18

1.1K 156 114
                                    

"Mau kemana kok udah rapi aja?" Cio menatap heran pada Shani yang terlihat tengah sibuk memoles wajah cantik nya, dengan pakaian yang sedikit terbuka?

"Aku izin keluar ya malem ini? Sebentar aja kok" Sahut nya tanpa menoleh hanya menatap Cio lewat pantulan cermin di depan nya

"Mau kemana?" Cio mengulangi pertanyaan nya barusan yang belum sempat Shani jawab, Cio tak mempermasalahkan jika Shani pergi, hanya saja masalah nya pada pakaian yang istri nya itu kenakan, menurut nya bahu Shani terlalu terekspose

"Keluar sama anak-anak" Kata Shani seraya bangkit dari duduknya dan memasukan beberapa barang nya ke dalam tas miliknya, Shani berjalan ke arah Cio dengan senyuman manis nya, Namun kali ini perasaan nya bukan lagi menghangat melainkan cemas, perasaan nya mendadak saja tak enak

"Jangan pergi ya? Perasaan aku gak enak nih" Shani malah terkekeh kecil melihat tingkah Cio yang menurut nya lucu, lagian kan dirinya sudah besar, bukan anak kecil lagi

"Maaf, sebentar aja kok, ya?" Shani berucap seraya menatap teduh suaminya, Meyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja

"Ngga, jangan pergi" Cio menggeleng

"Aku janji setelah selesai aku langsung pulang kok" Cio diam tak mau menjawab lagi, membalikan badan lalu berjalan menuju balkon kamar nya meninggalkan Shani yang hanya menghela nafas pelan seraya tersenyum menatap kepergian Cio

Shani berjalan menyusuli suaminya, Memeluk belakang punggung suaminya "Aku pergi ya, i love you" Lanjut nya sembari melepas pelukan, Shani mulai berjalan keluar kamar, Ia benar-benar harus pergi, ada hal yang harus dirinya selesaikan malam ini

"Kenapa ya gue gak mau Shani jauh-jauh dari gue? Andai kamu tau Shan, cinta aku ke kamu setiap harinya semakin besar" Cio mendongak menatap langit malam yang hanya terdapat beberapa bintang di sana, Angin malam yang dingin tak Cio hiraukan, memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajah tampan nya, Hingga beberapa saat Cio merogoh kantong celana nya guna mengambil benda persegi itu dan menekan beberapa nomor telepon di sana

"Hallo yo?"

"Hallo Ran, Lo lagi dimana?"

"Di rumah nih, Kenapa?"

"Lo mau gak bantuin gua? Tentang Shani nih perasaan gua gak enak"

"Shani? Kenapa bini lo?"

"Ya gak papa sih, cuman dia barusan bilang sama gue katanya mau pergi sama temen nya, cuman ya ini perasaan gua gak enak aja gitu, Ran."

"Temen nya yang mana?"

"Ya yang mana, dia cuman punya temen segitu-gitu nya ogeb"

"Lah? Ini Chika lagi sama gue, Dia free malem ini kagak kemana-mana" Alis Cio mengerut, Tunggu. Cio tadi salah denger gak sih? Shani beneran bilang mau pergi sama temen nya kan? Temen Shani kan cuman Chika,Desy,Ashel aja yang Cio tahu, Terus apa tadi? Chika ada bersama Rain?

"Serius lo, Ran?"

"Serius anjir, Nih lo dengerin ye suaranya" Rain menyodorkan ponselnya ke arah Chika yang tengah asik menikmati cemilan di tangan nya, Chika menatap Rain sebentar lalu mengangguk sekali

"Hallo Cio?"Cio tercengang mendengar suara Chika di sebrang sana, Shani berbohong?

"E-engh Chik?"

TAK TERDUGA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang