满月22

108 12 15
                                    

Kini kita beralih ke lapangan depan gedung utama kerajaan, disana terlihat banyak orang yang sudah berkumpul mengelilingi seseorang yang bersujud di tengah mereka. Ya Earth lah orangnya. Dirinya harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Disana terlihat paduka raja Tay dan pangeran Sasin sudah berada di atas panggung untuk memimpin jalannya sidang untuk menentukan hukuman atas kasus Earth.

Kini paduka raja terlihat berdiri di tengah- tengah kerumunan, sedangkan Sasin sudah berada di dekat area pasukan panah. Ya Sasin akan memimpin jalannya hukuman panah itu.

Earth akan dihukum mati dengan panah. Hukuman ini diberikan karena Earth sudah melanggar aturan kerajaan.

“Saudara Earth, anda dinyatakan bersalah!! “ ucap raja Tay dengan tegas.

“Anda berusaha memasuki wilayah kerajaan, dan sekaligus melakukan percobaan pemerkosaan terhadap Ratu New, pasangan saya.” Ucap raja Tay lagi.

Terlihat Earth duduk dengan pasrah, ia sudah berdamai dengan nasibnya yang sudah berada diambang kematian.

“Apakah ada pesan- pesan terakhir?? “ tanya raja Tay dengan nada dinginnya.

“Sampaikan pada New, AKU MENCINTAI NYA SAMPAI AKU MATI.”jawab Earth dengan serius.

“Hanya itu? “ tanya Paduka raja Tay yang menjadi pemimpin sidang itu.

Earth hanya menganggukan kepalanya, melihat anggukan yang diberikan oleh Earth. paduka raja pun kemudian mulai memberi isyarat kepada Sasin untuk memulai menjalankan hukumannya.

Dengan cepat paduka raja  berjalan agak jauh dari Sasin, ia berdiri dibelakang tengah panggung.

Sasin hanya memandang sinis ke arah kakaknya yang sangat menjijikan menurutnya. Sungguh kemarahan yang ia rasakan sudah berada diambang batas. Ia sudah tidak bisa mengontrol lagi emosinya, emosi yang sudah sangat lama  merasuk dalam tubuhnya.

Para pasukan kerajaan  mulai mengambil panahnya dan menempelkannya pada busur panah itu. Mereka juga mulai Menarik benang busur itu dan siap menunggu perintah untuk mulai memanah.

“1.....2.....” ucap Sasin mulai menghitung.

Belum juga sampai ke hitungan ketiga, tiba- tiba saja dengan cepat Sasin mengambil panah dan busur dari tangan pasukan yang berdiri di sampingnya itu.

Dengan cepat pula ia mulai menarik benang busur itu dan mengarahkannya ke arah kakaknya yang sedang berdiri tegak menunggu hasil eksekusi hukuman.

“Jleb.... “panah itu terlepas dan terbang ke arah sang raja Tay, namun sangat diluar dugaan Sasin. Maksud hati ingin membunuh kakak kandungnya yang sudah mengkhianatinya, namun kenyataannya....

“KAKAK IPAR!!!” teriak Sasin penuh dengan rasa kaget, ia merasa bersalah atas perbuatannya.

Ya ratu New tadi berlari dan langsung memeluk suami yang sedari tadi dicarinya itu  dengan sangat erat. Namun, pelukan itu tak bertahan lama.

Kini Tubuh gempal New sudah terjatuh di pelukan sang raja, panah yang ditembakkan oleh Sasin menembus ke punggung Sang ratu. Darah terus mengalir dari punggungnya, sedangkan raja Tay  langsung terkejut saat mendapati dirinya dipeluk oleh ratu New. Dirinya bahkan lebih terkejut lagi, saat mendapati tubuh pasangannya itu sudah terkena panah.

“NEW…?? “ ucap raja Tay dengan penuh rasa kaget.

“Terima Kasih... “ balas sang ratu sambil tersenyum menahan sakit.

“NEWWW !!” Teriak raja Tay saat tahu pujaan hatinya tengah terluka parah.

Raja Tay pun lantas menengok ke atas dan mendapati adik kesayangannya tengah membawa busur dan panah dengan perasaan takut dan kaget.

DIVYENDU Part 1 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang