sang pujaan hati telah datang

331 12 0
                                    

𝙏𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙪 𝙠𝙪 𝙪𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝘿𝙞𝙢𝙖𝙨 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙠 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖𝙠𝙪. 𝘼𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖-𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖, 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙗𝙖𝙗𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙞𝙠𝙪 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙣𝙘𝙞𝙠𝙪. 𝙋𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡, 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙪𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙡𝙞𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜𝙞 𝙖𝙙𝙞𝙠𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜-𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙟𝙖𝙝𝙖𝙩 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖.

𝘿𝙞 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙨𝙞𝙨𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙡, 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙠𝙚 𝙉𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙙 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝𝙠𝙪. 𝙉𝙖𝙢𝙪𝙣, 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙣𝙪𝙝𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙠𝙪𝙩, 𝙠𝙝𝙖𝙬𝙖𝙩𝙞𝙧, 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙖𝙡𝙖 𝙝𝙖𝙡 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝘿𝙞𝙢𝙖𝙨 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙤𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖𝙠𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣. 𝘿𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙡𝙖𝙞𝙣, 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣𝙠𝙪 𝙙𝙞 𝙉𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙙 𝙨𝙖𝙣𝙖 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙧𝙪𝙖𝙣, 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙠𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙤𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙞 𝙃𝙞𝙣𝙙𝙞𝙖 𝘽𝙚𝙡𝙖𝙣𝙙𝙖.

𝙖𝙝, 𝙚𝙣𝙩𝙖𝙝𝙡𝙖𝙝, 𝙛𝙞𝙧𝙖𝙨𝙖𝙩 𝙠𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩𝙖, 𝙨𝙪𝙖𝙩𝙪 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙩𝙞𝙢𝙥𝙖 𝙠𝙚𝙨𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖𝙣.

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙞𝙩𝙪...

-𝙄𝙑𝘼𝙉𝙉𝘼 𝙑𝘼𝙉 𝘿𝙄𝙅𝙆-

𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙄𝙫𝙖𝙣𝙣𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙖𝙝. 𝘿𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙖𝙣𝙟𝙞 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙗𝙖𝙝 𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥𝙣𝙮𝙖. 𝙋𝙚𝙧𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙞𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝘿𝙞𝙢𝙖𝙨, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙡𝙖𝙢𝙖-𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙪𝙨𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠.

Saat ini, meskipun masih kamu, mereka mencoba kembali saling bicara, saling bercerita. Keadaan rumah Van Dijk sudah nyaris normal, terdengar lagi gelak tawa di sana, ada kebahagiaan didalamnya.

"Ivanna, kau tak berniat mencari kekasih?" suatu hari, Suzie Van Dijk menggoda anak perempuannya. Ivanna sangat tertutup soal itu, dan biasanya mengelak jika orangtuanya mulai membahasanya.

"Nanti, mama. Setelah Dimas mendapat kekasih, beru aku akan membuka hatiku untuk laki-laki." Dia menjawab, pura² tak acuh, sambil terus menbereskan piring di dapur membantu seorang bedinde yang akrab dengannya.

"Aku ragu adikmu itu akan mudah jatuh cinta pada perempuan kabaret, apalagi perempuan Netherland seperti kita. Aku malah berpikir, Jangan-jangan Dimas akan akan mencintai dan menikahi seorang Inlander(pribumi). Menurutmu bagaimana?" Dia tertawa.

IVANNA VAN DIJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang