12. Meet

2.9K 195 3
                                        

01/04

Happy Reading💙

**********

Semua orang terkejut mendengar penjelasan Jongseong dan Heeseung apalagi ibu Jongseong, dia tak tahu Jay bisa sampai sekejam itu.

"Kau akan bercerai dengannya?" Tanya wanita itu mendekat pada Heeseung. Pria itu langsung mengangguk pelan.

"Kau akan ke mana? Aku dengar keluarga mu" Jongseong langsung membuka mulutnya.

"Setelah bercerai aku akan menikahi nya" kata Jongseong. Hal itu kembali membuat mereka terkejut.

"Kau yakin?" Tanya Ayah Jongseong yang mulai berdiri dari sofa. Jongseong mengangguk tanpa ragu lalu menatap ke arah Heeseung.

Setelah pergi dari rumah mereka, Jongseong tak langsung membawa Heeseung ke rumahnya. Dia mengajak Heeseung jalan-jalan diluar, soalnya dia tahu saat Heeseung bersama Jongseong dia selalu diam di rumah saja tidak bisa bebas keluar.

"Kenapa?" Tanya Jongseong pada pria itu.

"Beberapa bulan ini aku tidak pernah keluar jadi agak terasa aneh jika jalan-jalan seperti ini" jelas Heeseung. Jongseong lalu mengeluarkan salah satu tangannya dari saku lalu dia memegang tangan si manis itu.

"Kita akan bersenang-senang hari ini" kata Jongseong sambil merekahkan senyumannya. Heeseung nampak sangat bahagia mendengar itu, jujur saja dia sangat nyaman saat bersama Jongseong.

.

.

"Kau akan pergi bekerja?" Tanya Heeseung saat melihat Jongseong yang tengah bersiap-siap lagi itu. Pria Park itu mengangguk sambil merapikan jasnya.

"Maaf aku ada rapat dengan staf rumah sakit, tapi tidak lama" kata Jongseong lalu dia mendekat dan mengecup pipi pria itu.

Dengan kecewa Heeseung mengangguk, dia kembali ditinggalkan di sana.

"Jongseong" panggil Heeseung dengan ragu.

"Hmmm?" Tanya pria Park itu.

"Apa aku boleh bekerja?" Tanya Heeseung. Jongseong mempautkan bibirnya lalu dia mengangguk pelan.

"Setelah kita menikah kau boleh bekerja, sebelum itu kau harus diam dulu di sini. Aku tidak ingin calon istriku yang manis dirilik orang lain" jelas Jongseong. Heeseung seketika malu, terlihat dari wajahnya yang mulai memerah.

"Aku mencintai mu" kata Jongseong lalu dia langsung keluar dari sana dengan wajah merahnya.

– Jayseung | Kiss Me –


Setelah rapat penting Jay masuk ke dalam kamar hotel yang tengah dia sewa. Hari itu benar-benar sangat melelahkan baginya. Sebelum masuk tak sengaja seseorang memanggilnya.

"Tuan ada paket" suara itu membuatnya menoleh ke samping. Dengan tatapan dinginnya dia mengambil paketnya dan membawanya ke dalam.

Pria itu langsung membuka map itu dan mengambil isi berkasnya.

"Surat cerai?" Jay langsung merobeknya saat melihat itu. Entah kenapa dia menjadi naik darah saat membaca itu.

"Awas kau Lee Heeseung, kau tidak akan lepas dengan mudah dari ku" gumamnya. Pria itu langsung mengambil botol alkohol yang masih berisi setengah di atas nakasnya itu lalu meneguknnya dengan cepat.

"Karna surat ini membuatku merindukankan tubuh itu" ujar pria itu sambil menatap ke arah jendela.

.

.

.

Hampir sebulan Heeseung belum juga mendapatkan kiriman surat cerainya.  Hal itu membuatnya menjadi gelisah. Dia sangat ingin terlepas dengan cepat dari pria itu.

"Apa aku harus menghubunginya?" Dia menatap ponsel yang diberikan oleh Jongseong beberapa saat yang lalu.

Tapi belum sempat dia membuka layar ponselnya seseorang yang tidak dikenal menelepon pria itu. Heeseung agak ragu, tapi dia mengangkatnya dan mengarahkan ponselnya ke telinga kanan.

"Halo" Heeseung menyapa orang itu terlebih dahulu.

"Ini aku, kau sudah lupa?" Suara itu kembali membuat tubuh Heeseung bergetar hebat. Ternyata itu adalah Jay, namun Heeseung mencoba untuk biasa saja.

"Kenapa kau belum mengirimkanku surat yang sudah kau tandatangani?" Heeseung langsung mengatakannya tanpa basa-basi.

Suara kekehan lalu dia dengar dari sana, dia bingung kenapa Jay tertawa saat itu padahal Heeseung sama sekali tidak ada mengatakan hal yang lucu.

"Jay jangan mempermainkan aku, cepat kiriman surat itu. Jika tidak aku akan melaporkan mu ke polisi" kata Heeseung yang mulai kesal.

"Aku? Coba saja kalau berani" kata Jay, Heeseung menghela napas mencoba untuk bersabar.

Heeseung diam, dia sudah sangat marah saat itu. Dia berusaha untuk mematikan panggilan itu.

"Aku akan menandatanginya saat kau membawa suratnya sendiri padaku" Mendengar itu Heeseung seperti diberikan secerca harapan.

"Kau di mana? Aku akan langsung membawanya" kata Heeseung tanpa basa-basi.

– Jayseung | Kiss Me –

Heeseung sangat terpesona melihat pemandangan lampu yang penuh kelap-kelip itu.

"Kita akan makan malam di sini?" Tanya pria manis itu pada Jongseong. Jongseong mengangguk pelan lalu dia menarik kursi untuk Heeseung duduki.

"Terima kasih" Heeseung mengatakan itu sambil tersenyum pada pria itu.

"Apa kau suka?" Tanya Jongseong pada pria manis itu yang masih antusias memandangi sekeliling.

"Iya sangat cantik" jawab Heeseung dengan penuh semangat. Pria Park itu benar-benar merasa puas melihat pemandangan itu.

"Cantik seperti mu" Tiba-tiba pipi Heeseung tersipu mendengarnya, dia menjadi salah tingkah saat Jongseong memujinya.

"Heeseung" panggil pria itu lagi.

"Hmm" Heeseung menaikan wajahnya pelan, dia masih malu menatap wajah pria itu secara langsung.

"Kau mau menikah dengan ku kan?" Tanya Jongseong dengan serius, tiba-tiba jantung Jongseong langsung berdetak kencang. Dia menjadi grogi seketika.

"Akuu hmmm" Heeseung terbata-bata, dia sangat mau menerimanya. Jujur saja saat bersama Jongseong, Heeseung merasa aman dan nyaman.

"Aku menyukai mu saat pertama kali bertemu, tapi saat itu aku berpikir tidak mungkin menyukai kakak iparku sendiri. Namun saat Jay memperlakukanmu dengan kasar, aku mulai yakin jika aku harus melindungi mu" Jongseong menjelaskan itu sambil meraih tangan kanan Heeseung.

"Kau masih ragu?" Tanya Jongseong lagi, Heeseung benar-benar langsung berkaca-kaca mendengar itu. Ternyata Tuhan memang Adil, dulu saat dia mendengar pernikahan Jake hatinya seperti remuk dan hancur. Dia pikir tidak ada orang lagi yang yang bisa menyelamatkannya.

"Aku mau" jawab Heeseung. Jongseong lalu menyematkan sebuah cincin di jari manis milik pria itu.

"Terima kasih Heeseung, aku akan menjagamu sampai aku mati" kata Jongseong sambil mencium tangan pria itu beberapa kali.

Perasaan lega mulai muncul di hati Heeseung, tapi hal itu tidaklah lama. Dia kembali ingat tentang janji yang dia buat bersama Jay. Bagaimana pun caranya dia harus bercerai dengan pria itu.

"Kau janji tidak akan meninggalkan aku atau menghianati aku kan?" Jongseong mengatakan kalimat itu. Heeseung langsung mengangguk dan dia pun mengusap tangan pria itu dengan lembut.

TBC

Jangan lupa vote dan komen

See you~

Kiss Me | JayseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang