"Happy graduation ya, Nih buat kamu" Ucap wanita mungil itu, begitu dengan senyuman manis nya menyerahkan satu buckat bunga ke hadapan Cio
"Makasih ya, Nin. Padahal gak perlu repot-repot bawain bunga segala deh." Sahutnya menatap bunga cantik di genggamannya
"Gak papa, Lagian cuman bunga doang yang aku kasih, bukan hati. Jadi, santai lah." Anin terkekeh geli dengan ucapan nya sendiri merasa ucapannya itu tak sepenuhnya bohong bahwa jauh di lubuk hati nya, ia masih menaruh hati pada lelaki di hadapannya
Tepat pada hari ini, adalah hari kelulusan Cio, lelaki itu lulus dengan nilai IPK yang tinggi, Cio terlihat begitu tampan hanya dengan baju toga wisuda nya, Hari yang ia tunggu-tunggu akhirnya tiba, bukan hanya orang lain saja yang bangga atas kelulusan Cio, dirinya pun sama. Merasa bangga pada dirinya sendiri atas pencapaian nya yang cukup memuaskan.
Banyak orangtua dan wali murid yang datang untuk sekedar menemani kelulusan anaknya, Sesi foto-foto kebetulan sudah selesai untuk jurusan Cio, hanya tinggal beberapa jurusan lain yang belum melakukan sesi foto bersama.
Tak bisa dipungkiri, teman-temannya pun sangat senang dengan hasil kerja keras mereka selama ini. Walaupun mereka harus dimabuk skripsi tapi akhirnya itu semua membuahkan hasil yang manis.
****
"Cio?"Ujar Shani, Sedangkan Cio. Lelaki itu Menoleh ke belakang menatap keberadaan Shani yang mulai berjalan ke arah nya, Cio maupun Shani masih menggunakan baju toga, mereka berdua masih di sekitar kampus, Cio yang berniat akan menemui Anin lagi setelah ia kembali dari toilet terhenti karena Shani
Shani, wanita itu terlihat begitu cantik, sangat cantik.
"Mami sama papi ngundang kita makan malem nanti, katanya sekalian ngerayain kelulusan kita" Lanjutnya setelah berada tepat di depan Cio, Shani tak memperdulikan tatapan dingin suaminya, Shani akan menaklukkan kembali hati Cio,
Biarlah kali ini Shani yang berjuang.
"Apa kita bakal dateng?" Tanya Shani setelah cukup lama Cio hanya diam menatap lurus padanya
Cio Berdehem seraya mengangguk tanda setuju
"Tentu, kita akan datang" Setelah menyelesaikan ucapannya Cio kembali berjalan meninggalkan Shani sendiri, Ia tak ingin membuat Anin kesal karena lama menunggu, biarlah Shani, ia tak mau perduli
Shani hanya menghela nafas pelan, menyadari sikap Cio yang semakin hari semakin dingin padanya membuat hari-hari nya terasa kosong begitupun dengan hatinya, Padahal hari ini adalah hari yang ia nantikan bersama Cio, Shani ingin merayakan kelulusan nya bersama Cio, memeluk tubuh lelaki itu dengan perasaan senang, namun itu semua hanya menjadi mimpi saat ini.
"Shan, anak-anak nungguin, ayo foto" Ujar Ashel menyadarkan lamunan Shani
Mereka sibuk dengan sesi foto-foto dan saling mengucap syukur atas kelulusan hari ini, kebahagiaan begitu terpancar dari wajah mahasiswa/i hari ini.
Akhirnya Cio dan Shani lulus sampai pada titik ini.
****
Cio baru saja sampai dikediamannya, dirinya bergegas masuk ke dalam kamar guna membersihkan badan nya yang sudah terasa lengket karena kegiatan sedari pagi.
Cio melepas jas hitam serta dasi kupu-kupu nya secara kasar dan melemparnya ke arah cucian kotor, setelahnya ia masuk ke dalam kamar mandi.
Tiga puluh menit berlalu akhirnya Cio selesai dengan urusan bersih-bersih nya, jam masih menunjukkan pukul empat sore.
Cio berniat untuk menutup matanya sejenak sebelum nanti malam dirinya akan pergi lagi ke kediaman keluarga Natio untuk makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERDUGA (Hiatus)
Teen Fiction"tak adakah cinta untukku, sedikit saja??" "Apa yang lo harapin dari gue, Cio" Bisakah Cio mendapatkan hati seorang Shani Indira?? "Jika memang mendapatkan mu hanyalah sebuah mimpi bagiku, maka jangan pernah bangunkan aku dari tidurku" Jatuh cinta...