??? : "Berhenti!!!"
Kazuha tidak menggubrisnya, ia masih membenturkan kepalanya ke batu. Orang itu berlari menghampiri kazuha dan melindungi kepala Kazuha dengan tangannya.
??? : "Apa yang kau lakukan!?, Berhenti sekarang juga!!!"
Orang itu segera meletakkan tangganya sebelum Kazuha membenturkan kepalanya lagi ke batu.
??? : "AAAKH-!!!"
Orang itu meringis kesakitan karena tangannya yang berbenturan menggantikan kepala kazuha dengan batu tersebut
Kazuha : "apa yang kau lakukan?"
??? : "Seharusnya aku yang bilang begitu. Apa yang sedang kau coba lakukan?!!!"
Kazuha : "....."
??? : "Aku tidak tau apa masalahmu tapi dengan kau melakukan hal ini tidak akan menyelesaikan apapun"
Kazuha : "....."
??? : "Hei, apa kau mendengarkan ku?!"
Kazuha : "....."
??? : "HEI-"
Kazuha pingsan. Orang itu memindahkan Kazuha ke sebuah gubuk yang letaknya tidak jauh dari sana. Kazuha kemudian diletakkan di tempat tidur di gubuk itu. Setelah meletakkan Kazuha, orang itu pergi keluar untuk mencari beberapa makanan dan juga tanaman obat untuk mengobati luka di kepala Kazuha.
Setelah mengobati luka Kazuha, orang itu segera pergi ke dapur untuk membuat beberapa makanan untuk Kazuha. Makanan sudah selesai di masak tapi Kazuha tidak kunjung sadarkan diri. Orang itu kemudian mendekati Kazuha dan memegang dahi Kazuha. Seperti yang ia kira, Kazuha demam.
Ia mengompres kepala Kazuha kemudian merawat Kazuha saat ini. Langit di luar sana sudah menampakkan kegelapan dan makanan yang tadi dimasak telah dingin, Kazuha belum bangun juga. Ia tetap menunggu Kazuha bangun.
Pagi harinya tiba, Kazuha membuka matanya dan mendapati ia berada di tempat yang belum ia kenali sebelumnya. Ia segera duduk kemudian menoleh ke samping.
Kazuha : "siapa kamu?"
Kuni : "maaf sepertinya aku berlaku tidak sopan padamu kemarin. Perkenalkan namaku kunikuzushi"
Kazuha : "kemarin?"
Kuni : "ah-"
Kazuha : "maaf sepertinya aku melupakan sesuatu"
Kuni : "ah, tidak apa-apa. Jangan paksakan dirimu"
Kazuha : "terima kasih"
Kazuha kembali ke dirinya yang biasa setelah kemarin ia bergulat dengan dirinya sendiri dan melupakan kejadian kemarin.
Kazuha : "kuni-san"
Kuni : "ya, apa ada masalah?"
Kazuha : "itu-"
Kazuha menunjuk luka yang ada di tangan kuni. Darah yang keluar dari tangan tersebut tidak mau berhenti padahal kejadiannya sudah terjadi lewat.
Kuni : "eeh, sejak kapan?!"
Kazuha bangkit dari tempat tidur dan merobek sedikit pakaiannya kemudian membasuh luka yang ada di tangan kuni.
Kuni : "aakh- apa yang kamu lakukan?!'
Kazuha : "sebagai ucapan terima kasihku karena sudah merawat ku, sebagai gantinya aku yang akan merawat lukamu juga sebagai permintaan maaf karna telah merepotkan mu"
Kuni : "aah, itu tidak perlu. Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja kok"
Kuni terus menolak tindakan Kazuha tersebut. Kazuha mencengkram tangan kuni terlalu kuat sehingga membuat Kuni kehilangan keseimbangan dan jatuh di pelukan Kazuha.
Kazuha : "kamu tidak papa?, Maaf aku terlalu kuat mencengkram mu"
Kuni : "aku t-tidak papa"
Kazuha : "kuni-san, izinkan aku merawat lukamu"
Kuni : "....."
Kuni menunduk terdiam kemudian mengizinkan Kazuha merawat lukanya. Kazuha sangat fokus merawat luka kuni sehingga ia tidak menyadari dari tadi wajah Kuni memerah seperti kepiting rebus.
Kazuha : "sudah selesai"
Kuni : "terima kasih"
Keduanya saling membalas senyuman. Tak beberapa lama kemudian Kazuha berdiri hendak berpamitan kepada kuni.
Kazuha : "kuni-san, terima kasih untuk semuanya"
Kazuha mengucapkannya sambil membungkukkan badannya.
Kuni : "eh tidak, tidak. Kamu tidak perlu berterima kasih"
Kazuha : "haha"(senyum)
Kuni : "^\\\^"
Kazuha : "kalau begitu aku pamit, nona"
Kuni : "h-hati-hati dijalan"
Kazuha pun perlahan menjauh. Kuni yang melihat Kazuha yang semakin jauh itu tersenyum lembut.
Kuni : "apa kita bisa bertemu lagi?"
Pikir Kuni sambil tersenyum lembut. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
Kuni : "tunggu dulu. Tadi dia memanggilku apa?, Nona?!"
Bersambung ~
Maaf telat upload-nya guys 🙏
Aku kelupaan 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrow Deeper Than Death [END]
Short StorySelama ini Kazuha memiliki cinta bertepuk sebelah tangan kepada sahabatnya, Tomo. Tetapi suatu hal yang tidak terduga Tomo tewas yang membuat Kazuha hancur. Kazuha kemudian meratapi dirinya yang tidak menyadari kata-kata gila yang diucapkan Tomo dul...