“Kamu tidur dibawah” ucap Tay menginterupsi New yang saat ini baru saja masuk kedalam kamar Tay.
“Apa?? “ New kaget mendengar interupsi dari Tay.
“Ku pikir kamu tak memiliki masalah pendengaran bukan? “ ucap Tay lagi.
“SHIT!! TENTU SAJA TIDAK!! “ New mulai emosi mendengar ucapan busuk seorang Tay Tawan.
“Kamu malam ini tidur bawah. Aku tak mau berbagi kasur dengan orang yang menjijikan seperti mu” Tay berucap dengan sombongnya.
“Tak usah bersusah- susah memberitahuku. Aku sudah berencana seperti itu sejak awal. Aku juga gak mau tidur dengan BAJINGAN seperti mu” New kembali melawan Tay.
“Baguslah kalo kau paham itu”ucap Tay sedikit acuh dan kini dirinya mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang miliknya.
“Sialan!!!” New sedikit berteriak kesal sambil membaringkan tubuhnya di tikar yang terletak di bawah samping ranjang Tay.
“Aku masih bisa mendengarnya “ ucap Tay sambil memejamkan kedua matanya.
Hari semakin malam, udara di daerah ini semakin dingin. Putra mahkota Tay yang sudah pulas tertidur mendengar sebuah suara yang mengganggu di telinganya.
“Srekk.... Srekk.... Srekk..... “ suara orang berubah posisi.
Benar saja, New yang mulai tadi mencoba tidur tetap saja tidak bisa menutup kedua matanya. Ia malah sibuk membolak- balikkan tubuhnya sejak tadi. saat ia sudah benar- benar terlelap, Kini New meringkuk kan badannya karna suhu udara yang terlalu dingin, apalagi ditambah ia tak menggunakan selimut ataupun pakaian tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
“Brttt..... Dingin ...“ rintih New sambil mengigil kedinginan. Rintihan itu terdengar sangat pelan, namun dapat terdengar jelas di telinga Tay yang masih terjaga dari tidurnya itu.
Tay pun dengan terpaksa membuka kedua matanya, ia melihat ke arah New saat ini tidur. Ia dapat melihat dengan jelas bahwa si New tengah meringkuk sambil menahan dingin.
Tay bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati New.
“Fiuhh...!!!” Tay mendengus pelan.
“Bahkan saat tidurpun, kau masih saja mengganggu !!!” ucap Tay kesal sambil mengacak acak rambutnya kasar.
Lalu ia mencoba membangunkan Toey dengan nada dan expresi dingin. di goyangkannya tubuh New menggunakan kaki sebelah kirinya.
“NEW!! “ ucapnya dingin.
Namun New tidak menjawab panggilan Tay, dan sekali lagi Tay mencoba memanggil New.
“New... Bangun...... “ Tay berucap dengan sedikit berteriak. Terlihat dirinya tengah sangat kesal sekarang.
“Dingin.... Brrr..... “ Tay menjawab pelan sambil sedikit merintih.
“Haizzz.... “ Tay kembalil mengacak acak rambutnya.
Setelah itu, Tay pun mengendong New ala Bridal. Ia membaringkan New diatas kasurnya dan menyelimuti seluruh tubuh New dengan selimut tebal miliknya. New pun semakin menarik selimut itu hingga menutupi sebagian wajahnya, terlihat sekali jika New memang benar- benar kedinginan saat ini.
Setelah membaringkan New, Tay pun memilih keluar dari kamarnya. Ia lebih memilih tidur di sofa ruang depan kamarnya. Tak lama setelah ia duduk disofa itu, ia mulai terlelap.
Akhirnya, pagi telah kembali menyapa. Matahari telah kembali menampakkan sinarnya, kicauan burung telah terdengar, alarm alami pada masa dulu.
“Hoamm.... “ New yang mendengar kicauan tadi pun segera menggeliatkan tubuhnya. Setelahnya, New pun mulai mengedip- ngedipkan kedua matanya. Ia mulai menatap sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVYENDU Part 1 =END=
FanfictionMengisahkan mengenai perjalanan antar universe yang dialami seorang wanita tua bernama Wirasuda yang merupakan ibu dari TayTawan. Disaat matahari, bulan dan bumi berada di satu garis yang sama, mae Wira tiba- tiba saja merasakan adanya cahaya yang s...