Chapter 3 (Kedatangan)

10K 135 1
                                    

*pakaian yang dipakai Rossa saat mengikuti Raffi

*pakaian yang dipakai Rossa saat mengikuti Raffi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****************

Artan yang mendengar cerita itu hanya diam dan tak lama ia sampai di sebuah rumah yang tak lain adalah rumah perempuan yang sedang duduk disebelahnya

"Udah sampe" -ucap Artan

Rosa mengahapus air matanya "Makasih dan ini ongkosnya" -ucap Rosa, lalu memasukkan uang itu pada saku kemeja Artan

"Lo pikir gw taksi?" -ucap Artan sedikit tersinggung dengan tindakan Rosa

"Bukan, tapi gw ga mau hutang budi sama Lo karena udah anter gw pulang" -ucap Rosa lalu menyelip kan uang kesaku jaket Artan dan Rosa pun turun dari mobil

"Tunggu" -ucap Artan kemudian menyusul Rosa yang hendak membuka gerbang rumahnya

"Ambil uang Lo" -ucap Artan sambil mengembalikan uang yang Rosa beri

"Lo siap nikah muda?" -tanya Artan

"Hah?" -

"Besok sore gw kesini lagi" -ucap Artan kemudian pergi dari hadapan Rosa dan melajukan mobilnya

Rosa tak ambil pusing dengan perkataan Artan barusan, ia segera memasuki rumah dan segera naik kelantai 2.

📲 Dering ponsel milik Artan terdengar..
"Hallo?" -

"Ta, sibuk?"

"Hmm"

"Eumm, saya sedang dijalan arah aparat"

"Lalu?"

Artan menepuk dahinya.. antara kesal, gengsi dan penasaran menjadi satu.

"Saya ingin meminta tolong, untuk mencari biodata seseorang" -ucap Artan terbata

"Nama lengkapnya adalah Shazia Rosa Belviana, tangg-"

"Stop, wait" -ucap Artan lalu menghentikan mobilnya dipinggir jalan

"B-bagaimana bisa?"

"Apa?"

"Informasi pribadi. Bagaimana bisa kamu mendapatkannya dalam hitungan menit?" -ucap Artan tak habis pikir

"Lalu saya harus apa? Membuangnya dan merobek kertas ini? lalu saya mengulur waktu?" -tanya Dikta

"T-tidakk, kirim ke apart segera" -putus Artan

Tutt.. telpon dimatikan oleh Artan

Sampai di apartemen, Artan langsung saja masuk kedalam dan menemukan sekretaris pribadinya Dikta.

"Tuan muda" -sapa Dikta, Artan hanya mengangguk lalu duduk disofa

"Ini yang anda minta" -ucap Dikta

"Thank you, Ta" -ucap Artan lalu membuka map yang diberikan Dikta

ARTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang