20|| Manusia tidak ada yang baik

256 14 4
                                    

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Setelah kejadian itu Sandi dan Alam masuk ruang BK. Disana mereka diberi peringatan, kalau mereka berdua kembali melakukan hal tersebut, Alam dan Sandi akan discoresing selama 2 minggu.

Karena keadaan yang babak belur Alam hendak ingin dibawa kerumah sakit, tapi dia menolak. Alam memilih untuk tetap mencari tau keadaan Silam.

"Al, obatin dulu lukanya, yah? "

Alam menggeleng, "Ada yang lebih penting dari obatin luka aku, sarah. "

Sarah mengernyitkan dahinya, "Apa yang lebih penting? Sampai-sampai kamu nggak mikirin diri sendiri! "

Alam menoleh menatap Sarah. Perempuan itu sudah ada sejak mendapat kabar bahwa Alam dan Sandi terlibat pertengkaran, dan langsung menemui Alam. Gadis itu heran, kenapa hanya Alam yang terluka dan Sandi tidak ada luka sedikit pun.

"Sar, Silam nggak baik-baik ajah. Mungkin karena kejadian kemarin! "

Sarah mengangguk lalu beralih menatap Sandi yang tak jauh dari mereka, "karena itu dia mukulin kamu? " tanya sarah kembali beralih menatap Alam.

Alam mengangguk pasrah, "Menurut kamu karena apa lagi? Sandi itu sangat sayang sama Silam, aku yakin pasti Silam nggak baik-baik ajah makanya Sandi semarah itu."

Sarah menangkup kedua pipi Alam, lalu mengalihkan wajah pemuda itu kearahnya.

"Kamu nggak perlu khwatir sama dia. Lagian dia pantas kan dapetin itu? "

Sandi menoleh cepat kearah Sarah, lalu menatap perempuan itu dengan tatapan tajam. Kalau saja tangannya tidak kembali ditarik oleh kevin, mungkin dirinya sudah menghampiri Sarah.

"Tahan emosi lo! " ucap kevin.

Sandi mengepalkan tangannya kuat, lalu setelahnya pergi meninggalkan Kevin. Pemuda itu kemudian ikut menyusul Sandi yang entah ingin kemana.

Alam menatap Sandi yang pergi, lalu hendak ingin menyusulnya. Tapi tangannya ikut ditarik oleh sarah, membuatnya kembali terduduk di tempat semula.

Sarah memeluk Alam dengan erat dari samping, "Kamu sayang sama aku kan? Jadi nggak usah ninggalin aku. "

Alam mencoba melepas pelukan gadis itu, tapi semakin dia keras mencoba semakin erat juga pelukan Sarah. Alam menghela nafas berat, lalu terpaksa mendorong tubuh Sarah menjauh.

"Kamu nggak boleh keras kepala, sarah! Silam juga penting buat aku! "

Sarah berdiri dari tempatnya, "Kok malah ngebentak aku?"

"Sar, aku juga sayang sama Silam! "

Sarah menatap Alam dengan kesal, lalu dia meraih tangan Alam dan menggenggamnya dengan erat.

"Tapi lebih sayang sama aku, kan? "

Alam tak menjawab pertanyaan gadis itu, dia langsung melepas genggaman tangannya dan langsung beranjak pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Alam! Kalau kamu ninggalin aku, aku nggak bakal segan-segan nyakitin diri aku! "

Alam tak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya. Sarah menatap kepergian Alam dengan tangan yang mengepal.

"Liat ajah, Al. Kamu nggak bakal bisa nemuin Silam! Kamu cuma milik aku, milik aku!"

Sedangkan Sandi dan Alam duduk di taman belakang, dengan Sandi yang masih mengepalkan tangannya dan tatapan tajam lurus kedepan. Kevin menghela nafas panjang, lalu meraih tangan pemuda itu yang refleks membuatnya menoleh kearah Kevin.

Before You Say Love [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang