Chapter 12 (Putus)

4.3K 90 3
                                    

Tapi ia tahan, Artan pergi meninggalkan Rosa tanpa sepatah katapun. Rosa menggeleng pelan dalam hatinya ia memohon agar Artan tetap disana dan tak pergi seperti yang itu.

Setelah Artan tak terlihat lagi, Rosa baru tersadar sepenuhnya. Ia menyingkirkan tangan yang menangkring dipundaknya.

Rosa menatap Raffi dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Raffi. Disana ada tatapan kecewa dan juga ada tatapan sayang.

"H-haii, sayang" -ucap Raffi gugup, entahlah setelah melihat tatapan Rosa barusan hatinya amat sangat sakit.

Seperti ada benda yang tak kasat mata telah melukainya.

"Raff, m-mulai sekarang kita putus" -ucap Rosa pelan tapi masih terdengar jelas ditelinga Raffi

Tak ada jawaban apapun. Raffi diam, ia sedang mencerna ucapan Rosa barusan. Sakit benar-benar sakit.

"S-sayang, a-aku minta maaf kalo beberapa bulan terakhir ini aku berubah. A-aku ga mau putus, sakit banget dengernya. Aku ga bisa tanpa kamu" -ucap Raffi sambil merapatkan kedua telapak tangannya

"Keputusan aku udah final Raff, aku udah ga bisa sama kamu lagi" -ucap Rosa kemudian pergi meninggalkan Raffi didepan kelas

"Kamu selingkuh dari aku?" -teriak Raffi mengundang tatapan penasaran dari siswa siswi.

Rosa berbalik dan menghampiri Raffi "Iya, aku selingkuh dari kamu bahkan aku udah nikah" -ucap Rosa lalu menunjukkan cincin yang ada dijari manisnya

Raffi menggeleng "Please sayang, jangan kek gini" -mohonnya

"Cukup Raff, aku tau bahagia kamu bukan sama aku" -ucap Rosa kemudian ia pergi untuk menyusul sang suami

Raffi termenung, lagi-lagi dadanya sakit seperti dihantam sesuatu dan tatapannya kosong.

Rosa berjalan kekelas Artan tapi Artan tidak ada disana.

"Kemana sii suami gw" -monolognya sambil terus berjalan "Ahh gw tau, roof top" -

Dan benar saja sampai di roof top, Rosa mendengar suara orang.

"Lo ga tau kalo bini Lo masih berhubungan sama si Raffi?" -tanya Adit dan Artan hanya menggelengkan kepalanya

"Gila yaa, berani banget mereka ngelakuin itu didepan Lo" -ucap Adit lagi

"Salah si Raffi kalo menurut gw" -ucap Ramon

"Diem, pala gw sakit" -ucap Artan sambil memijit keningnya

Rosa berjalan perlahan dan duduk disamping Artan.

"Ar?" -

Artan menatap Rosa "Jelasin" -ucapnya kemudian Rosa mengangguk

"Tadi Raffi chat gw, dia nanya gw mau sarapan apa tapi gw ga balas chat dia. Terus barusan juga gw ga tau kalo dia bakal cium gw depan Lo. Karena bisanya dia ga pernah kek gitu" -ucap Rosa sambil memegang tangan Artan

"Gw benci perselingkuhan" -ucap Artan

Rosa mengangguk "Gw udah mutusin dia" -ucap Rosa

Artan mengangguk dan tersenyum tipis "Gw benci milik gw disentuh orang" -

"Iyaa Ar" -ucap Rosa kemudian ia masuk kedalam dekapan Artan

"Jadi nyamuk dah kita" -ucap Adit sambil menatap kedua pasutri di depannya

Sedangkan Ramon, ia sibuk dengan ponselnya.

Tak lama bell masuk berbunyi..

Rosa sampai didalam kelas disana Raffi tengah menatapnya tajam. Rosa duduk dibangkunya tapi sebelum duduk tangannya di tarik paksa keluar kelas

ARTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang