3. (3)
Happy reading💙
*********
Saat Heeseung membuka matanya dia melihat langit-langit ruangan yang berwarna putih polos.
"Kau rupanya sudah sadar" wajah pria itu muncul di mata Heeseung. Seketika tubuh Heeseung menjadi menegang dan bergetar hebat.
"Tolong jangan sakiti aku" suara itu terdengar dari bibir Heeseung. Pria itu nampak cemas dia semakin mendekat ke arah Heeseung.
"Aku Jongseong, aku tidak akan menyakiti mu" kata pria itu, Heeseung akhirnya menatap manik mata itu. Langsung saja dia menangis dan memeluk pria itu.
"Kau terjatuh dari tangga, untung saja satpam mendengar mu" kata Jongseong sambil memeluk pria itu.
"Hmmm bagus bagus" suara itu terdengar dengan tepukan tangan. Heeseung kembali menegang melihat pria itu di depan pintu ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Jongseong sambil mencoba melepaskan pelukan Heeseung dan langsung menghadang pria itu. Jay sampai tersenyum miring.
"Kenapa berhenti? Teruskan saja" kata pria itu sambil tersenyum miring. Jongseong benar-benar sudah tidak tahan, jika saja ini bukan rumah sakit pasti dia akan memukuli pria itu.
"Tugas rumah sudah menunggu mu, ayo pulang" Jay mengambil tangan Heeseung, dia berusaha mengajak pria itu untuk kembali pulang. Namun Jongseong langsung menepis tangan pria itu.
"Aku tidak mengizinkan dia pulang" kata Jongseong sambil memegang tangan sang kakak.
"Aku suaminya, kenapa kau yang sibuk?" Tanya Jay lalu kembali dia mencengkram tangan Heeseung.
"Suami dan ayah apa yang tega membunuh anaknya sendiri?" Kata Jongseong, dia benar-benar sudah bisa tahan lagi. Mendengar itu Heeseung langsung memegang perutnya, ternyata sudah rata.
"Hai! Ayo pulang!" Teriak Jay pada Heeseung. Namun Heeseung hanya diam, dia langsung menarik tangannya secara paksa.
"Beraninya kau!" Jay mencoba memukuli pria manis itu. Tapi Jongseong langsung menangkap tangannya dengan cepat.
"Tidak usah kau ikut dengan pria ini, ceraikan saja dia aku akan menikahi mu. Jangan takut dengan ancamannya" Jongseong mengatakan itu sambil menatap wajah Jay.
"Hmmm Baiklah kalau itu yang kalian kau" Jay langsung pergi dari sana. Setelah Jay pergi Heeseung kembali menutup wajahnya dan menangis.
"Aku sudah kehilangan anakku, aku tidak ingin kehilangan keluarga ku lagi" kata Heeseung sambil mengusap air matanya. Jongseong mendekat lalu dia memeluk pria itu.
"Percayalah pada ku, mereka akan baik-baik saja" Jongseong berusaha menenangkan pria itu.– Jayseung | Kiss Me –
Jay membanting pintu itu saat sampai di rumah. Dia benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan kelakukan kedua orang itu.
"Park Jongseong sialan, dia selalu merebut semua yang aku punya" katanya sambil membuka botol minuman itu.
Sebelum sampai beberapa tegukan, tiba-tiba ponsel Jay berbunyi. Dengan malasnya dia mengambilnya dan menerima panggilan itu.
"Nak Jay, ini ayah mertua. Rumah kami kebakaran. Tolong" Mendengar itu Jay langsung bangun, senyuman itu terlihat di bibirnya lalu dia berlari ke rumah milik keluarga Heeseung..
.
.
"Aaa" Jongseong menyuapi Heeseung makan saat itu. Sebenarnya Heeseung merasa tidak enak, tapi Jongseong terus memaksanya.
Sambil memakan bubur itu Heeseung menonton siaran berita yang tayang di TV ruangan itu.
"Apa itu kebakaran?" Tanya Jongseong sambil mengaduk bibir itu. Heeseung mendengarkannya dengan seksama, sepertinya tempatnya sangat tidak asing.
"Satu keluarga meninggal dunia terbakar tanpa sisa"
Mendengar itu seketika mata Heeseung berair. Jongseong kaget, lalu dia menatap ke arah layar TV.
"Ayah, Ibu, Sunoo" Heeseung mengatakan itu.
"Apa?" Jongseong tidak mengerti dengan apa yang pria itu katakan.
Heeseung langsung mencabut selang infusnya dan berusaha untuk keluar dari sana.
"Heeseung kau akan pergi ke mana?" Tanya Jay saat melihat Heeseung sudah menangis sesenggukan.
"Itu rumah ayah dan ibu" dia langsung menunjuk ke arah TV.
– Jayseung | Kiss Me –
Tubuh pria manis itu roboh saat melihat puing-puing rumahnya yang sudah hangus terbakar.
"Kenapa ini bisa terjadi?" Dia kembali menutup wajahnya dan menangis. Jongseong menjongkok lalu dia memeluk pria itu.
"Apa anda keluarga korban? Jika benar ayo ikut saya kita urus pemakanan keluarga anda" salah satu petugas mendekat ke arah Heeseung.
Semua keluarga Jay datang ke sana, tapi Heeseung sama sekali tidak melihat kedatangan pria itu.
"Di mana Jay?" Tanya Heeseung pada ibu mertuanya.
"Dia mengatakan ada tugas di luar negeri" kata sang ibu. Heeseung menghela napasnya, ternyata pria itu memang benar-benar jahat telah membunuh keluarga pria itu.
"Ini minum lah" kata Jongseong datang membawa minuman itu pada Heeseung.
"Pasti Jay yang melakukannya" ujar Heeseung pada Jongseong.
"Apa maksud mu? Polisi mengatakan jika kebakaran itu karena konsleting arus listrik kan" jelas Jongseong. Heeseung kembali emotional dia menangis lagi.
"Kau tubuh istirahat, setelah ini kita akan pulang ke rumah ku" ujar Jongseong sambil mengusap rambut pria itu..
.
"Aku tidur di sini?" Tanya Heeseung saat Jongseong membawanya ke sebuah kamar yang besar. Dengan cepat pria Park itu mengangguk.
"Kau akan tinggal di sini, aku akan membantu mu menghilangkan trauma itu" kata Jongseong. Heeseung mengangguk lalu dia mengucapkan terima kasih. Jujur saja sejak dia mendapatkan penyiksaan mental dan seksual itu membuat Heeseung menjadi trauma.
"Jangan tangisi mereka lagi, kau harus kuat Hee" kata pria itu sambil mengusap punggung Heeseung.
"Sekarang dia tak akan bisa mengancamku lagi, apa kau bisa membantu ku untuk terlepas darinya selamanya?" Tanya Heeseung sambil menatap pria itu. Jongseong mengangguk pelan, dengan cepat Heeseung memeluk pria Park itu.
Jongseong lalu membalas pelukan dari pria itu dengan penuh kehangatan.– Jayseung | Kiss Me –
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jongseong saat melihat Heeseung tengah memasak di dapur. Dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang pria itu sambil menghirup aroma tubuh si manis.
"Jongseong maaf tapi,"Jongseong langsung paham lalu dia melepaskan pelukannya pada pria itu.
"Maafkan aku Jongseong, aku belum–" Jongseong langsung menutup bibir Heeseung dengan salah satu tangannya.
"Kau masih trauma, tidak apa-apa Heeseung" Mendengar itu membuat Heeseung menjadi sangat bahagia. Dia takut Jongseong kecewa karena dia masih merasa tidak nyaman saat bersentuahan.
"Apa dia akan tanda tangan?" Tanya Heeseung saat melihat surat itu. Dengan cepat pria manis itu mengambil pena dan menandatangani surat cerai itu. Heeseung baru sadar dulu Jay pernah memberikan surat yang dia katakan sebagai surat perbudakan, tapi ternyata itu surat nikah.
TBCJangan lupa vote sama komennya guys
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me | Jayseung
Storie d'amoreHeeseung melakukan pengkhianatan yang tak dapat diampuni oleh seorang Jay Park, membuatnya mendapatkan penyiksaan disetiap harinya "Tolong, ampunilah aku" -Heeseung Warning!!!! -Original Story by @Kangayou -This is a remade story -BXB -Mature Conten...