16. Gone

2.8K 186 12
                                        

01/07

Update pertama sebelum nanti yang terakhirnya so Happy Reading💙

*********

Jongseong kecewa melihat Heeseung yang diam saja sambil menunduk. Dengan tangan yang mengepal dia mendekat dan berusaha untuk memukuli kakak kembarnya itu.

"Pasti kau yang mengancamnya, licik" ujar Jongseong sambil memegang kerah baju pria itu. Senyuman miring itu terlihat terlihat bibir Jay. Dia lalu mendorong adiknya untuk menjauh.

"Aku? Kita tanyakan saja padanya" ujar Jay sambil memegang bahu pria itu. Heeseung nampak takut menatap kata Jongseong saat itu.

"Hee ini bukan keinginanmu kan? Kau tidak akan menghianatiku kan Hee?" Tanya Jongseong dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"HEESEUNG!!!" Panggil Jongseong dengan nada yang keras hingga membuat pria manis itu terkejut.

"Akuu....." pria itu dengan gugup mengatakannya, jujur saja dia sangat sedih saat ini.

"Kau sangat ingin dia kan? Bawa saja dia pergi jika dia mau" kata Jay lalu dia mulai berbalik. Heeseung nampak tegang, apa yang harus dia pilih. Dia sangat ingin bertemu dengan orang tuanya, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan Jongseong.

"Heeseung" panggil Jongseong lagi, pria manis itu menghela napas.

"Jongseong, dia suami ku aku tidak bisa menikah denganmu" Mendengar itu seketika Jongseong membeku. Tangannya yang tadinya memegang bahu pria itu sekarang mulai jatuh.

"Aku tidak salah dengarkan?" Jongseong kembali memastikannya.

"Maafkan aku, lagipula kita tidak punya hubungan apapun. Terima kasih atas semuanya" Setelah mengatakan itu Heeseung berbalik dan berlari menyusul Jay.

Jongseong nampak masih tidak percaya, hatinya benar-benar sakit sekarang ini. Bagaimana bisa Heeseung pergi meninggalkannya seperti itu.

"Baiklah jika itu mau mu" ujar Jongseong sambil mengusap air matanya.

Di sisi lain Heeseung juga mengusap air mata yang tidak bisa berhenti keluar itu. Dia tahu dia telah menyakiti Jongseong, tapi hatinya juga sakit karena dia tidak bisa hidup dengan orang yang dia cintai itu.

"Diam! Aku tidak suka melihat orang menangis" suara itu membuatnya seketika diam. Pria Park itu menariknya untuk masuk ke dalam mobil.

Heeseung hanya diam, dia nampak terus menatap kosong ke depan sana. Jay tidak ingin mengganggu kesedihan pria itu saat ini.

"Aku telah meninggalkan orang yang aku cintai, jadi tolong jangan ingkari janji mu" Kalimat itu membuat Jay menoleh, dia melihat pria itu saat ini tengah sibuk mengelap air mata yang lewat di pipinya.

"Ini, jangan sampai air mata jelek itu menetes di mobil ku" Jay memberikan Heeseung tissue untuk mengelap air matanya. Heeseung langsung mengambilnya.

"Setelah ini kau harus ikut denganku pergi" kata Jay sambil menatap pria itu. Heeseung melihat rumah itu sangat tradisional, apa benar keluarganya ada di sini?

"Kau tidak bohong kan?" Tanya Heeseung sambil memandang ke arah suaminya itu. Jay menggeleng lalu dia berjalan masuk ke dalam.

Belum sempat mengetok pintu seseorang memanggilnya.

Kiss Me | JayseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang