Heeseung hanya bisa meringis saat pria itu kini tengah mencengkram lengannya.
"Ayo masuk!" Seru pria itu sambil menyeret Heeseung masuk ke dalam sebuah rumah.
"Kau tidak ingin bertemu dengan keluarga mu?" Tanya Jay saat melihat Heeseung yang terus memberontak.
"Kenapa harus ke sini, jika kau ingin menyiksa ku lakukan saja di tempat lain" ujar Heeseung. Jay lalu melepaskan cengkramannya.
"Beri tahu pada mereka, bahwa aku dan kau akan menikah seminggu lagi. Dan bawa ini. Bersikap normal lah, jika kau macam-macam jangan salahkan aku jika mereka semua akan hilang dari dunia ini secara tiba-tiba" Pria itu memberikan ancaman pada Heeseung.
"Ahh kak Hee" Sunoo terkejut saat melihat sang kakak datang secara tiba-tiba.
"Ibu! Ayah! Kakak pulang" Teriak pria itu, Heeseung lalu berjalan masuk dengan Jay yang mengikutinya dari belakang.
"Kau siapa?" Tanya Ibu Heeseung saat melihat Jay di sana. Pria itu nampak tersenyum tipis lalu tanpa disadari oleh orang-orang di sana dia mencubit Heeseung.
"Ibu" panggil pria manis itu, dia lalu berjalan ke arah sang ibu.
"Siapa dia nak?" Tanya wanita itu.
"Ibu aku akan menikah dengannya" Setelah kalimat itu keluar dari bibir Heeseung semua orang terkejut.
"Ahh Kenapa sangat mendadak?" Tanya Sang ayah tiba-tiba muncul. Heeseung tidak tahu harus mengatakan apa, dia lalu menatap pria Park itu.
"Perkenalkan saya Park Jay, saya ingin meminta izin untuk menikahi anak kalian" Jay akhirnya membuka suara, dia kemudian memegang tangan Heeseung
Heeseung hanya bisa diam dan menunduk, dia seperti benar-benar tidak berdaya saat itu.
"Bagaimana dengan Jake?" Tanya mereka lagi. Sebenarnya Jay sangat muak mendengar semua pertanyaan itu.
"Kami tak sengaja melakukannya dan Heeseung hamil" Kalimat itu membuat semua orang begitu syok.
"Heeseung apa benar?" Ibu pria itu mendekat ke arahnya. Heeseung yang masih menunduk hanya bisa mengangguk saja.
"Tolong izinkan aku menikah dengannya" kata Heeseung dengan mata yang berkaca-kaca pada kedua orang tuanya.
.
.
.Pernikahan Jay dan Heeseung dirayakan di hotel bintang lima. Biarpun Jay sama sekali tidak ingin menikah dengan pria itu, tapi dia tetap membuat pesta dengan sangat meriah untuk formalitas saja.
"Aku akan duduk" ujar Heeseung pada pria itu, namun Jay masih mencengkram tangan pria itu.
Saat Heeseung masih di samping pria Park itu, dia melihat sosok yang begitu aneh. Pria itu berjalan ke arah mereka dengan senyuman pada Heeseung.
Heeseung berusaha mengedipkan matanya beberapa kali, dia juga menatap pria yang sekarang menjadi suaminya itu bergantian.
"Kak aku datang!" Panggil pria itu pada Jay. Terlihat pria Paek itu menatapnya dingin tanpa menjawabnya.
"Jangan panggil kakak, aku tidak setua itu" pria itu mengatakan itu dengan nada dingin. Namun pria itu nampak terkekeh mendengarnya.
Manik mata Heeseung beradu pada pria itu, dia lalu tersenyum membuat Heeseung merasa aneh.
"Nama mu Heeseung kan?" Tanya pria itu lalu berjalan ke arah Heeseung. Pria manis itu masih belum percaya, wajah pria itu sangat mirip dengan Jay tapi versi ramahnya.
"Aku Park Jongseong, kembaran Jay" dia mengulurkan tangannya pada pria manis itu. Saat Heeseung akan meraihnya, Jay tiba-tiba menepis tangan Jongseong.
"Kenapa kau ke sini? Aku tidak ada mengundang mu" Jay menjauhkan Heeseung dari pria itu.
"Kau tidak perlu undangan untuk datang ke pesta pernikahan saudara kembar ku" jelas pria itu sambil tersenyum.
.
."Kau makan tadi?" Tanya Jay saat melihat Heeseung duduk di sofa itu. Para tamu sudah mulai pulang dari saja.
"Tidak" jawab Heeseung lemas. Selama acara itu dilangsungkan Jay melarang Heeseung untuk makan.
"Bagus, aku suka jika kau tersiksa" ujar pria itu sambil melepaskan cincin pernikahannya.
"Lepaskan cincin itu dan berikan padaku, budak seperti mu tidak pantas memakainya" ujar pria itu. Heeseung hanya bisa menurut saja, dia lalu memberikan cincin itu pada Jay.
"Kalian masih belum pulang?" Tanya Jongseong tiba-tiba datang kembali ke sana.
"Kenapa kau sibuk? Terserah kami" Jay merasa kesal saat melihat pria itu kembali ke sana.
"Ayo aku akan mengantar kalian, pasti kalian sangat lelah" Jay lalu berjalan ke arah Heeseung yang sudah sangat lemas saat itu.
"Kau baik-baik saja Hee?" Tanya Jongseong saat melihat wajah punya milik pria itu. Heeseung menggeleng pelan menjawab pertanyaan itu.
"Jangan pedulikan dia, biarkan saja mati" Jay mengatakan itu sambil pergi dari sana.
"Heeseung ayo aku bantu" Jongseong lalu membantu Heeseung berjalan pergi dari sana.
"Ayo Heeseung!!!" Jongseong kembali membantu Heeseung untuk keluar dari mobil, namun Jay langsung mendorong adiknya itu.
"Sudah kau pulang saja, aku muak melihat wajah mu itu" ujar Jay lalu dia menarik Heeseung keluar dari sana.
"Apa boleh aku minum segelas air saja?" Tanya pria manis itu saat Jay saat membawanya ke dalam rumah. Pria Park itu memutar bola matanya malas.
"Minum saja air keran" ujar pria itu lalu dia membawa Heeseung ke dapur. Jay membuka rak dan mengambil dua potong roti.
"Ini kau hanya boleh makan ini" ujar pria itu. Heeseung langsung mengambilnya dan memakannya.
Huekkk
Tiba-tiba Heeseung muntah di sana, hal itu membuat Jay terkejut. Dia langsung bangun dan berteriak pada pelayan.
"Aiss kau ini" pria itu memasak wajah jijik saat melihat muntahan itu.
"Ada apa Tuan?" Tanya pelayan datang menghampiri mereka.
"Dia muntah, tolong bersihkan. Terus bawa dia ke kamarnya. Aku tidak mau tidur satu kamar dengan dia" jelas pria itu lalu dia pergi dari sana.
— Jayseung | Kiss Me —
Heeseung benar-benar tidak bisa tidur malam itu, perutnya terus berbunyi menginginkan makanan.
"Aku mau pulang" gumamnya, tak di sangka saat itu air matanya keluar deras.
Namun belum sampai di sana, pintu itu tiba-tiba dibuka. Heeseung berusaha untuk berpura-pura tidur.
Ternyata itu adalah Jay, dia merasa tidak senang melihat Heeseung tidur dengan nyenyak seperti itu. Pria Oark itu menarik selimut yang menyelimuti pria itu.
"Bangun budak!" Menendang kali pria itu, dan akhirnya Heeseung terbangun juga.
"Siapa yang menyuruh mu untuk tidur?" Tanya pria itu dengan senyuman liciknya. Heeseung menelan ludahnya saat melihat pria itu kini tengah membawa sebuah cambuk di tangannya.
"Ayo ikut aku!" Pria itu mengambil tangan Heeseung dan mengcengkramnya.
Dia membawa Heeseung ke ruang bawah tanah itu lagi. Tubuh Heeseung seketika bergetar saat berjalan ke sana, apa yang akan dia terima nanti hal itu membuatnya sangat takut.
"Buka baju mu!" Seru pria itu sambil mengambil tali yang masih terpasang di sana.
"Cepat!" Heeseung langsung membuka bajunya sambil menangis. Melihat pria itu sudah setengah bugil, Jay mencekik leher pria itu dan membawanya ke arah tali yang masih terpasang itu.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Heeseung dengan mata yang berair itu. Jay tersenyum miring dia langsung mengikat kedua tangan Heeseung di sana.
"Entah kenapa aku sangat ingin menyiksa mu malam ini"
TBC
Jangan lupa vote and comment betewe si jay gak takut diamuk masa yakk???

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me | Jayseung
RomanceHeeseung melakukan pengkhianatan yang tak dapat diampuni oleh seorang Jay Park, membuatnya mendapatkan penyiksaan disetiap harinya "Tolong, ampunilah aku" -Heeseung Warning!!!! -Original Story by @Kangayou -This is a remade story -BXB -Mature Conten...