir ranum itu selembut mungkin dengan penuh perasaan.

Ia gemas karena sejak tadi dita hanya diam tanpa menjawab apapun. Karena Jinny merasa kata-kata tak cukup untuk dita mengerti, maka dibawanya gadis itu dalam pangutan mesra yang menenangkan.

Merasa bahwa dita tak menolak sedikitpun, Jinny justru mendapati gadis yang dicium nya itu kini turut memejamkan mata disetiap kecupannya. Hal itu praktis membuat hasrat Jinny kian diburu nafsu. Maka ia pun mendorong ciumannya kian menelusup masuk dengan menyandera tubuh dita didinding dalam kungkungannya.

"Emmhh" Dita melenguh dengan bibirnya yang masih dibungkam oleh Jinny.

Meski Dita belum membalas ciuman itu tapi ia nampak menikmatinya. Terbukti dengan kedua tangannya yang kini naik dan mengalungkannya pada leher Jinny.

Jinny kian kalap. Cinta yang baru saja tersirat oleh kata, perlahan berubah menjadi bahasa tubuh yang memabukkan. Jinny memang tak pandai bicara, mungkin hanya dengan cara ini perasaannya bisa tersampaikan dengan sempurna.

Sialnya, ini cukup menyesatkan bagi dirinya yang tak tahu bagaimana cara untuk berhenti. Jinny terlalu tenggelam oleh nikmatnya bercumbu, ia bahkan mau lebih. Jika bukan dita sendiri yang menghentikan permainan ini, maka tidak ada yang bisa menghentikannya.

Jinny mengulum bibir bawah Dita lalu berpindah ke bibir atasnya, juga membawa lidahnya turut serta.

Kewarasan seperti telah lenyap entah kemana saat tangan nakal Jinny yang tadinya mengurung Dita didinding kini beringsut turun untuk menangkup sesuatu yang sejak tadi menekan-nekan kencang dibagian dadanya.

RASA INI (didamxdijin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang