满月11

78 10 0
                                    

Sasin yang tau bahwa kakak iparnya berdiam diri itu pun langsung mencoba menormalkan kembali keadaan yang tidak enak ini.

“Jika kakak tidak bisa menjawabnya, atau tidak mau berbagi denganku juga tidak masalah. Aku tidak akan memaksa kakak” ujar Sasin sambil berusaha tersenyum ikhlas.

“..................” New masih berdiam diri sejenak. Hingga akhir nya ia mulai angkat bicara.

“Di.... A....... Adalah....... “ ucap New tertahan.

“Baiklah P’ aku tidak akan memaksamu....  Yang terpenting skrang kau harus menenangkan dirimu terlebih dahulu” ucap Sasin berusaha membuat nyaman kakak iparnya itu.

“Tidak, dia adalah mantanku.  Meskipun aku dan dia belum resmi putus” New menjawab dengan nada pelan.

“Jadi selama ini? “ Sasin menunjukkan reaksi kagetnya.

“Ya aku adalah seorang Gay, dan kekasihku berasal dari kerajaan pengkhianat itu.” New menjawab sambil tersenyum miris.

“Lalu? Kenapa P’ tidak memberitahu sejak awal kepada kita semua jika P’ sudah memiliki kekasih? “ Sasin kini menjadi heran. Pasalnya selama ini kakak iparnya tidak pernah sekalipun membahas tentang kekasihnya itu.

Lantas New pun menjelaskan kejadian awal kali mereka bertemu, saat berpacaran hingga sperti ini.  Ia juga menceritakan alasannya menutupi hubungan ini, Sasin  yang mendengarnya hanya bisa mengganguk kan kepalanya tanpa bisa menjawab atau memberi nasehat kepada kakak iparnya itu. Dia berusaha memahami betul kondisi kakak iparnya yang sangat rumit ini.

“Baiklah, ayo pulang.  Aku tak ingin orang- orang di istana khawatir” New tiba- tiba berucap sambil bangkit berdiri.

“Tapi.. P’ “ Sasin masih ingin bertanya lebih lanjut.

“Tidak ada tapi- tapian, skrang ayo kita pulang” ucap New sambil menarik tangan Sasin.

Namun karna tenaga New yang kurang kuat atau karna tubuhnya yang tidak seimbang. Akhirnya New dan Sasin terjatuh. Kini posisi mereka, Sasin berada diatas tanah dan New berada di atasnya.

Sejenak kedua pasang mata itu saling melihat, memperhatikan satu sama lain.  Pandangan mereka memandang ke dalam sepasang mata dihadapannya, Sasin memperhatikan kedua mata Indah dihadapannya. Tak terasa seulas senyum mengembang di bibir Sasin.

Sekitar 3 menit mereka masih tetap diposisi itu, hingga akhirnya New memalingkan wajahnya ke arah sebelah kiri dan bangkit dari posisinya.

“Eugh... Maaf” ucap New sambil duduk disebelah Sasin.

Terjadi kecanggungan disana, baik New maupun Sasin hanya berdiam diri.

“Emm....  Ayo pulang.” New berucap sambil berjalan tergesa- gesa meninggalkan Sasin yang tersenyum manis dibalik punggung New.

Akhirnya New dan Sasin telah sampai di pintu masuk kerajaan. Mereka berjalan berdampingan memasukki lebih dalam kerajaan ini, namun baru beberapa langkah mereka berjalan tiba- tiba seseorang menghentikan perjalanan mereka.

“Ehem... “ suara seseorang berdeham.
Seketika New dan Sasin  menolehkan kepala mereka ke arah Sumber suara itu.

“TAY ? “ New berujar sambil menampilkan expresi kaget.

“Kakak? “ ucap Sasin  juga tak kalah kagetnya.

“Kalian darimana? “ Tay bertanya dengan sedikit heran.

“Emmm....dari... “ New menjadi gelagapan sekarang.

“Kami dari pengungsian. Ya kan kakak ipar? “ Sasin berujar sambil menyikut siku New.

DIVYENDU Part 1 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang