Spesial karet 2

97 12 0
                                    

Setelah Sasin dan Tay berpisah, sebelum mencari keberadaan pasangannya itu  Tay menyempatkan membeli Arak beberapa botol untuk menemaninya begadang. Setelah membeli Arak, ia pun melanjutkan pencariaannya.
"Kemana mereka akan pergi? Kita harus mengikuti yang mana? Apa kita harus beperncar juga ya? Aku menemani Tay dan kamu menemani sasin gimana?" Tanya saya kepada malaikat itu dengan nada khawatir. Saya sangat khawatir dengan Tay serta Sasin, bagaimana pun keadaan sekarang sangat gelap dan hari sudah semakin malam. Suasana festival juga semakin sepi saat ini, orang- orang sudah mulai kembali ke rumah masing- masing.
"Tidak, anda tidak diperbolehkan berpisah dengan saya. Karena itu aturannya" ucap malaikat itu memberi jawaban atas saran saya tadi.
"Terus gimana? Saya khawatir dengan mereka. Mereka berpisah dengan keadaan gelap seperti ini. Bahkan hari semakin malam dan suasana semakin sepi" ucap Saya mencoba memberitahu apa yang sedang saya pikirkan.
"Jika anda begitu khawatir dengan mereka. Bagaimana jika kita mengikuti Tay dulu, nanti kita cek Sasin. Kita cek bergantian gitu." Malaikat itu memberikan saran yang langsung saya iyakan.
Akhirnya saya dan malaikat pun berjalan mengikuti kemanapun Tay pergi. Terlihat Tay  mulai mencari New di sekitar Gumuk sesuai dengan lokasi yang ia katakan kepada Sasin tadi.
Tay semakin melangkahkan kedua kakinya menuju Puncak Gumuk, hingga sesampainya di puncak gumuk sayup- sayup Tay dapat mendengarkan suara seseorang menangis.
“Hikss.... Hiks..... “ suara orang menangis.
Dengan perasaan takut namun penasaran, Tay pun semakin mendekatkan tubuhnya ke sumber suara itu, betapa terkejutnya ia melihat orang yang tengah menangis sesenggukan dibawah pohon itu adalah New, pasangannya. Tay pun berjalan semakin mendekati New, ia pun akhirnya mendudukan dirinya tepat disamping New.
“New” panggil Tay tiba- tiba sambil memegang bahu kiri New. Terlihat saat ini New tengah menundukkan kepalanya di antara lipatan tangannya yang menyatu dengan kedua kakinya yang diteguk itu.
Mendengar ada sebuah suara memanggil dan merasakan ada sebuah tangan menyentuh bahu kirinya, New pun mencoba mendonggakan kepalanya keatas, dan ia pun terkejut karna mendapati Tay sudah duduk disebelahnya.
“Tay? Kau kah itu? “ ucap Newragu karna matanya terasa rabun akibat air mata.
“Hmm... “jawab Tay dingin.
“Ke.... Na... Pa ka... U.... Di... Si... Ni... Hiks..... “ New bertanya susah payah sambil sesenggukan akibat terlalu banyak menangis.
“Karna kau menghilang!! Bikin susah orang saja.” jawab Tay jutek.
“Ma..MAA...A MAAff.....”New berusaha meminta maaf ditengah aktivitasnya yang  masih sesenggukan itu.
“Kenapa kau menangis? “ tanya Tay ingin tahu.
New menatap tak percaya orang didepannya ini, bagaimana bisa seorang Tay yang terkenal acuh dan jahat itu menanyakan keadaannya seperti ini?
“Tida... Kk ....apa.... Apa.... “ Nee menjawab dengan nada terbata- bata.
“Mau ?” Tay bertanya sambil menawarkan sebotol Arak yang dia bawa sedari tadi.
New hanya berdiam saja dan menatap ke arah Arak itu.
“Ambilah. “ Tay menarik tangan New dan memberikan botol arak itu dengan santai.
New pun akhirnya mengambil Arak yang diberikan oleh Tay tadi dan langsung meneguk abis Arak itu.
New pun mulai mabuk akibat Arak, sedangkan Tay ia masih saja terus meminum Araknya hingga rasanya ia sangat Mabuk skrang. Mereka berdua mengonsumsi arak itu secara bergantian.
“Hikss..... Hikss..... “ New kembali menangis, tangannya sudah basah karna air mata. Tay pun langsung menarik tubuh New dan mendekapnya secara erat, New juga turut  membalas pelukan Tay. Kini kepala New tenggelam di dalam dada bidang Tay dan tubuhnya terlindungi oleh kedua tangan Tay yang kekar itu.
New terus saja menangis, ia tidak bisa menghentikan tangisannya.
“Menangislah sampai kau merasa baikan.” Tay berujar sambil mengelus punggung New, berusaha menenangkan sosok dipelukannya itu.
"Ayo kita cek keadaan Sasin, yang penting New sudah aman bersama Tay sekarang." Ajak malaikat itu kepada saya yang masih fokus memperhatikan interaksi antara dua anak adam yang sudah resmi menjadi pasangan itu.

"Tunggu dulu lah, saya masih ingin melihat mereka" ucap saya masih ingin berlama- lama dan mengamati setiap gerak gerik mereka. Namun belum sempat saya menjabarkan alasan saya ingin tetap berada di sini, tiba- tiba saja tangan saya di tarik oleh malaikat itu. Hingga saya merasa seperti terbawa angin dengan kecepatan cahaya untuk melakukan teleportasi ke tempat lain. Malaikat itu benar- benar membawa saya pergi menjauh dari keberadaan Tay dan New, hal ini tentu saja membuat saya sebal dan marah kepada malaikat sialan ini !!
Sekitar 15 menit New menangis, akhirnya tangisannya mulai meredah. New pun segera melepaskan diri dari pelukan Tay dan mulai mengelap sisa air mata yang masih berada di sekitar mata dan wajahnya.
“Terima Kasih” ucap New dengan tulus.
“...........” Tay tak menjawab ucapan New, dia hanya melanjutkan aktivitasnya meminum Arak yang masih setia berada dalam genggamnya.
New yang merasa terabaikan dan sedang dilanda mabuk itu pun segera menarik ujung baju atas Tay dan mengakibatkan wajah Tay dan wajah New kini menjadi sangat  dekat.
“Cup.... “New mencium bibir Tay, hanya menempel tidak melumat.
Mereka berdua pun masih terdiam dalam posisi itu untuk beberapa saat, hingga akhirnya New mulai mengigit bibir bagian bawah milik Tay dengan penuh nafsu.
Tay yang mendapat serangan mendadak itu pun tidak bisa berbuat apa- apa, namun akhirnya Tay pun mulai membalas ciuman New itu. Dirinya  mulai membalas mengigit bibir bagian bawah New, sedangkan New juga sama, ia mulai mengigit bibir bagian atas milik Tay.
“Ngh.... Nghh.....P'..P'Tay ......”desah New sambil menjambak rambut Tay agar semakin memperdalam ciuman mereka.
Kini Tay semakin memperdalam ciumannya dengan New, ia mulai mengigit bibir manis New sekali lagi dan mulai mengigit ujung lidah New. Ia bahkan mulai menghisap saliva manis milik New dengan semakin dalam.
“Shepp.... Clap.... “ suara decapan dan hisapan terdengar merdu ditelinga mereka berdua.
Ciuman panas diantara mereka bertahan untuk beberapa saat, hingga akhirnya New memukul pelan dada Tay sebagai tanda bahwa ia butuh Oksigen banyak sekarang.
Akhirnya mereka pun melepaskan ciuman mereka benang saliva panjang menjadi tanda betapa panasnya ciuman mereka.
Tay dan New kini terengah- engah, mereka mulai menghirup banyak- banyak oksigen untuk pasokan paru- parunya. Menandakan betapa panasnya ciuman mereka tadi, hingga rasanya tak ada hari esok lagi untuk mencicipi pergulatan manis tadi.
Setelah beberapa saat, Tay yang merasa mulai bisa mengontrol nafasnya pun kini mulai mengulurkan tangannya menyentuh dagu New dan kini dirinya pun  mulai menarik wajah New untuk semakin mendekat kepadanya.
Sekali lagi, mereka berciuman dengan panasnya. New  yang sudah dikuasai nafsu pun segera membuka satu persatu kancing baju Tay disela- sela ciuman mereka.
“Nghh… P''!! P'Tay!!...... Erghtt ...”Desah New sambil meraba dada bidang Tay yang sudah terbuka pakaiannya itu. Hal tak jauh beda juga dirasakan oleh Tay, kini dirinya juga sudah dikuasai oleh nafsu.
Tanpa menahan diri lagi, Tay pun dengan segera mendorong Tubuh New untuk bersandar di Pohon besar yang terdapat di tengah Puncak Gumuk ini. Tay dengan segera melepas bajunya hingga sekarang tampak sudah dada bidang dan lengan berotot milik Tay yang sempurna itu.
New yang sudah dikuasai Mabuk dan keadaan nafsu itu pun tak bisa mengontrol lagi pikirannya. New mengigit bibir bagian bawahnya sambil kaki kanannya menekan penis Tay dengan sedikit keras, tak ketinggalan tangan New yang bergerak sexy membuka kancing bajunya secara perlahan.
Melihat itu, Tay semakin tidak tahan. Sungguh New terlihat sangat sexy nan menggoda sekarang, rasanya Tay sudah tidak kuat lagi untuk menahannya.
Setelah semua baju Tay berhasil terbuka, Tay pun segera membantu New melepaskan baju dari tubuhnya. Kini baik Tay maupun New sudah bertelanjang dada, Tay pun segera menenggelamkan dirinya di leher dan dada bidang New.
Entah ada setan apa yang merasuki Tay, kini dirinya sudah mulai memaikan lidahnya. Terlihat ujung lidahnya sudah mulai menjilati setiap inci tubuh New.
“Nghh… P'Tay....AHH . ...” ucap New kembali mendesah, kedua tanganya kembali menjambak- jambak rambut Tay dengan sedikit keras untuk menyalurkan rasa yang sukar di definisikan ini.
Tay kini mulai menjilati dan mengigit kecil puting New dengan ganasnya. Tak lupa dirinya juga memelintir ujung puting merah muda yang menghiasi kulit putih New itu. Dapat Tay rasakan dada New sudah mulai mengeras saat ini.
New hanya bisa menggeliat menerima perlakuan sensual terus menerus seperti ini dari Tay. New kini mencoba mengambil alih keadaan, dirinya mulai menarik tubuh Tay untuk berbaring diatas rumput hijau dibawah pohon besar itu.
Saat Tay sudah berhasil berbaring diatas rumput hijau itu, New pun  mulai menciumi tengkuk dan bagian dada Tay dengan sexy nya, ia bahkan mulai menjilati juga setiap inci tubuh Tay.
“Arghtt..... “Desah Tay  menahan nikmat, kedua tangannya mencoba mencengkram pada  rumput liat yang ada disekitarnya.
Mendengar lawan mainnya mendesah, New  pun terlihat semakin terangsang, tangan kanannya mulai meraba- Raba dan meremas dada bidang Tay serta bibirnya masih asyik menjilati puting Tay yang berwarna coklat muda itu. Tangan kiri New mulai berjalan ke arah selangkangan Tay. Dengan perasaan penuh ketidaksabaran kini ia mulai membuka semua celana Tay.
“Glepp.... “New bersusah payah menelan ludahnya karena melihat ukuran Penis Tay yang sangat besar itu.
Tanpa berlama-lama tangan kanan New  pun segera memegang penis Tay yang sudah berdiri tegap itu dan mulai menciumi setiap sisi penis besar itu. New mulai memasukkan testis milik Tay kedalam mulutnya dan menjilati testis Tay yang terasa sangat besar itu.
“Ahhh..... “ ucap Tay mendesah, kedua tangan Tay menekan kepala bagian belakang New.
Puas bermain dengan testis Tay, kini New pun segera memasukkan penis Tay kedalam mulutnya. Namun Karena ukuran penis Tay yang besar dan panjang, New pun hanya mampu memasukkan setengahnya dan rasa nya mulutnya amat penuh sekarang.
New mulai memaju mundurkan mulutnya dengan ritme yang awalnya pelan kini mulai berubah semakin cepat. Tay yang sudah merasa nikmat segera menekan kepala bagian belakang New dengan kuat. Hal ini agar New lebih dalam lagi memasukkan penisnya kedalam mulutnya.
Setelah benar- benar terangsang Tay bangkit dari posisinya dan mendorong New untuk berbaring. New hanya tersenyum manis melihat pasangannya berhasil terangsang karena ulahnya.  Dengan secepat kilat Tay pun mulai membuka seluruh celana New. Hingga kini keduanya benar- benar telanjang bulat tanpa ada sehelai kain yang menutupinya.
Sejenak Tay tersenyum puas melihat pemandangan Indah dihadapannya ini. Kulit yang putih, penis yang imut, dan tubuh yang berisi. Uhhh....  Benar- benar membuat Tay sangat dimabuk kepayang saat ini.
Dengan secepat kilat Tay mulai memasukkan penis New kedalam mulutnya. Penis New yang tidak terlalu besar itu pun sudah mulai menegang.
Ditengah aktivitasnya yang tengah memuaskan penis New, Tangan kanan Tay  asyik meremas Puting New sedangkan tangan kiri Tay mulai berjalan- jalan disekitar hole milik New.
Ditatapnya hole berwarna pink milik New itu, kecil namun terlihat imut. Tanpa menbuang buang waktu, Tay menjilati area hole milik New untuk membasahi area tersebut, setelah dirasa sudah basah, Satu jari Tay mulai dimasukkan  kedalam Hole New dengan gerakan maju mundur.
“Engghh.... P'!!.... Mmmm...... “ New semakin kencang mendesah karna Tay sangat pandai memainkannya.
Merasa partner nya ingin merasakan sensasi lebih, Tay pun  mulai menambahkan dua jari dan melakukan gaya gunting ke arah atas bawah, dan kanan kiri.
Setelah hole New mulai terbuka dan berkedut, Tay akhirnya menambah jarinya menjadi tiga jari. Setelah dirasa cukup Tay pun melepaskan tangannya dan kini tangannya mulai mengelus dan meraba- Raba selangkangan New.  Mulut Tay kembali mengulum dan mengocok penis New dengan irama yang semakin kencang.
"p'...P'Tayy!! ..... I…i… iwant more” New berucap dengan terbata bata saat ia mulai mencapai organisme nya.
Namun Tay tiba- tiba saja mencabut penis New dari mulutnya, dan ia pun hanya berkata....
“Belum waktunya, bersabarlah sedikit lagi. “ ucap Tay sambil mengelus selangkang New. Tanpa memberikan aba- aba, Tay langsung memasukkan penis besarnya sedikit demi sedikit kedalam hole milik New.
New yang belum persiapan pun merasa kaget saat merasakan ada benda asing mencoba memaksa masuk ke dalam hole miliknya
"P'Tayy!!! “teriak New kesakitan.
“Sayang, tahanlah sebentar.” Ucap Tay sambil terus bersusah payah mendorong penis miliknya ke dalam hole rapat milik New itu. 
Tay  terus saja berusaha memasukkan penisnya dengan pelan pelan agar New  tak merasa kesakitan. Untuk membantu New mengurangi rasa sakit Tay  pun kembali melumat bibir New, ia berharap bisa mengalihkan New dari rasa sakit itu.
Benar saja, tak terasa kini penis Tay sudah berhasil tenggelam secara sempurna. Tay pun mulai memaju mundurkan penisnya secara perlahan.
“Nn….neww... Punyamu sangat se.... Mmm.... Pit.... “ ucap Tay menahan nikmat. Dia bahkan kesusahan untuk mengerakkan penisnya karena semakin dia berusaha bergerak, semakin terasa diremas oleh dinding hole New yang sempit dan rapat itu.
“P'Tayy...nghhh...... Lebb.... Ihhh... Ce.... Pat..... “New hanya bisa mendesah, kedua tangan New sedari tasi hanya mampu menggengam erat rerumputan dibawahnya. Setelah berusaha beberapa kali kini Tay pun akhirnya mulai bisa memaju mundurkan penisnya. sedangkan New, ia juga mulai menggerakan pinggulnya berlawanan arah dengan Tay.
“Plak ..plak.... Plak ....” suara kulit bersentuhan.
“P'... P'Tay… Ku.. Moh.... Hon.... Lebi.... Hhh..... Ce... Pat. ..”ucap New sambil mendesah.
Mendengar itu Tay langsung melepaskan penisnya dari hole milik New dan membalikkan tubuh New hingga kini mereka melakukan gaya Doggy Style.
“Plak... Plak.... Plak....  “
Bibir mereka kembali bertemu, dan bagian bawah mereka terus saja bergoyang.
“P'......nggg..... Ak.... U..... Sam..... Pai” ucap New yang sudah berhasil mencapai klimaksnya hingga seketika cairan sperma memuncrat dari penisnya dan terjatuh di atas rerumputan disana. Sedangkan Tay, tak lama ia menyusul mencapai klimaks dan ia langsung memeluk tubuh New dari belakang untuk semakin memperdalam tusukan terakhirnya.
“Ahhhh...... “ucap Tay saat berhasil memuncratkan spermanya didalam hole milik New. Setelah berhasil mencapai klimaks, Tay pun melepaskan penisnya dari hole New, dan akhirnya tak butuh waktu lama terlihat cairan sperma milik Tay yang dibenamkan tadi pun keluar dari hole New. 

Namun Tay dan New yang masih dilanda mabuk berat itu pun belum juga merasakan lelah. Akhirnya Tay menarik tubuh New dan menempelkan tubuh New  di Batang pohon besar yang berada di atas bukit itu. Kini wajah dan badan New sudah menempel sempurna di Batang pohon. Tay yang sudah kesetanan sejak tadi pun  dengan segera memasukkan kembali penisnya lagi kedalam hole New yang sudah berdarah dan berkedut itu.
Kedua tangan mereka lurus menempel dibatang pohon itu dan menyatu disetiap sisinya baik sisi kanan maupun kiri mereka. Kepala New menoleh ke samping untuk mempermudahkan ciuman dan lumayan diantara mereka.
Tay memulai kembali memaju mundurkan penisnya, sedangkan New ia hanya bisa mendesah dan mendesah. Penis New sedari tadi terus menerus bergesekkan langsung dengan Batang pohon itu, sungguh ada sensasi berbeda rasanya. Rasa perih namun membuat candu itu berhasil membuat New cepat mencapai klimaksnya.
“Nghhh… P'Tay!.... Ahhh .........ka....u.....  Lua... Rr.... Bi.... Asa… P'!!.....  Nghhhh......  “rancu New sambil memejamkan kedua matanya menahan nikmat. Semakin lama, semakin cepat pergerakkan mereka hingga akhirnya.
“Ahhhh....”New dan Tay berhasil mencapai klimaks bersamaan. Dan seketika mereka berdua roboh dan tak sadarkan diri.


=Bersambung=

Maaf ada sedikit🤏 adegan dewasanya.

Yang baca sampek akhir berarti dosanya ditanggung sendiri ye.

DIVYENDU Part 1 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang