Kiss Me | Jayseung

09. Pregnant

Sudah lama kai tidak update cerita ini ya?? Hahaha maaf ya jika ada yang nunggu kai update untuk cerita ini

Nah karna sekarang kai comeback, kai mau triplets update

Happy reading sweetheart's💙

***********

"Hati-hati!" Ujar Heeseung sambil mengantar pria itu menuju ke arah pintu depan. Jongseong tersenyum tipis lalu dia melambaikan tangannya pada Heeseung.
                         
"Kita akan bertemu lagi kan?" Tanya Jongseong. Heeseung menganguk pelan, tapi dia tak tahu apa mereka akan bertemu lagi nanti setelah Jay datang.
                         
Saat pria itu pergi, Heeseung masih memandanginya. Dia mengingat pernyataan cinta dari pria itu. Apa dia berusaha mempermainkan Heeseung sama seperti saudara kembarnya?

– Jayseung | Kiss Mee –

                         
"Hai! Bangun kau!" Suara itu membuat tidur Heeseung terusik. Saat membuka matanya Heeseung melihat Jay sudah berdiri di samping ranjangnya dengan telanjang dada. Melihat itu Heeseung langsung bangun dan duduk.
                         
"Ada apa?" Tanya Heeseung sambil meneguk salivanya, tangannya saat ini sudah mulai gemetar hebat.
                         
"Ayo ke kamar ku!" Seru pria itu dengan wajah datarnya. Heeseung menoleh ke arah jendela, ternyata saat itu masih malam.
                         
Melihat Heeseung masih diam saja, Jay langsung menarik tangan pria itu dan menyeretnya ke luar.
                         
"Tolong jangan apa-apakan aku" Heeseung berusaha memohon pada pria itu.
                         
"Lakukan saja kewajiban mu" ujar Jay seketika hal itu membuat Heeseung semakin menegang, dia tahu apa yang pria itu akan lakukan padanya.
                         
Heeseung terjatuh saat pria itu melempar dirinya ke dalam sana. Dengan susah payah bangun mencoba untuk keluar dari sana. Tapi Jay langsung mengunci pintu agar pria itu tidak bisa kabur.
                         
"Tolong lepaskan aku, aku bersumpah akan menjadi pembantu mu selamanya. Tapi tolong jangan lakukan itu" kata Heeseung. Jay tersenyum miring lalu dia mendekat dan menjambak rambut pria itu.
                         
"Sampai mati pun aku tidak akan pernah melepaskan mu" kata pria itu. Heeseung kembali menangis.
                         
"Hmmm saat aku pergi aku rasa kau bersenang-senang dengan si Park Jongseong itu ya. Apa kau menyukainya?" Tanya pria itu lagi. Heeseung menggeleng pelan.
                         
"Sakit" rintih Heeseung, Jay lalu melepaskan rambut pria itu.
                         
"Jika kau mau, aku akan memberikan mu padanya. Tapi kau harus bersedia ku pakai kapan pun. Bagaimana?" Tanya Jay sambil menyunggingkan senyuman jahat itu.
                         
Heeseung menggeleng dia tidak ingin apapun. Dia hanya ingin pulang saja.
                         
"Aku ingin pulang" kata Heeseung lagi.
                         
"Aku rasa dia menyukaimu" ujar Jay.
                         
"Aku juga menyukainya" teriak Heeseung asal. Jay Mendengar itu dan menoleh pada pria manis itu. Lalu suara gelakan tawa mulai terdengar dari bibir pria itu.
                         
"Sudah aku duga" kata pria Park itu sambil menjongkok di depan Heeseung.
                         
"Baiklah saat aku sudah puas dengan mu, aku akan memberikan dirimu padanya" kata Jay sambil membelai pipi si manis.
                         
"Walaupun wajah kalian mirip, tapi sifat kalian sangat berbeda. Jongseong baik sedangkan kau jahat. Dia lembut dan kau kasar. Aku benci kau" kata Heeseung. Dia lalu menepis tangan pria itu darinya.
                         
"Ternyata kau sudah sama dengan kedua orang tua ku" kata Jay lalu dia langsung kembali menjambak rambut Heeseung dan menyambar bibir pria itu. Heeseung berusaha untuk meronta, Jay benar-benar melakukannya dengan kasar hal itu membuat Heeseung menjadi kesakitan.
                         
Pria Park itu melepaskan baju Heeseung dengan tangannya yang lain. Dan dia melakukan itu pada Heeseung.