满月16

81 12 4
                                    

Ditengah obrolan Sasin dan New yang seru dan menyebalkan itu ada seseorang yang sedari tadi berdiam diri dan lebih memilih untuk menatap langit malam berhias lampion itu tanpa ada keinginan untuk bergabung dengan interaksi Sasin dan New, Ya orang itu adalah Tay.

Sudah setengah jam berlalu dan mereka masih saja berada dalam posisi mereka dan sudah setengah jam pula keheningan menyelimuti mereka bertiga.

Semilir angin malam sangatlah menyejukkan, tanpa terasa sebuah kepala dengan nyamannya sedang bersandar di sebuah pundak kekar milik Tay.

Ya New sedang terlelap dengan nyamannya di bahu Tay, tangan kecilnya merangkul lengan Tay dengan imutnya.

Tay yang mendapat perlakuan seperti itupun hanya menghembuskan nafasnya pelan sambil memandang kearah New yang tertidur di pundaknya.

Kejadian ini menjadi objek tontonan warga yang lewat di depan mereka bertiga, tak hayal banyak orang yang tersenyum melihat Raja dan pasangannya bermesraan seperti itu.

“Hufftt..... “ Sasin menatap ke arah Tay dan New dengan memasang muka sebal. Sungguh ia tidak menyukai pemandangan disampingnya ini.

“Kenapa kakak ipar tidak bersandar di pundakku saja sih” ucap Sasin dalam hati dengan expresi sebal.

“Apakah kau menyukai New? “ tanya Tay tiba- tiba.

“Apa maksud kakak? “ ucap Sasin dengan nada gugup.

“Kau tak usah berbohong, kau menyukainya kan? “Tay bertanya lagi dengan nada datar dan pandangannys hanya lurus ke depan.

“Bagaimana kau tau “ ucap Sasin heran.

“Aku adalah kakakmu, jelas saja aku tau. Expresi sebalmu barusan sudah cukup bagiku untuk mengetahui bahwa kamu menyukai dia. “Tay menjawab dengan nada santai.

“Iya aku menyukai P’New, lalu bagaimana denganmu kak? “ Sasin pun mengakuinya.

“Tidak... “ Tay menjawab dengan nada dingin.

“Benarkah? Tapi dia adalah pasanganmu kak!! “Sasin sedikit tidak percaya dengan jawaban kakaknya itu.

“Aku tak pernah mencintai New, sampai kapanpun juga tak akan pernah!!! “jawab Tay dengan serius.

“Kenapa?” tanya Sasin.

“Karna aku hanya mencintai Namtarn, dan kamu tahu itu” Ucap Tay santai.

“Tapi...  Jika di lain hari ternyata kau menyukai nya bagaimana? “ tanya Sasin serius.

“Bunuh saja aku!! “ Tay menjawab dengan asal dan kelewat santai.

“Segitu bencinya kah dirimu pada P'New? “ ucap Sasin heran.

“Ya!! Sampai kapanpun aku akan tetap membencinya!! “Tay menjawab dengan  serius.

“Jika begitu, Bolehkah aku mendekati P’New? “ucap Sasin serius.

“Tentu saja, lakukanlah sesukamu!! Aku tak akan pernah menyentuh New, jika aku sampai menyentuh ataupun mencintai nya BUNUH SAJA AKU!!” ucap Tay lebih serius dan terdengar meyakinkan.

“Baiklah ku pegang janjimu kak!! “ ucap Sasin merasa lega.

Setelah obrolan panas itu, tak lama New mulai bangun dari tidurnya, ia mulai mengedip- ngedipkan kedua matanya dan merasa tegang seketika. Bagaimana bisa ia tertidur di pundak Tay.

“P'Tay?” New berujar dengan nada takut.

“Kakak ipar, apakah kakak masih mengantuk? Kakak bisa tidur di pundakku.” Ucap Sasin sambil tersenyum ramah.

DIVYENDU Part 1 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang