"So, kau akan segera pulang ke Texas?"
"Yeah, begitulah, "
"When? "
"Tidak lama lagi, mungkin minggu depan. Aku harus segera kembali dan menyelesaikan urusan kuliah ku disana"
Jinny nampak mengangguk mendengar penuturan dari teman sejawatnya, Denise.
Saat ini mereka berdua tengah duduk bersama di sebuah cafe untuk membayar rasa rindu setelah sekian lama tidak bertemu.
"Dan kau sendiri? Pasti sangat sulit membagi waktu antara sibuk kuliah dan trinee?" Kini Giliran Denise yang bertanya.
"Itu benar, tapi tidak apa-apa. Memang sudah jadi resiko. Lagipula aku senang menjalani keduanya." Jawab Jinny santai sembari tersenyum lembut menatap sahabatnya.
"Yeah.. I know, sekarang kau terlihat lebih bahagia. Aku ikut senang melihatmu kembali dipenuhi gairah dan semangat lagi seperti dulu. Kau memang gadis yang pantang menyerah."
"Hahaha, mungkin kau juga harus mencobanya lagi?" Balas Jinny melempar gurauan.
Denise hanya menggeleng, tersenyum tipis menanggapi ucapan sahabatnya itu yang dia tahu tidak ada maksud serius.
"Hhh... Aku rasa seperti ini saja dulu, meng-cover lagu-lagu di sosial media, menulis lagu sendiri lalu mengunggahnya di soundcloud. Aku belum bisa melakukan hal lain sampai kuliahku selesai." Jelasnya lagi.
"Tetaplah semangat, Denise. Aku tahu Kau memiliki sesuatu yang luar biasa didalam dirimu. Kau hanya butuh sedikit keajaiban untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang penyanyi hebat."
"Thankyou.." Denise mengangkat cup minumannya keatas untuk Jinny. "Semangat untukmu juga, aku percaya dimasa depan kau juga akan menjadi rapper yang luar biasa"
"Untuk masa depan kita!" Balas Jinny yang ikut mengangkat minuman miliknya dan mereka melakukan cheers.
Setelah itu Jinny membawa ponselnya untuk melakukan selca dengan Denise.
Tidak lama lagi Sahabat baiknya itu akan kembali ke kampung halamannya, tentu saja momen berharga ini tidak bisa untuk tidak di abadikan.
Usai mengambil beberapa foto, Jinny fokus ke layar ponsel untuk memeriksa hasilnya. Cukup bagus.
Denise sendiri nampak santai menikmati minumannya. Hingga kemudian gadis asal Texas itu melontarkan pujian.
"So pretty.."
Jinny yang mendengar hal itu lantas tersenyum konyol, "tentu saja, sudah seperti ini sejak aku lahir" Sahutnya percaya diri, tanpa melepas pandangannya dari layar ponsel.
"Hahaha, aku tahu. Tapi yang kumaksud bukan dirimu, melainkan gambar seseorang yang ada di belakang ponselmu itu."
Jinny seketika membalik badan ponselnya.
"Oh gadis ini?" Jinny menunjuk gambar yang dimaksud. "Her name is Dita."
"Dita? You're girlfriend?" Ucap Denise blak-blakan.
Jinny jelas terkesiap oleh tebakan spontan denise, seketika itu pula dia tidak dapat menyembunyikan ekspresi malu diwajahnya. Dia jadi salah tingkah, "Kau pikir begitu?"
"Why? Apa aku benar?" Kali ini sedikit terkejut karena akan lucu jika tebakan isengnya itu ternyata benar.
Jinny lantas menggeleng, berusaha tetap santai menyikapi keingintahuan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA INI (didamxdijin)
De TodoAwal pertemuan yang canggung tak membuat dua anak manusia ini enggan memulai jalinan persahabatan yang manis.. meski tidak mudah bagi keduanya karna kendala bahasa dan budaya yang berbeda tp tdk menutupi ketulusan hati untuk saling memberi dan mener...