Akhirnya keluarga van dijk sampai juga di tanah impian. Sesuai bayangan, baik Peter maupun suzie langsung jatuh cinta pada Hindia Belanda. Padahal, baru saja mereka sampai di pelabuhan, Batavia, belum ke wilayah lain.
Seorang laki laki melayu mendatangi keluarga itu sambil membawa selembaran kertas. Dia menghampiri Peter sambil bertanya dalam bahasa Belanda yang kaku,"apakah anda tuan van dijk? ".peter mengangguk. " Ya, betul, saja van dijk. Anda? "Dia balas bertanya dengan ramah.
" saya Goenawan, Anda bisa memanggil saya goen saja, Tuan, saya yang akan membawa Anda ke Buitenzorg ".Sejak hari itu, tuan van dijk bersahabat dengan sang inlander(pribumi) yang bernama Goenawan. Tak hanya itu keluarga goen juga sangat akrab dengan suzie dan ivanna. Mereka mengajari budaya Hindia Belanda dan segala cara kehidupan masyarakat asli negeri itu.
Ivanna juga bersahabat dengan anak sulung goen yang bernama saiful. Mereka tumbuh bersama, belajar bersama, dan saling menyemangati dalam segala hal.
" saiful kau bisa baca? ".
Saiful menggeleng. " Belum bisa, nona. Kau".
"Jangan panggil saya nona,saiful.panggil saja ivanna"
Bentak ivanna sambil cemberut. Lucu sekali tingkahnya😆.
"Iya,ivanna"kata saiful." peter, jangan terlalu dekat dengan inlander. Tak semua orang kita suka pada mereka. Bisa berbahaya untuk karier mu"kata seorang laki² bermata biru berbicara serius sambil menatap tajam Peter van dijk. Mereka berdua sedang bersantai di halaman belakang.
"Oh, Charles, mengapa pikiran mu begitu sempit? Memang apa hubungannya karierku dengan kedekatan ku dengan warga pribumi? Kau sendiri kan tahu, mereka itu banyak bantu kita. Kalau tak ada orang² seperti Goenawan, mungkin bangsa kita tak akan kerasan tinggal di negeri jajahan" jawabnya enteng."Sekarang mungkin kau bisa berpikir seperti itu. Bagaimana pun, kita adalah musuh mereka, dan akan selalu mereka anggap musuh. Siapa tahu kalau ternyata diam-diam si goen itu mata mata pemberontak? Tak ada yang tahu kan".
Peter terkekeh. " ya, aku tau. Tapi bukankan aku menunjukkan pada mereka kalau kita tak seburuk yang mereka kira? Tak semua orang Netherland itu kejam, seperti aku dan kau contohnya.
Charles tampak tak suka. "Kau ini, tau rasa kau nanti! Kalau sesuatu terjadi padamu, aku tak akan membantumu! Kau sungguh bebal, Peter" Charles menukas sambil menyalakan sebatang cerutu.Suzie van dijk mengeluh tak enak badan. Suaminya Peter tak bisa menemani karena ada tugas yang tak bisa dia tinggalkan. Namun ada sarinah dan saiful disana. Ada pula ivanna yang setia di samping tempat tidur suzie, sambil sesekali bercanda dengan saiful.
"Kenapa saya ini, kok rasanya mual terus, ya? Sakit apa ini.... " dengan lemah suzie mengadu kpd sarinah. Wanita Jawa itu terus memijati kaki suzie, meski sempat suzie menolaknya karena tak enak hati.
"Mungkin anda masuk angin, karena cuaca sedang sangat tak menentu. Sebentar panas, sebentar hujan" Jawa sarinah polos.
Suzie melamun sejenak. "Tapi, sarinah, saya tak pernah lemah terhadap cuaca. Bahkan Peter bilang, saya adalah wanita yang sangat kuat dan cepat beradaptasi".
Sarinah tersenyum, "Anda kan bukan Tuhan, berani benar menyebut bahwa anda itu kuat".
Jawaban sarinah membuat suzie tertawa malu. " benar juga apa katamu, sarinah. Aku terlalu sombong, hingga sangat percaya diri bahwa aku ini wanita kuat yang tak akan pernah sakit".
Tawa suzie dan sarinah membuat anak anak heran karena tidak memahami, sebenarnya apa yang lucu dari percakapan ibu mereka itu?.
Tiba tiba saja sarinah memekik, membuat semua orang ada di sekelilingnya kaget. Suzie van dijk dan ivanna juga menatapnya heran.
"Mungkin saja Anda ini tidak sakit, suzie. Mungkin saja kondisi tubuh anda begini karena anda sedang hamil! "

KAMU SEDANG MEMBACA
IVANNA VAN DIJK
عشوائيkisah hidup noni belanda IVANNA . Tapi aku bakal ceritain secara singkat biar ga terlalu panjang. Hantu belanda berambut pirang itu terlihat marah, gusar, dan mengusir siapapun yang datang ke rumah. Dia benci orang-orang berwajah melayu, dia benci...