02/07
Happy Reading💙
**********
Heeseung terlihat menahan kantuknya, hampir empat jam dia berada di pesawat itu. Jay yang sedang membaca buku menoleh melihat pria itu.
"Tidur saja" ujar pria itu, Heeseung tak menjawab dia mengalihkan pandangannya ke jendela.
Tiba-tiba tangan pria itu membawa kepala Heeseung ke bahunya. Heeseung disandarkan di bahu kekar itu.
"Tidur saja" kata Jay, pria itu nampak menutup bukunya dan menyandarkan kepalanya ke kepala Heeseung. Tangan pria itu juga merangkul bahu pria manis itu dan mengelusnya pelan.
"Hmmm aku tidak—" Jay langsung menutup mulut Heeseung.
"Jangan berisik" ujar Jay sambil memejamkan matanya.
– Jayseung | Kiss Me –
Heeseung terpesona saat sudah sampai di pulau itu. Tak pernah dia pikir akan pergi ke sana, dia hanya melihat tempat itu dari internet dan TV saja.
"Kami akan membawa kalian ke villa" ujar seorang pria pada Jay dan akhirnya mereka pergi dari sana.
Jujur saja Heeseung butuh beradaptasi di sana, karena tempat itu adalah pulau tropis jadi suhunya sangat berbeda.
"Kemana?" Tanya Jay saat melihat Heeseung dengan gusar berjalan melewatinya.
"Dimana kamar mandi?" Tanya pria manis itu dengan wajah pucatnya, jujur saja dia belum bisa beradaptasi.
"Disana" ujar Jay sambil menunjuk ke sebuah pintu. Heeseung langsung ke sana dengan handuknya.
Sesampainya di dalam pria itu langsung mengunci pintu dan melepaskan semua pakaiannya. Dia menghidupkan shower dan diam di bawahnya. Saat air dingin itu menyentuh kulitnya membuat Heeseung sangat merasa puas.
"Kira-kira dia kenapa?" Heeseung kembali memikirkan Jay yang sangat aneh dari beberapa hari yang lalu.
"Jongseong? Kira-kira bagaimana dia sekarang" Heeseung kembali memikirkan pria itu. Tanpa dia sadari air mata itu kembali keluar.
"Hai! Kau tidak menutup jendela?" Suara itu membuat Heeseung terkejut. Astaga, dia tidak sadar ternyata jendelanya masih terbuka. Pria itu langsung berlari untuk mengambil handuk.
"Sialan dia mengintip ku" ujar Heeseung sambil melilitkan handuk itu ke tubuhnya. Saat Heeseung akan kembali mematikan shower, dia sudah tidak melihat Jay di sana.
Namun Heeseung memutar bola matanya saat mendengar suara ketukan pintu itu.
"Cepat buka" ujar Jay dari luar. Heeseung membuka kunci dan membuka pintu itu.
"Kenapa?" Tanya Heeseung.
"Karena melihat mu mandi membuatku menjadi panas, aku akan mendi juga" ujar Jay. Heeseung kemudian mengangguk lalu dia memutuskan untuk keluar dari sana. Tapi bahu Heeseung dicegat oleh pria itu.
"Mau ke mana kau? Ayo mandi dengan ku" kata Jay kembali membawa Heeseung masuk.
"Apa? Tidak" Heeseung seketika panik saat melihat pria itu mengunci pintu.
"Kenapa? Ini legal, kau menolak?" Tanya Jay dengan wajah dinginnya. Heeseung terdiam, tiba-tiba tubuhnya kembali bergetar ketakutan.
"Tolong jangan sakiti aku" kata Heeseung tiba-tiba membuat Jay berhenti membuka bajunya. Senyuman miring itu terlihat di bibir pria Park itu.
"Terserah aku, jika kau menurut kau aman" kata Jay. Pria itu menyuruh Heeseung untuk menutup jendela yang tadi. Saat jendela ditutup dan turai diturunkan Jay menarik handuk yang menutupi tubuh pria itu, hal itu menyebabkan Heeseung menjadi telanjang bulat saat itu.
"Perut mu sudah agak terlihat buncit ternyata" kata Jay lalu memeluk pria itu dari belakang dan mengelus Perutnya. Heeseung benar-benar merasa tidak nyaman, dia ingin keluar pelukan pria itu.
"Bukankah kau membenciku? Kenapa kau sekarang melakukan ini?" Tanya Heeseung dengan ragu. Jay nampak tersenyum mendengarnya.
Dia lalu membalikkan tubuh Heeseung agar menghadap padanya.
"Cium aku" kata Jay, mendengar itu membuat Heeseung melotot. Sebenarnya apa yang pria itu rencanakan padanya.
"Kau kenapa?" Tanya Heeseung pada pria itu, sikap pria itu seketika berubah 100 derajat.
"Apa karena Jongseong?" Tanya Heeseung lagi, Jay menghela napas lalu dia membawa Heeseung ke bathup kosong itu.
"Masuk dan duduk di sini" ujar Jay sambil menghidupkan airnya. Heeseung kembali merasakan aura dominasi itu, dia langsung masuk dan benar-benar duduk di sana sementara Jay kini tengah melepaskan semua pakaiannya.
Heeseung nampak menjauh saat pria Park itu mendekatinya. Jay masuk ke tempat itu.
"Naik ke sini" ujar Jay sambil menepuk pahanya yang sudah polos itu. Heeseung meneguk ludahnya, dia dengan ragu ke sana.
"Aku akan masuk, kau bersiaplah" Mendengar itu membuat Heeseung terkejut, Jay lalu memeluk pria itu dan dia mulai memasuki tubuh Heeseung.
– Jayseung | Kiss Me –
"Ibu mu mengatakan kau menyukai ini" Jay memberikan makanan itu pada Heeseung yang masih duduk di sofa. Pria manis itu mengambilnya, dia sudah sangat lelah hari ini.
"Hai! Kau sakit?" Tanya Jay melihat wajah Heeseung yang pucat. Heeseung langsung menggeleng.
"Ahh maaf" ujar Jay sambil memeriksa kening pria itu. Ini pertama kalinya dia mendengar Jay mengatakan maaf.
"Hmmm" Heeseung mencoba menghindari kontak dengannya.
"Aku baik-baik saja" kata Heeseung. Jay lalu bangun untuk mengambil laptopnya.
"Apa kau tidak bisa melepaskan aku?" Tanya Heeseung tiba-tiba, hal itu membuat Jay berhenti berjalan dan berbalik.
"Tidak, jika kau mau cobalah sendiri" ujar pria itu dengan wajah datarnya.
"Aku sama sekali tidak menyukai mu untuk apa aku di sini? Jika kau mau, kau bisa mencari budak yang lain. Mereka ada banyak di luar sana" jelas Heeseung yang sudah tidak tahan lagi. Tanpa dia sadari air kata itu tumpah.
"Kau bisa—" kata-kata Heeseung terpotong.
"DIAM!" Teriak pria Park itu, dia langsung berjalan ke arah Heeseung.
"Tutup mulut mu itu, kau kira aku ini apa? Jangan bertingkah karena aku mulai baik padamu" kata Jay sambil mencengkram dagu pria itu.
"Aku lebih suka saat kau menyiksaku dan membenciku" kata Heeseung kembali.
Plakkk
Tamparan itu mengenai pipinya, Jay benar-benar sangat emosi saat itu. Padahal dia sudah berusaha baik dengan Heeseung.
"Jika bukan saja kau hamil, aku akan memukuli mu" kata Jay dengan senyuman miringnya.
"Kenapa jika aku hamil? Dulu kau juga tidak ingin anak itu kan dan kau juga membunuhnya dengan pil itu" Teriak Heeseung, dia sangat marah saat itu.
Jay kembali menjambak rambut pria itu, membuat Heeseung merintih kesakitan.
"Jaga mulutmu, kalau tidak aku akan membunuhmu" ujar Jay sambil menghempaskan Heeseung ke sofa.
– Jayseung | Kiss Me –
Saat Jay keluar dari kamar dia melihat Heeseung sudah berbaring di sofa. Pria itu berjalan ke sana dan mencoba membangunkan pria itu.
"Bangun, tidur di kamar" kata Jay, tapi Heeseung masih tidur. Saat Jay menyentuh tangan Heeseung suhunya agak hangat.
"Dia demam rupanya" Jay seketika menjadi sangat cemas. Dia lalu memutuskan untuk menggendong pria itu masuk ke kamar.
Jay mengompres kening pria itu, dia takut memberi Heeseung obat Sembarangan.
"Dia sangat manis, pantas saja semua orang menginginkan dia" Jay mulai terpana melihat wajah milik Heeseung.
"Dia hanya milikku, milikku seorang. Siapapun tidak akan bisa merebutnya" gumam Jay.
TBCPosesif kau sekarang Jay? -Kai
See you~

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me | Jayseung
RomansaHeeseung melakukan pengkhianatan yang tak dapat diampuni oleh seorang Jay Park, membuatnya mendapatkan penyiksaan disetiap harinya "Tolong, ampunilah aku" -Heeseung Warning!!!! -Original Story by @Kangayou -This is a remade story -BXB -Mature Conten...