Kazuha : "maafkan aku scara-san, tapi kita akhiri semuanya sampai disini.
.
.
.
.
Scara marah besar kepada Kazuha. Ia menampar kazuha.
Scara : "APA MAKSUDMU HAH!!?, KAU KIRA KAU BISA SEENAKNYA KEPADAKU SEPERTI INI !?!!"
scara sudah tidak bisa mengontrol emosinya dan menghancurkan barang yang ada di rumah Kazuha. Ia sekarang tidak peduli apakah itu barang berharga atau tidak.
Scara : "kenapa!!! Kenapa Kazuha!!! Apakah perjuanganku selama ini tidak berarti untukmu!!?"
Kazuha : "....."
Scara : "kenapa diam?!, Beritahu aku alasan mu!!"
Kazuha : "....."
Scara masih memerhatikan Kazuha. Kazuha hanya diam seribu bahasa, mengunci mulutnya rapat-rapat. Didalam hati scara yang paling dalam, ia kecewa dengan Kazuha sekarang.
Kazuha : "....."
Scara : "kukira kita akan bahagia bersama, tapi tampaknya cuma aku sendiri yang berpikir begitu"
Scara masih melihat Kazuha yang masih diam. Scara sudah tidak tau apa yang telah ia lakukan. Scara kemudian berbalik kemudian membanting pintu dan keluar dari rumah Kazuha dengan keadaan kacau. Kazuha tetapi diam melihat scara yang pergi dalam keadaan tersebut.
.
.
.
.
.
Scara kini sudah berlari entah kemana kakinya melangkah. Kini kakinya mengarahkannya ke sebuah padang rumput yang dulu ia dan Kazuha kunjungi.
Scara terengah-engah setelah cukup lama berlari, kini ia membawa badannya untuk mendekat ke pohon besar yang ada disana. Disana scara berlutut sambil memegangi dadanya, berusaha menahan tangis yang sedari tadi ia tahan tapi tidak berhasil.
Scara menangis sekuat-kuatnya. Kini ia tidak peduli ada orang atau tidak yang melihatnya, di pikirannya sekarang hanyalah berbagai macam pertanyaan kenapa Kazuha melakukan ini padanya setelah semua hal yang mereka lalui.
Scara : "ha-ha-ha.... aku dibuang lagi"
Scara menangis menertawakan dirinya sendiri karna harapan yang perlahan tumbuh di hatinya ini.
Scara : "kukira kamu tidak sama dengan mereka... Ternyata sama saja"
.
.
.
.
Scara : "aku benar-benar tidak diperlukan disini"
Scara kemudian mengusap kembali air matanya dan kini ia pergi meninggalkan Padang rumput.
.
.
Tsaritsa : "Ajax, bagaimana perkembangan di Inazuma sekarang?"
Childe : "semua berjalan sesua rencana anda, tsaritsa-sama. Kini the balladeer tengah pergi untuk memantau situasi.
Tsaritsa : "bagus, aku tunggu kabar baik kalian"
Percakapan berakhir. Childe sedang cemas karena ia barusan berbohong kepada atasannya.
Childe : "sial, cari si cebol itu sampai ketemu!. Jangan sampai kalian berbuat keributan"
Bawahan : "baik bos!"
Beberapa waktu kemudian, childe melihat scara berjalan menuju kamarnya dengan keadaan lesu.
Childe : "oi cebol! Darimana saja kau?"
Childe menanyai scara, tapi tidak dijawab. Childe menarik tangan scara kemudian bertanya lagi.
Childe : "oi, jangan mengabaikan ku"
Childe melihat wajah scara yang kacau dan dari sini childe tau ada yang tidak beres dengan scara.
Childe : "oi kau kenapa?"
Scara berusaha melepaskan genggaman tangan childe darinya, tapi tidak bisa. Seluruh tenaganya seperti sudah terkuras, ia tidak ada tenaga.
Scara : "lepaskan aku"
Childe terkejut. Ia segera melepaskan genggaman tangannya kemudian melihat scara yang berbalik dan berjalan masuk ke kamarnya.
Scara masuk dan menutup pintu kamarnya. Ia melihat sekeliling dengan tatapan nanar. Scara berjalan mendekati tempat tidurnya tapi saat hendak berjalan, scara tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arah cermin yang ada di sampingnya.
Scara : "....."
Scara melihat pantulan dirinya di cermin sampai tak terasa waktu berlalu kini ia berbicara.
Scara : "jadi seperti ini penampilanku di matanya"
.
.
.
.
Scara : "dimatanya aku seperti orang yang ingin dikasihani"
Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrow Deeper Than Death [END]
Historia CortaSelama ini Kazuha memiliki cinta bertepuk sebelah tangan kepada sahabatnya, Tomo. Tetapi suatu hal yang tidak terduga Tomo tewas yang membuat Kazuha hancur. Kazuha kemudian meratapi dirinya yang tidak menyadari kata-kata gila yang diucapkan Tomo dul...