Εννέα

1.5K 161 10
                                    

Happy reading...




Kim dikejutkan dengan kedatangan Porchay yang sangat mendadak ke rumahnya, Dan ia lebih terkejut lagi saat Porchay mengatakan kalau ia sedang hamil anaknya Kim.

Macau saat ini sedang pergi bersama Ken, ia bilang ingin membeli beberapa kue yang ingin ia makan, dan saat pulang ia terkejut saat melihat Kim yang sedang memeluk Porchay yang sedang menangis.

Kim yang sadar pun segera melepaskan pelukan Porchay dan segera menghampiri Macau yang masih mematung, saat Kim menggenggam tangannya Macau langsung menepis tangan Kim.

" Apa maksudnya semua ini? " Tanya Macau.

" Macau, tolong biarkan ku jelaskan dulu." Kim berusaha mendekati Macau, tapi Macau langsung mundur menjauh dari Kim.

Porchay mendekati mereka berdua, " aku sedang hamil anaknya phi Kim." Ucapnya.

Macau kembali terkejut saat mendengar itu, ia menatap Kim dengan tatapan kecewa dan seakan tidak percaya pada ucapan Porchay.

Porchay menatap Macau, " Minggu depan kami akan menikah, jadi kau harus menandatangani surat cerai ini. Kalau bisa sekarang." Ucapnya.

Macau mendekati dan berdiri di hadapan Kim, " katakan padaku kalau semua ini tidak benar.." lirihnya.

Kim tidak menjawab ia hanya bisa menunduk, membuat Macau semakin yakin bahwa ini semua benar dan bahkan Kim tidak menyangkalnya sedikitpun.

Kini Macau beralih ke hadapan Porchay dan merebut surat cerai yang dipegang pemuda itu, " aku tidak akan pernah menandatangani surat ini." Ucap Macau penuh penekanan lalu melempar surat itu ke wajah Porchay.

Macau segera pergi dari sana dan masuk ke kamarnya, ia menutup pintu kamarnya dengan cara dibanting dan suara bantingan itu bisa didengar oleh Kim.

" Maaf, aku melukai hatimu lagi.."  Batin Kim.

Kim menghampiri Porchay yang masih terdiam setelah terkena lemparan surat tadi oleh Macau.

" Kita tidak bisa menikah selama Macau belum menandatangani surat itu dan untuk sementara kita akan melakukan tunangan dulu." Ucap Kim dan disetujui oleh Porchay.

" Ya, mau bagaimana lagi, tapi yang jelas sebentar lagi Phi Kim akan jadi milikku selamanya." Batin Porchay.

_-_-_-_-_-_-_

Sedangkan dikamar saat ini Macau sedang menangis dan sesekali mencengkeram keras rambutnya.

" Kenapa phi.... kenapa kau selalu menorehkan luka di hatiku.."

Macau bangkit dan menuju meja rias yang ada di sana, ia menatap wajahnya yang sudah penuh dengan air mata.

Kemudian Macau mulai tertawa, lebih tepatnya menertawai dirinya yang begitu menyedihkan, " bagaimana bisa aku percaya padanya..." Lirihnya.

Macau menyentuh bayangan wajahnya di cermin, " kau sangat menyedihkan, kenapa kau tidak mati saja?. " Macau tersenyum pada bayangannya sendiri.

Tiba-tiba perutnya terasa kram, Macau refleks memegang perutnya itu dan ia bisa merasakan sedikit tonjolan di sana.

Ia baru ingat ia tidak sendiri saat ini, masih ada bayinya yang menemaninya, " maaf, aku melupakan mu, mulai sekarang aku akan berusaha bertahan untuk mu." Macau mengelus pelan perutnya dan rasa kram itu berangsur-angsur menghilang.

" Kita akan melalui ini bersama." Bisiknya pada sang bayi.

Setelah itu Macau pergi ke wastafel dan mencuci wajahnya, ia menghela nafas lalu menatap cermin, " kau harus kuat, kalau bukan untuk mu setidaknya bertahanlah untuk bayimu." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Setelah merasa baikan Macau keluar dari kamarnya dan sadar kalau Kim dan Porchay sudah pergi dari rumah ini entah kemana.

Macau segera memanggil Ken untuk membawakan kue yang ia beli tadi ke kamarnya, jujur saja Macau sangat lapar tapi ia sedang tidur mood untuk memakan makanan lain selain kue.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Kim membawa Porchay ke Mansion Theerapanyakul, ia berniat memberitahu ayahnya kalau ia akan bertunangan dengan Porchay.

Tentu saja hal itu ditentang oleh semua orang terutama Vegas, karena ia tau jika hal itu terjadi maka yang paling tersakiti disini adalah adiknya.

" Seorang Alpha tidak bisa mempunyai dua mate sekaligus." Ucap Vegas.

" Tapi saat ini Porchay sedang mengandung anakku, jadi mau tak mau aku harus menikahinya dan menjadikannya mate ku." Balas Kim.

Vegas menatap tajam Porchay, " apa kau yakin kalau itu adalah anakmu?. " Tanyanya.

" Apa maksudmu?." Tanya Kim.

Kini Vegas mengalihkan pandangannya pada Kim," apa kau bisa membuktikan kalau bayi itu adalah anakmu?, Bagaimana kalau dia berbohong?!."

" Porchay tidak akan berbohong padaku..!! "

" Kalau begitu buktikan, buktikan kalau anak itu bukan anak haramnya bersama alpha lain..!! " Ucap Vegas menantang Kim.

" Tuan Vegas, aku tau kau marah padaku tapi tolong jangan menyebut anakku dengan sebutan anak haram." Ucap Porchay sambil menahan air matanya.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Tuan Korn dengan terpaksa menyetujui Kim dan Porchay bertunangan dan mulai hari itu Porchay tinggal di mansion Theerapanyakul.

Awalnya Vegas juga meminta Macau untuk pindah ke Mansion juga tapi pemuda itu menolak karena ia merasa lebih nyaman berada di rumahnya yang sekarang.

Sekarang ia tinggal sendiri di sana, Kim memilih untuk ikut tinggal bersama Porchay di Mansion.

S
K
I
P

Sudah sebulan Porchay tinggal di Mansion Theerapanyakul, tapi ia merasa seakan semua orang yang ada disana tidak suka dengan kehadirannya.

Ia selalu diacuhkan dan selalu dianggap tidak ada, terutama oleh Vegas. Kakak Macau itu selalu menatap sinis Porchay.

Saat ini Porchay sedang duduk bersama Porsche, " kau tidak akan pernah bisa diterima disini, jika kau belum memiliki hubungan yang resmi dengan Tuan Kim." Ucap Porsche.

" Aku tau, tapi selama Macau dan bayinya masih ada, maka aku tidak akan pernah bisa memiliki phi Kim."

" Kau tau hal itu, tapi kenapa kau masih meneruskan rencana mu ini? " Tanya Porsche.

" Aku tidak akan menyerah sebelum bisa memiliki Phi Kim sepenuhnya, meskipun nyawaku yang harus ku korbankan." Jawab Porchay.

" Dan kalau kau berniat untuk mencelakai Tuan Macau, maka aku sendiri yang akan menghentikan mu saat itu juga." Ucap Porsche sambil menatap tajam sang adik.

" Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal gila dengan membunuh Macau." Ucap Porchay.

" Tapi aku mungkin akan melakukan hal gila pada bayinya." Batin Porchay.


Tbc

Iya tau chap ini pendek bnget 😌

Oke, see you....

Regret  { KimMacau }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang