END OF STORY 2 (Final Chapter)

54 6 219
                                    

Part sangat panjang....

Semoga gak bosen, yaaaa

*****

Ruhan mengulurkan tangannya dan Navya langsung menerimanya. Keduanya saling memeluk satu sama lain, bahkan Ruhan sesekali mencium puncak kepala Navya juga keningnya.

"Maafkan aku, ya? Aku meninggalkan mu sendiri," ucap Ruhan pada Navya.

Navya menggeleng, "Ini bagian rencana kita, bukan? Aku tak apa, aku baik-baik saja. Selagi kau baik-baik saja, aku juga begitu," ucap Navya memegang pipi Ruhan.

Badri melongo, tunggu-tunggu, bukannya ini rencana mere.ka bertiga? Tapi kenapa rasanya ia seperti anak tiri, saja? Tidak diajak pelukan dan juga berbicara.

"Aduh, emang anak buangan ya, susah," ucap Badri sembari menatap sembarang arah.

Navya dan Ruhan terkekeh, "Ututu, kasihan sekali kau, sini," ucap Navya sembari mengulurkan tangan dan ketiganya saling memeluk.

Prok

Prok

Prok

Prok

Suara tepuk tangan seseorang hadir yang membuat ketiganya menengok, "Wah, wah, ternyata disini bukan hanya ada serial killer saja, ya? Tapi dua hantu juga," ucap seorang pria berdiri dengan tangan yang dimasukkan kedalam sakunya.

Navya dan lainnya tersenyum, "Hai Viren, senang sekali bertemu dengamu lagi," ucap Navya dengan senyuman dinginnya.

Ya, pria itu adalah Viren. Selama ini ia adalah bagian dari Navya, Ruhan dan Badri. Dan ia adalah salah satu kunci utama keberhasilan kasus Navya yang tak terpecahkan.

Seperti yang Viren katakan pada Aisha, 'Penyelidikan tak akan berjalan tanpa-nya' dan itulah yang terjadi. Ia banyak mengotak-atik hasil forensik, dan juga memutar balikkan fakta.

Navya memeluk Viren sekilas, "Oh ya, bagaimana dan ide siapa yang membuat mereka berdua menjadi hantu? Aku terkejut ketika diberi tau," tanya Viren.

Navya terkekeh mendengarnya, "Semua itu terjadi, saat...." ucap Navya memulai.

Kilas balik....

Semua itu berawal pada saat Ruhan tau Navya menyembunyikan sebuah mayat dihalaman belakang rumahnya. Ia mempertanyakan hal itu, dan Navya saat itu menghabisi orang secara acak, dan yang ia habisi adalah seorang tunawisma yang hidup sebatangkara.

Melihat itu, Ruhan jadi memutar otak, ia pun membuat rencana dengan menjadikan mayat itu alibi terbesar mereka. Ruhan yang dulu bernotabe sebagai penjahat kecil langsung memutar otak seketika, ia pergi keluar dan membeli empat ekor kambing yang besar.

Setelahnya ia menyembelih hewan-hewan itu terlebih dahulu setelah benar-benar mati barulah ia membakarnya sampai jadi abu dan memasukannya kedalam sebuah guci tempat abu mayat, lalu menguburnya dibawah pohon.

Ruhan juga menjelaskan pada Navya rencananya, dimulai dari ia akan menculik Arhan. Navya awalnya tak setuju, ia tak mau berurusan dengan pria itu, tapi Ruhan meyakinkan Navya karena ini untuk memutus rantai yang membelenggu Navya juga Myra. Dan Navya pun setuju.

Navya mengirim sekeranjang buah dan sepucuk surat ke kantor Arhan. Arhan membaca surat itu yang pada intinya si pengirim meminta untuk bertemu di Villa putih untuk mengucapkan selamat atas pernikahannya.

Arhan tersenyum amat lebar, ia hapal betul itu tulisan tangan Navya. "Navyaku, kau membuat keputusan yang salah dengan ingin bertemu denganku. Satu kali kau kembali kehadapanku, maka selamanya kau tak akan pernah lepas dari genggamanku," ucap Arhan dengan senyuman lebar.

End Of Story 2 : Hide And Seek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang