Kazuha masih menunggu dengan kata-kata yang ingin scara ucapkan selanjutnya.
Scara : "huh~"
Kazuha kemudian melihat scara sedikit melengkungkan sudut bibirnya kemudian berkata dengan ambigu.
Scara : "jadi seperti ini rasanya"
Kazuha : "apa maksudmu scara-san?"
Kazuha masih kebingungan. Beberapa waktu kemudian scara pamit untuk ke-2 kalinya dan kini Kazuha mengiyakan walaupun masih ada rasa mengganjal entah darimana asalnya.
Scara : "terima kasih karna sudah menyelamatkan dan merawatku"
Scara membungkuk beriringan dengan ucapan tersebut. Kazuha hanya bisa diam kemudian menyaksikan punggung scara yang perlahan-lahan menjauh kemudian menghilang.
.
.
.
.
Di sisi lain setelah scara pergi dari tempat itu, ia bergulat dengan pikirannya sendiri.
Scara : "apa yang barusan ingin ku lakukan tadi?!"
Scara menyadari pikirannya saat bersama Kazuha tadi. Ia tidak ingin Kazuha tau kalau dia mempunyai perasaan khusus kepada Kazuha. Scara ingin berjuang supaya Kazuha dapat melihat dan memikirkannya atas kehendak Kazuha sendiri walaupun ia tau sekarang itu tidak memungkinkan karena di hati Kazuha saat ini hanya ada seseorang bernama Tomo.
Scara : "tidak papa, jangan berkecil hati. Aku akan membuatnya melihatku"
Scara menguatkan hatinya sendiri dan bertekad untuk menjalani semuanya dari nol.
.
.
.
.
Kazuha masih ada di rumah tersebut. Ia membersihkan peralatan makan tadi dan kemudian lanjut dengan membersihkan rumah tersebut. Saat Kazuha sibuk berkutat dengan pekerjaannya tiba-tiba terlintas seseorang di kepalanya.
Kazuha : "kuni-san"
Ya, Kazuha mengingat kuni meskipun samar. Ia berniat untuk berkunjung ke tempat kuni dalam ingatan terakhirnya.
Kazuha : "aku akan pergi kesana"
.
.
Kini Kazuha telah sampai di tempat terakhir kali ia bertemu dengan kuni. Kazuha masih ingat letak gubuk yang dulu pernah ia kunjungi itu dan segera pergi ke sana. Sesampainya di gubuk tersebut Kazuha hanya melihat sebuah gubuk yang tidak terawat dan sudah hampir runtuh itu.
Kazuha : "sepertinya aku terlambat lagi"
Kazuha merasa sedikit kekecewaan karena melihat kondisi gubuk tersebut. Ia memutuskan untuk balik ke teman-temannya.
.
.
Heizou : "Yo Kazuha, kenapa kau ada disini?"
Kazuha bertemu dengan heizou di tengah jalan. Heizou menyapa Kazuha dan Kazuha pun juga menyapa balik. Kazuha penasaran apa yang dilakukan heizou. Kazuha pun kemudian bertanya
Kazuha : "apa yang sedang kau lakukan?"
Heizou : "aku tengah menyelidiki the balladeer"
Kazuha : "balladeer?"
Heizou : "kau tidak tau?, Dia seorang Fatui harbinger ke-6 yang kini tengah mengguncang Inazuma"
Kazuha : "haha-, maaf😅"
Heizou : "tidak perlu minta maaf. Aku sudah tau kalau kau tidak tau itu"
Kazuha : "jadi?, Apa yang dilakukan seorang harbinger di sini?"
Heizou : "aku dengar the balladeer menyebarkan delusion secara ilegal dan itu menyebabkan banyak korban"
Kazuha : "delusion?, Darimana kamu tau itu."
Heizou : "aku mendapatkan informasi dari traveler. Traveler juga mengatakan bahwa temannya bernama teppei juga korban dari delusion tersebut hingga akhirnya meninggal secara tidak wajar"
Kazuha mendengarkan semua informasi yang dikatakan oleh heizou dengan cermat. Delusion sangat berbahaya untuk digunakan oleh orang yang tidak memiliki vision.
Heizou : "itulah kenapa aku datang ke sini. Aku dengar kalau the balladeer ada di sini"
Kazuha : "kalau begitu aku pergi dulu. Aku tidak ingin mengganggu penyelidikanmu"
.
.
.
.
.
Kazuha duduk di tepi pantai di dekat kannazuka untuk bersantai. Beberapa saat kemudian Kazuha dikejutkan oleh traveler yang tiba-tiba muncul entah darimana.
Traveler : "TOLONG MINGGIR!!!"
Kazuha kaget melihat traveler yang tiba-tiba meluncur dari langit. Sepertinya traveler sedang tidak fokus saat hendak meluncur tadi yang mengakibatkan saat dia terbang sayapnya belum siap untuk meluncur.
Kazuha : "hah!"
Traveler : "MINGGIR!!!"
Paimon : "TRAVELER!!!"
Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrow Deeper Than Death [END]
Cerita PendekSelama ini Kazuha memiliki cinta bertepuk sebelah tangan kepada sahabatnya, Tomo. Tetapi suatu hal yang tidak terduga Tomo tewas yang membuat Kazuha hancur. Kazuha kemudian meratapi dirinya yang tidak menyadari kata-kata gila yang diucapkan Tomo dul...