Sudah baik, cantik, pinter masak, pekerja keras pula. Itulah beberapa hal yang bisa menggambarkan diri dari seorang Kim Jennie. Istri dari pemilik agensi besar dan lumayan terkenal yaitu-Suga.
Rutinitas Jennie setiap hari ya tidak jauh berbeda dengan rutinitas para mama-mama lainnya. Selain mengurus rumah, memasak, menyiapkan sarapan, serta merawat anak dan suaminya. Kadang juga Jennie nerima tawaran endors-an untuk ngebantu promosiin brand skincare punya-nya Rose, nerima tawaran jadi Brand Ambassador produk terkenal dan jadi model untuk isi cover suatu majalah.
Kayak pagi ini, Jennie lagi sibuk nyiapin sarapan untuk keluarganya yang dibantu oleh anak keduanya yaitu-Yoshi. Yoshi memang mewarisi bakat memasak dari Jennie. Ya meskipun gak selihai Jennie memang, tapi kalau urusan enak atau nggak masakannya, ya enak-enak ajasih. Begitu, kalau kata Jennie mah.
"Prince, tolong aduk sayurnya sebentar ya. Mami mau keatas dulu, bangunin Papi sama Dobby."
Yoshi mengangguk lalu mulai melakukan apa yang Maminya perintahkan. Bersamaan dengan itu Hyunsuk datang memasuki kawasan dapur dengan gaya outfit nyentrik yang khas Hyunsuk sekali.
Ia menarik kursi meja makan dan duduk disana. Seraya mengambil gelas berisi susu dan mulai meminumnya.
"Lo mau kemana Mas? Tumben rapih banget gitu." tanya Yoshi.
"Gue mau kekampus. Biasa, ada urusan sama anak-anak." Hyunsuk meletakkan kembali gelas susu yang tinggal sisa setengah.
Tak lama Jennie kembali dari atas, Hyunsuk menoleh, mendapati Maminya yang kini berjalan mendekat.
"Sarapannya udah dimakan Mas?" tanya Jennie.
Hyunsuk mengangguk seraya meminum sisa susu digelas tadi hingga tandas. Matanya melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan.
"Mam, Mas berangkat sekarang ya." pamitnya, berjalan sedikit untuk menghampiri Jennie yang berdiri didekat kompor.
"Abisin dulu sarapannya Mas. Lagian emangnya gak kepagian berangkat jam segini." Jennie melirik jam dinding.
"Ini udah kok tuh." ucapnya dengan mulut yang masih sibuk mengunyah sisa-sisa roti tawar bekas sarapannya tadi.
Jennie menghela nafas pelan. "Yaudah, kalau gitu hati-hati. Inget, jangan ngebut bawa motornya." peringat Jennie pada anak tertuanya.
"Oke, Mam, siap!"
"Bye!" Hyunsuk melambaikan tangannya seraya berjalan menjauhi kawasan dapur.
"Mas sama Prince mana?" tanya Suga, seraya menyesap kopi hitamnya.
"Mas tadi pagi-pagi banget udah izin berangkat ke kampus. Katanya sih ada urusan gitu, tapi kalo Prince-" netranya melirik kesana kemari saat tak menemukan keberadaan sang anak ditempat.
"Tadi sih sehabis bantuin aku masak dia pamit mau kekamar, tapi gak tau deh itu anak malah gak balik lagi kesini dan gabung buat sarapan."
"Tadi Dobby liat, Abang ada di gazebo samping rumah." Dobby menghentikkan kegiatannya mengoles roti. Matanya mencari cari sesuatu. "Pap, Dobby mau itu."
"Makasih, Pap." Suga mengangguk. "Suruh kesini, sarapan dulu."
"Bentar, aku susulin dulu."
Ponsel yang tiba-tiba berdering itu mengalihkan atensi Yoshi yang sedari tadi tengah menatap fokus ke layar laptop. Ia mengecek siapa penelpon itu lalu mengangkatnya.
"Iya Ji, gue-"
"PRINCE!" ucapan Yoshi terpotong saat Jennie memanggil namanya.
"Bentar, mami manggil." Yoshi menjauhkan ponselnya.
"Kamu lagi terima telepon Prince?" Yoshi mengangguk. "Iya, dari Jihoon."
"Ada apa Mam?" tanyanya lagi.
"Sarapan dulu. Itu Papi nyariin kamu tadi tuh. Disuruh sarapan dulu." kata Jennie.
"Nanti aja ya Mam. Soalnya tanggung bentar lagi masuk pelajaran pertama. Tuh, sepuluh menit lagi." Yoshi menunjukkan layar ponselnya.
Yoshi meneruskan mengobrol dengan Jihoon ditelepon saat melihat Jennie pergi darisana. Dia berpikir Maminya nggak bakal balik lagi, padahal-
Jennie kembali dengan membawa nampan berisi sarapan untuk Yoshi. Satu gelas susu putih lengkap dengan dua roti tawar isi selai coklat kesukaannya.
Yoshi menatap Jennie yang tengah berjalan mendekat, ia menghela nafas pelan, Maminya itu, selalu seperti ini. Tidak pernah tidak bersikap manis.
"Mami ngapain repot-repot, Prince bisa ambil sendiri Mami."
Jennie menaruh nampan diatas gazebo. "Naikin dulu itu kakinya, berendam nya nanti lagi."
Kalau yang nanya posisi Yoshi, dia ada dipinggiran kolam renang, sambil kakinya direndemin ke aer. Nah, ngerjain tugas dilaptop dipinggir kolam, apa nggak kecebur tuh laptop?
Yoshi memeluk Jennie erat. "Makasih ya Mam. Maaf, Prince jadi ngerepotin Mami deh." anak itu mempoutkan bibirnya.
Jennie menggeleng. Lalu menangkup dagu Yoshi, kemudian ia gerakkan kekanan kekiri dengan gemas. " Gimana bisa kamu berfikir kalau kamu repotin Mami? Kamu itu anak Mami Prince, sama kayak Dobby dan juga Mas. Kamu itu tanggung jawabnya Mami dan Papi."
"Udah, lanjutin sarapannya. Nanti kalau mau nambah, panggil Mami aja, nanti Mami bawain lagi kesini." Jennie hendak beranjak dari sana.
"Prince bisa ambil sendiri kok. Makasih Mami!" dia kembali memeluk maminya erat.
"Sama-sama Sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Families | Random KPOP Idols
FanfictionKeseharian keluarga sosialita penghuni komplek Aydola Residence.