Mona turun dari sebuah mobil. Yoongi meninggalkan wanita itu di sebuah lobi, dan memilih pergi untuk memarkirkan mobil yang tadi dia kendarai.
Di tunjuk, dan langsung di arahkan oleh petugas hotel. Hingga kini bertemu dengan Hoseok, yang juga sejak tadi telah menunggu kedatangannya.
"Dima suamiku?" Tanya Mona, yang segera mempertanyakan keberadaan Jungkook.
"Tadi dia menerima telepon dari seseorang, entah apa namun sepertinya keperluan yang amat mendesak." Bohong, namun Hoseok coba menjelaskan.
"Lalu? Dia tidak ada di sini?"
"Dia akan segera kembali." Usaha Hoseok lagi, agar membuat Mona tak curiga.
Yoongi datang setelah memarkirkan mobil. Membawa sebuah Tote bag yang Mona titipkan, laki-laki itu kini berjalan mendekat begitu sopan.
"Nyonya, milik anda akan di simpan dimana?" Tanya Yoongi kini, yang baru saja bergabung dengan mereka.
Mona tidak lantas menjawab, dia kembali melirik Hoseok seolah menanti penjelasan lebih lanjut dengan situasi yang kini dia hadapi. Tidak mungkin jika tidak ada acara makan malam kan? Bahkan setidaknya sesi bertukar kado di hari ulang tahun pernikahan mereka.
"Jungkook memintaku kemari untuk makan malam, dan merayakan hari pernikahan kami bukan?" Tanya Mona lagi.
"Betul, kurang lebih intinya begitu." Jawab Hoseok, terlihat sedikit gugup.
"Lalu dimana tempatnya? Dimana aku harus menunggu?"
Hoseok melirik pada staf hotel yang ada, dia melambaikan tangan meminta laki-laki itu datang mendekat ke arah mereka.
"Bawa Nyonya Mona pada tempat makan malam yang sudah Tuan Jungkook pesan. Tolong antar dia, karena ada hal yang harus aku urus." Ucap Hoseok.
Laki-laki itu mengangguk, mengerti dengan arahan Hoseok dan hendak membawa Mona pada tempat makan malam yang sudah di persiapkan.
Melirik ke arah Yoongi, Mona tersenyum seraya membuka tangannya, menanti barang yang sejak tadi masih berada dalam genggaman supir pribadi sang suami.
"Berikan, aku akan masuk sendiri karena ini acara khusus kami. Terimakasih Yoongi-ssi." Ucap Mona.
"Sama-sama Nyonya, selamat hari pernikahan." Jawab Yoongi berusaha tersenyum lebar.
"Hyung, aku pergi ke dalam." Ucap Mona, yang kini melirik ke arah Hoseok.
"Pergilah, have fun." Jawab laki-laki itu.
Mona berjalan menuju lift, mengikuti kemana langkah kaki staf hotel itu pergi. Memasuki sebuah lift, kini staf hotel menekan nomor paling atas yang ada di gedung tersebut.
Masih terukir senyuman lebar Mona, wanita itu berjalan dan menyusuri lorong dengan raut wajah yang gembira. Keluar di sebuah ruangan terbuka, dekorasi yang menyita perhatian membuat Mona begitu terpukau.
"Apa Tuan Jungkook meminta tema makan malam di luar ruangan?" Tanya Mona.
Laki-laki itu hanya mengangguk, menjawab iya dengan ramah namun tak memberi penjelasan apapun atas pertanyaan Mona tadi.
Matahari yang telah tenggelam, menyisakan sinar lilin juga lampu buatan yang begitu indah di pandang oleh mata. Kelopak bunga mawar berwarna pink juga berhamburan begitu banyak, tidak lupa dengan warna mawar putih yang begitu Mona suka.
Menarik nafas, menghirup udara segar seperti ini dengan hiasan yang indah membuat hidupnya terasa kembali normal lebih dari biasanya. Sampai kini kakinya terhenti, di sebuah meja makan yang hanya berkursi kan dua orang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Addiction.
Fanfictionmenjadi orang miskin memang tidaklah mudah. harkat martabat, juga kehormatan manusia seperti Taehyung memang selalu menjadi pertaruhan oleh orang-orang besar di atas sana. namun bisakah dia sebut ini sebuah candu yang hebat? bagaimana dia mewajarkan...