δεκατρείς

1.7K 174 9
                                    

Happy reading....














Hari ini Tankhun dan Vegas memutuskan untuk mengunjungi Macau, mereka sudah muak dengan keadaan yang ada di Mansion Theerapanyakul.

Disana Porchay selalu meminta Kim untuk cepat-cepat menikahi dirinya tapi Kim seperti seakan tidak peduli dan beberapa hari yang lalu Kim juga membatalkan pertunangannya dengan Porchay.

Awalnya Kim mengusir Porchay dari sana tapi Tuan Korn mencegah Porchay pergi dengan alasan karena Porchay sedang mengandung anaknya Kim.

Tankhun membuka begitu saja pintu rumah Macau dan langsung masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu, Vegas hanya bisa pasrah dengan kelakuan kakak sepupu sekaligus Kakak iparnya itu.

Awalnya mereka bingung dengan suasana rumah yang terlihat sangat sepi, tadi saat bertanya pada penjaga depan ia bilang kalau Macau ada di rumah.

Tak sengaja Vegas dan Tankhun mendengar suara tawa dari arah dapur, mereka pun bergegas ke sana untuk melihat siapa yang tertawa.

( Siapa tau mbak Kun Kun )

Dan sesampainya mereka disana, mereka dapat melihat Macau dan Phayu yang sedang asik bermain tepung.

" Ekhem..!! " Tankhun berdehem cukup keras dan berhasil membuat membuat Macau dan Phayu menoleh ke arahnya dan Vegas.

" Apa yang sedang kalian lakukan? " Tanya Tankhun.

Macau mendekati kedua kakaknya itu, " kami sedang membuat kue." Jawabnya.

Vegas mendekati Macau lalu mengusap rambutnya, " apa kau sudah baik-baik saja, maksudku luka dari aborsi itu..." Ucap Vegas hati-hati agar tak menyinggung perasaan adiknya itu.

Macau hanya tersenyum kecil, " aku tidak apa-apa." Jawabnya.

Sementara Vegas dan Macau mengobrol, Tankhun berjalan mendekati Phayu yang sibuk membersihkan sisa tepung yang ia dan Macau mainkan tadi.

" Ku pikir kau sudah tidak bekerja disini lagi. " Ucap Tankhun setelah berada di samping Phayu.

Phayu menoleh ke arah Tankhun, " awalnya aku memang berhenti bekerja disini, tapi Macau kembali menghubungi ku dan meminta ku untuk kembali bekerja di rumah ini." Jawab Phayu.

Tankhun yang mendengar itu hanya mengangguk, ia lalu melihat ke arah oven yang saat ini sedang memanggang kue, " kalian membuat apa? " Tanyanya.

" Kami membuat bolu panggang..!! " Jawab Macau dengan semangat.

Vegas yang melihat itu sangat bersyukur karena Macau sudah tidak terlalu memikirkan kejadian dua Minggu lalu, dan ia juga sangat berterima kasih pada Phayu yang selalu menemani adiknya itu.

_-_-_-_-_-_-_-_--_-_-_



" Aaarrghhh...!!! " Teriak Porchay sambil terus melempar semua barang yang ada di kamarnya.

Ia sangat marah karena semua rencana yang sudah susah payah ia lakukan tidak membuahkan hasil apapun, yang ada malah ia yang dicampakkan oleh Kim.

Porsche dari tadi hanya diam melihat Porchay yang sedang marah, " sepertinya tidak ada cara lain, selain melenyapkan Macau untuk selamanya." Ucapnya.

" Bagaimana caranya..hah?!!, Bukankah dua Minggu lalu kau sudah menyuruh anak buah mu itu untuk melenyapkan nya bersama bayinya itu, tapi apa... yang ada ia kembali dengan selamat..!! " Ucap Porchay dengan sedikit berteriak.

" Pelankan suara mu Porchay, atau kau ingin membuat seluruh Mansion ini tau kalau kita lah yang telah membunuh calon cucu pertama keluarga Theerapanyakul..? " Porsche memperingatkan adiknya itu.

" Aku tidak bisa membayangkan kalau kita sampai ketahuan, maka bisa dipastikan kita akan mati dengan cara yang paling menyakitkan." Ucap Porsche lagi.

Porchay berusaha menetralkan nafasnya dan berusaha kembali mengontrol emosinya karena yang diucapkan oleh kakaknya itu ada benarnya.

Kalau sampai ia ketahuan maka habislah sudah, Porchay mendudukkan dirinya di kasur, " lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? " Tanyanya pada Porsche.

" Bagaimana kalau....."

Porsche mulai menjelaskan rencananya pada Porchay, dan setelah mendengar itu Porchay langsung menyetujui rencana kakaknya itu.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

" Jadi kau ingin pergi berlibur bersama Phayu? " Tanya Vegas.

Saat ini mereka sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton drama yang direkomendasikan oleh Tankhun, dan tak lupa sambil memakan kue bolu yang dibuat oleh Macau tadi.

Macau mengangguk, " iya, hanya seminggu. Aku ingin melupakan sejenak semua masalah yang telah terjadi beberapa waktu lalu." Jawab Macau.

" Aku ikwut..." Ucap Tankhun dengan mulut yang penuh kue bolu.

" Telan dulu baru bicara." Ucap Vegas.

Setelah itu Tankhun berusaha menelan semua kue di mulutnya, " aku ikut. " Ucapnya.

" Bukankah kau ada meeting dengan beberapa klien di Korea, kak..? " Tanya Vegas.

Tankhun menepuk jidatnya, " aku lupa.." ucapnya.

Tankhun cemberut, " padahal aku ingin ikut dengan Macau.." ucapnya dengan nada kecewa.

" Kita bisa berlibur bersama nanti. " Ucap Macau.

Tankhun yang mendengar itu langsung mendekati Macau lalu memeluknya, " kau memang adik ku yang paling baik Macau..." Ucap Tankhun sambil menghapus air mata imajinernya.

Vegas hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Tankhun itu, sedangkan Phayu ia memilih untuk pergi dari sana.

Ia kembali ke kamarnya lalu menghubungi Prapai untuk membicarakan tentang rencana mereka untuk kedepannya.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

" Fokuslah Kim.. " Bisik Kinn.

Sudah yang kesekian kalinya ia mengingatkan Kim untuk fokus pada meeting yang sedang berlangsung saat ini.

Tapi seakan tak peduli, Kim terus melamun entah memikirkan apa.

Sampai rapat selesai pun Kim terus melamun, " Kim..!! " Ucap Kinn cukup keras untuk menarik perhatian Kim.

Kim menatap Kinn, " hm..? " Gumam nya.

Kinn menghela nafasnya, " aku tau kau masih belum bisa menerima kematian anak mu, tapi setidaknya kau harus berusaha bangkit dan jangan terus terlarut dalam kesedihan." Ucap Kinn.

" Aku hanya memikirkan, seandainya dulu aku tidak meneruskan hubungan ku dengan Porchay maka semua ini tidak akan terjadi." Ucap Kim.

" Ya, mau bagaimana lagi semua sudah terjadi, kalau kau ingin memperbaiki ini semua sebaiknya kau mulai dengan meminta maaf pada Macau dan mulai semuanya dari awal lagi." Nasihat Kinn.

Kim menghela nafasnya, " kau benar, aku harus meminta maaf pada Macau, dan semoga ia memaafkan ku." Ucap Kim.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Big menyerahkan sebuah flashdisk pada Prapai, " ini salah satu bukti yang pastinya bisa membuat semua kejahatan mereka terbongkar, Tuan. " Ucapnya.

Prapai mengambil flashdisk itu dan memutarnya di laptopnya dan ternyata itu berisi tentang semua percakapan antara Porchay dan Porsche tadi siang.

Prapai menatap Big, " kerja bagus, kau bisa kembali sekarang sebelum ada yang curiga kalau kau tidak ada di Mansion Theerapanyakul sekarang." Ucap Prapai.

Big mengangguk lalu segera pergi dari sana, sementara Prapai. Ia segera menghubungi kakaknya untuk memberitahukan kalau mereka sudah memiliki sudah cukup banyak bukti untuk membongkar semua kejahatan kakak beradik itu.




TBC.


Nakunta jadi sugar baby kek nya lucu 😌


Regret  { KimMacau }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang