2.(3)
Happy Reading💙
**********
Jay memukuli pria itu tanpa belas kasihan hal itu membuat banyak sekali lebam di tubuh pria itu.
"Apa ada orang?" Tanya seseorang berteriak di depan rumah Jay. Heeseung berjalan ke sana dengan hati-hati.
Pria itu lalu membuka pintu, terlihat seorang wanita paruh baya yang tersenyum pada pria manis itu.
"Apa kau tidak menyuruh mertuamu untuk masuk?" Tanya wanita itu. Heeseung langsung mengangguk dan mengisyaratkan ibu Jay untuk masuk ke dalam.
"Apa kau sakit?" Tanya wanita itu pada Heeseung. Heeseung menggeleng pelan, dia lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman untuknya.
"Apa dia memukuli mu?" Tanya wanita itu lagi seketika hal tersebut membuat Heeseung terdiam.
"Maafkan anakku Heeseung" kata wanita itu mendekat ke arah Heeseung. Entah kenapa air mata itu langsung keluar dari pelupuk matanya.
Ibu Jay kebingungan melihat Heeseung yang setiap lima belas menit pergi ke kamar mandi.
"Kau kenapa?" Tanya wanita itu masuk ke kamar mandi itu.
"Hmm aku" Apa Heeseung bisa memberitahu wanita itu soal kehamilannya.
"Tunggu sebentar" wanita itu melihat sesuatu yang menarik perhatiannya di tong sampah kamar mandi.
"Siapa yang memakai tes kehamilan ini?" Tanya wanita itu langsung mengambilnya dan melihat hasilnya.
Heeseung menunduk, wanita itu lalu langsung mendekat ke arahnya.
"Kau hamil?" Tanya wanita itu, Heeseung menaikan wajahnya perlahan lalu dia mengangguk.
Seketika wanita itu memeluk Heeseung, dia begitu bahagia mendengar itu.
"Aku akan menjaga mu di sini, agar Jay tidak bisa menyakiti mu" ujar wanita itu sambil mengusap punggung pria manis itu. Heeseung seketika menangis, ternyata ada juga yang peduli dengannya di sana.– Jayseung | Kiss Me –
"Kenapa kau di sini?" Jay menaikan salah satu alisnya melihat sang ibu berada di rumahnya.
"Aku menemani menantuku" kata wanita itu. Pria Park itu menghembuskan napas panjang.
"Sebaiknya kau pulang" Jay menarik tangan ibunya tapi dengan cepat wanita itu menghempaskan tangan sang anak.
"Hai! Kenapa kau memukuli dia? Padahal kau tahu dia telah mengandung anak mu" Ibu Jay sudah tidak tahan lagi dengan sikap putranya itu.
"Memangnya kenapa? Dia istri ku apa urusannya dengan mu?" Tanya pria itu sambil terkekeh.
"Tapi dia" Jay langsung menutup mulut ibunya.
"Aku tidak ingin anakku bercampur dengan darahnya, jadi tolong bantu aku menyingkirkan bayi itu" kata Jay dengan tatapan tajamnya.
Jay lalu berjalan ke arah Heeseung yang saat ini tengah memandangi mereka dari kejauhan. Heeseung ingin sekali menghindar tapi pria itu langsung menangkapnya.
"Ayo ikut aku" ujar Jay sambil menyeret lengan Heeseung dari sana. Pria manis itu menggeleng, karena dia tahu Jay pasti akan menyiksanya lagi.
"JAY!!" Teriak wanita itu namun pria Park itu sama sekali tidak memerdulikannya.
Heeseung dimasukkan ke kamar Jay, pria itu mengunci pintu dan mendekat ke arah Heeseung.
Heeseung berusaha mundur beberapa langkah, Jay nampak merogoh sesuatu di saku jasnya.
"Minum ini" dia menyerahkan sebuah pil. Heeseung langsung mengeleng dia sempat menepis tangan Jay. Hal itu membuat amarah pria itu semakin jadi, salah satu tangannya menjambak rambut Heeseung dan tangan satunya lagi memasukan pil itu secara paksa ke mulut pria itu.
"Telan!" Heeseung menggeleng, pria itu masih diam, Jay lalu langsung menautkan bibirnya pada pria manis itu. Secara tidak langsung hal itu membuat Heeseung meneguk ludahnya dan pil itu berhasil masuk.
"Apa itu?" Tanya Heeseung.
"Perangsang, jika kau terangsang kita akan bermain dengan baik dan panas. Beberapa tubrukan akan membunuhnya" kata Jay dengan senyuman kemenangan itu. Heeseung berusaha memuntahkan kembali pil itu namun gagal.
Jay mendorong tubuh pria itu ke kasur, dia langsung menyambar leher Heeseung dengan ganas dan penuh hasrat.
Salah satu tangan Jay meremas perut Heeseung yang sudah agak membuncit itu dengan keras hingga membuatnya kesakitan.
"Arhhh tolong lepaskan!" Ujar Heeseung sambil menangis. Namun Jay semakin menggila dia semakin menyakiti pria itu.
Wanita itu mencoba menggedor pintu, dia sangat panik saat Heeseung menjerit kesakitan dari dalam sana.
"Ibu!! Kak Jay" suara itu membuat Ibu Jay menjadi lega. Dia langsung berlari turun.
"Ada apa Ibu?" Tanya Jongseong melihat sang ibu sudah menangis.
"Heeseung, Jay" wanita itu benar-benar sangat panik saat itu. Jongseong mencoba menenangkan sang ibu.
"Ada apa sebenarnya ibu?" Tanya Jongseong.
"Heeseung disiksa oleh kakakmu" kata wanita itu sambil menangis. Mendengar itu Jongseong langsung berlari ke atas sana.
"ARGHHH" suara itu membuat Jongseong mulai panik.
"JAY!! Apa yang kau lakukan padanya? Cepat lepaskan dia. Kalau tidak aku akan memanggil polisi ke sini" Jongseong berusaha mengancam pria itu.
"Kau akan melaporkan ku saat aku berhubungan dengan istri ku?" Pria itu ternyata sempat menjawab pertanyaan dari Jongseong.
"HAI! BUKA SEKARANG!" Teriak Jongseong yang mulai naik darah.
"Ahh lagihhh" terdengar suara desahan dari Heeseung seketika membuat Jongseong terdiam.
"Sudah kau dengar kan?" Suara Jay terdengar lagi. Jongseong mengepalkan tangannya. Hatinya benar-benar sangat sakit mendengar itu. Dia langsung turun dari sana.
"Kenapa kau hanya diam?" Tanya wanita itu.
"Jika aku diam lebih lama di sana, hatiku akan hancur ibu" Jongseong lalu berjalan keluar dari sana.
– Jayseung | Kiss Me –
Heeseung terengah-engah saat Jay baru melepaskan juniornya.
"Dua jam lagi obat itu akan beraksi, kau boleh tidur di sini sambil menunggunya" kata Jay sambil memakai kembali pakaiannya. Heeseung yang sudah lemas hanya diam tak menjawab, sebenarnya apa maksud dari pria itu.
Dan benar saja dua jam kemudian, Heeseung merasakan kesakitan di perutnya. Dia berusaha untuk bangun dan meminta bantuan. Semakin lama sakitnya semakin bertambah.
"Arghhh tolong! Sakit" Dia berusaha berjalan keluar dari kamar itu. Suasana rumah sepi dan gelap. Tak ada tanda-tanda keberadaan Jay saat itu atau mertuanya.
"TOLONG!!" Heeseung berusaha untuk meminta pertolongan. Dia memutuskan untuk keluar dan berjalan ke luar rumah.
"Pasti dia! Awas kau" Heeseung mengatakan itu dengan penuh amarah. Suara telepon berbunyi memancing Heeseung untuk pergi ke sana. Hanya itu harapan satu-satunya saat ini.
Karena terlalu lemas dia sampai salah menuruni tangga hal itu membuatnya jatuh ke bawah sana.
"Tolong" kata itu yang terakhir Heeseung ucapkan sebelum dia tak sadarkan diri.
TBC
Jangan lupa vote dan komen readersSee you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me | Jayseung
RomanceHeeseung melakukan pengkhianatan yang tak dapat diampuni oleh seorang Jay Park, membuatnya mendapatkan penyiksaan disetiap harinya "Tolong, ampunilah aku" -Heeseung Warning!!!! -Original Story by @Kangayou -This is a remade story -BXB -Mature Conten...