Chapter 21 (terungkap)

3.2K 43 2
                                    

"Lancang sekali kamu meneriaki istri saya" -lanjut artan

Ya perempuan itu adalah Sandra.

"Yudha, kamu bentak aku cuma karena perempuan ini" -tunjuk Sandra pada Rosa

"Perempuan yang anda tunjuk itu adalah istri sah saya, Shazia Rosa Belviana" -ucap Artan penuh penekanan disetiap katanya

"Yu/"

Plakk

Tamparan keras mengenai pipi Sandra, bukan Artan yang melakukannya tapi Rosa

"Lancang sekali anda mengecup dan menggoda suami saya" -ucap Rosa "Anda pikir saya akan pergi dan meminta cerai setelah melihat ini? Tidak akan, perempuan JALANG seperti anda ini tidak pantas untuk suami saya" -lanjut Rosa

"Yudha, liat kelakuan wanita yang kamu sebut istri ini. Dia nampar aku" -teriak Sandra sambil memegangi pipi kirinya

Rosa melirik Dikta yang masih mematung di pintu masuk. Setelahnya Dikta langsung mengangguk dan berjalan mendekati Sandra

"Silahkan keluar nona Sandra" -ucap Dikta

"Yudha, tolong jangan seperti ini. Kamu masih cinta kan sama aku?" -mohonnya pada Artan

"Dikta" -suara dingin Rosa yang memanggil nama Dikta membuat Artan menelan ludah 'takut' itulah yang Artan rasakan sekarang.

Akhirnya Dikta menyeret Sandra dari ruangan Artan.

Setelah pintu tertutup tiba-tiba saja Artan bertekuk lutut di hadapan Rosa, sedangkan Rosa masih membelakangi Artan.

"Jadi, ini yang kamu bilang sibuk?" -ucap Rosa tanpa berbalik menatap Artan

"Aku bener-bener sibuk sayang" -ucap Artan dengan helaan nafas yang terputus-putus "Aku lagi kerja tiba-tiba San/" -belum sempat Artan melanjutkan ucapannya Rosa sudah bertanya

"Dari kapan awalnya?" -tanya Rosa dan kini ia berbalik menatap Artan yang bertekuk lutut di hadapannya

"Hari pertama kamu pergi ke negara K, tiba-tiba dia datang" -

"Dia siapa Artan" -

"M-mantan aku" -ucap Artan gugup sambil memejamkan matanya "Dia balik kesini karena dia sakit. Dia lanjut berobat disini" -

"Apa dia bener-bener sakit Ar? Keliatannya kok sehat banget yaa? Siap banget tuk merebut kamu kayanya" -

"Kamu salah, dia beneran sakit by. Aku udah pastiin sama dokternya" -

"Gimana kalo dokternya disuap uang supaya pas kamu tanya dokternya bilang sesuai yang wanita itu suruh" -

Diam, Artan terdiam setelah Rosa berucap seperti itu.

"Ga bisa jawabkan? Susah banget ya Ar buat jujur? Terus terang sama aku. Aku juga terbuka sama kamu soal Raffi" -ucap Rosa "Aku balik, jaga diri baik-baik" -lanjut Rosa dan ia pun melangkah menuju pintu

Belum sempat membuka pintu tiba-tiba sepasang tangan melingkar diperutnya.

"Tolong, malam ini aja. Istirahat dirumah, aku tau kamu lelah. Aku tau perasaan kamu lagi kacau, kamu boleh lampiaskan kekesalan kamu sama aku" -ucap Artan

ARTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang