11. Misteri

815 76 9
                                    

HAPPY READING!
⚠Cerita ini murni dari pemikiran author, jadi jika ada kesamaan alur tokoh dan sejenisnya, saya minta maaf. itu unsur ketidaksengajaan.

ENJOY THE STORY!

"Satu dari kita mungkin akan ada yang terkena kasus pembunuhan."

Dua remaja berseragam Nerlangga tengah berada di sebuah restoran cepat saji dekat sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua remaja berseragam Nerlangga tengah berada di sebuah restoran cepat saji dekat sekolahnya.

"Lo ngapain ngajak gue ke resto ini segala? Mau nge-date?" tanya Gabriella.

Hans menghela napas pelan, "Gue ngajak lo belajar, karena gue kasihan sama nilai lo."

"Jadi itu ... maksud lo nyuruh gue bawa laptop ini segala?" ujar Gabriella sembari menatap laptop apple miliknya.

Hans mengangguk, "Iya, jadi ayo mulai belajar!" Hans mulai menghidupkan laptop-nya, begitupun sebaliknya. Gabriella ikut menghidupkan laptop miliknya.

"Gak pesan makanan sama minuman dulu?" tanya Gabriella.

"Terserah," jawab Hans singkat.

"Ih, sok kul lo," timpal Gabriella.

Hans hanya tertawa kecil mendengar timpalan teman ceweknya itu. Ia beralih melihat sekeliling restoran itu, matanya tertuju pada seseorang ber-hoodie hitam yang tengah menatap ke arah mereka berdua.

"Kenapa dia ada di sini?"

-HSN-

Cakra dan Naura tengah berada di taman kota. Mereka berdua terlihat lagi ber-mesraan di taman tersebut.

"Cak, lo lihat orang di sebelah sana itu?" Naura menunjuk seseorang yang berada tidak jauh dari arah mereka.

Cakra mengikuti arah tunjuk Naura, ia tersentak saat tau sosok yang di tunjuk Naura itu.

"Kenapa dengan dia?" tanya Cakra.

Naura menyeruput es doger yang ada di tangannya, "Dia lihatin kita dari tadi, apa lo kenal sosok itu?" tanya Naura balik.

Cakra menggeleng cepat, "Gue gak tau dia, kita pergi saja dari tempat ini." Cakra menarik lengan tangan Naura dan beranjak pergi dari tempat itu.

"Kok cepat banget sih. Yaudah, kasihan...." Naura berjalan mendahului Cakra.

Naura berlari ke arah mobil Lamborghini berwarna golden milik Cakra.
Ia membuka pelan pintu mobil itu, dan masuk ke mobil tersebut.

[END] Genius Disciples [Dibukukan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang