Apartement Dita.
Hari menjelang sore, Dita nampak bersiap untuk pergi. Ia berdandan sedikit untuk menyempurnakan penampilannya. Hanya sedikit polesan disana. Ia sengaja memakai make up yang ringan saja karena hari ini ia akan ke studio dance untuk latihan rutin.
Ia juga Mengenakan kaos yang nyaman dan celana trainee yang biasa ia kenakan. Tidak lupa ia juga membawa jaketnya karena nanti ia akan pulang malam.Drrttt....Drrtttttt.....
Ponsel Dita berdering.
Jinny calling......
"Hallo Jinny.."
"Hai beb.. Aku sudah sampai. Apa kau sudah siap?"
"Ya.. Aku sudah siap. Naiklah dulu"
"Okey.."
Tutt..
Sambungan terputus.
Dita bergegas untuk memastikan kembali apa saja yang harus ia bawa. Dan sekali lagi melihat dirinya di cermin.
Good.. All ready
Tak lama kemudian bell apartement Dita berbunyi. Dita pun bersegera untuk membukakan pintu. Ia sudah tahu pasti siapa yang ada diluar.
Saat pintu terbuka..
"Hai beb.. Aku membawakan sesuatu untuk mu.. " Jinny mengatakannya sambil bersenandung dengan smiling eyes-nya yang khas.
"Bab beb.. Bab beb.. Siapa yang kau panggil bab beb.. Bab beb??!"
Hah?
Gadis blonde yang masih berdiri di luar itu sontak mematung dengan mata kecilnya yang melebar dan mulut terbuka tatkala ia melihat siapa sosok yang baru saja membukakan pintu untuknya. Tangan kanannya seketika lunglai kebawah dengan sebuah tentengan yang sebelumnya ia angkat ke atas dengan antusias.
Rupanya bukan Dita yang membukakan pintu, melainkan Lea.
Ya. Sosok yang telah sukses membuat Jinny terkejut adalah Lea.
Raut wajah Jinny yang tadinya full ceria kini mendadak syok dengan keberadaan si jangkung yang tidak ia sangka.
"Sampai kapan kau akan berdiri disana?" Seru Lea dengan nada ketus.
What?
Jinny masih tidak percaya dengan siapa yang baru saja menyambutnya.
Tanpa dapat berkata kata lagi akhirnya jinny pun masuk dengan langkahnya yang lesu."Dita-ya.. Oppa mu sudah datang..!" Lea mengeraskan suaranya tepat saat Jinny masuk kedalam. Seperti nya ia memang sengaja menggoda Jinny.
Jinny yang merasa dikerjaipun hanya bisa mendengus pelan.
Sedangkan Dita secara otomatis melepas tawanya begitu mendengar panggilan Lea. Ia paham bahwa temannya itu lagi lagi ingin memancing keributan.
Awalnya saat bell berbunyi, Dita memang sudah berniat untuk membuka pintu, namun Lea yang memang sudah ada disana tiba-tiba menghalangi langkah Dita agar membiarkan dirinya saja yang membukakan pintu untuk Jinny. Dita pun mengerti, dan ia bisa menangkap maksud Lea yang sengaja ingin membuat Jinny terkejut.
Jinny memang tidak tahu bahwa Lea sedang berada di tempat Dita saat ini.
Dan aksi Lea ternyata berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA INI (didamxdijin)
DiversosAwal pertemuan yang canggung tak membuat dua anak manusia ini enggan memulai jalinan persahabatan yang manis.. meski tidak mudah bagi keduanya karna kendala bahasa dan budaya yang berbeda tp tdk menutupi ketulusan hati untuk saling memberi dan mener...