Setelah bosan dengan aktivitas mereka yang hanya duduk duduk saja. Suga berinisiatif membawa Jennie ketempat favorite kencan mereka dulu. Kebun buah yang letaknya tak jauh dari tempat mereka sekarang. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit untuk sampai kesana.
Memutari perkebunan dengan membawa keranjang buah, tangan kirinya pun tampak sibuk dengan menggenggam jemari sang istri.
Penjaga yang ada disekitaran kebun sudah sangat kenal dengan Jennie dan juga Suga. Sebelum mereka menikah dulu, Suga lah yang sering membawa Jennie kesini. Alih-alih membawa Jennie untuk makan di restoran mewah, Suga lebih memilih membawa Jennie ke tempat sederhana semacam ini.
"Udah berapa lama ya, Yoon, kita gak kesini?" tanya Jennie memecah keheningan.
"Aku lupa. Terakhir waktu kamu lagi hamil Dobby."
Jennie mengangguk. "Aku salut deh! Bahkan tempat ini gak ada yang berubah sama sekali. Suasananya masih sama kayak terakhir kali kita kesini."
"Tukang disini pinter ngerawat kebun nya. Makanya tempatnya gak ada yang berubah, dan malah menurutku ini jauh lebih bagus." Suga memetik beberapa buah lalu memasukannya kedalam keranjang.
Jennie menyetujui ucapan suaminya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Entah mengapa, Jennie merasa selalu mendapat ketenangan dan kenyaman ditempat ini. Walaupun tempatnya sederhana dan terpencil, tapi itulah hal istimewa nya. Keuntungannya bagi Jennie adalah, disini ia tidak menemukan keberisikan, riuh ricuh awak media dan lain-lain.
Setelah itu Jennie ikut membantu Suga untuk memetik buah buahan. Ia memasukan nya ke dalam keranjang yang suaminya bawa. Lantaran keranjang yang dibawa Suga, sudah cukup besar untuk menampung buah apa saja yang akan mereka petik.
Saat masing masing tengah sibuk dengan urusannya, Suga dengan tiba tibanya saja menyuapkan buah strawberry pada Jennie. Yang tentu langsung disambut dengan baik oleh sang istri "Manis, gak?" Jennie mengangguk. "Enak, enak."
"Kayaknya udah cukup deh, Yoon. Gak usah terlalu banyak, takut gak ke makan nanti." Suga melirik keranjang yang dibawanya. "Sekarang kita temuin tukang kebunnya dulu, terus kita pulang."
Suga yang merasa kalau pergerakannya tertahan kemudian menoleh kebelakang. Dilihatnya Jennie sedang menunduk seraya memainkan jari jemarinya.
"Kenapa?"
"Hm?"
"Kamu, kenapa?"
"Aku tiba tiba sedih aja."
"Sedih kenapa?"
Jennie melirik keranjang yang dibawa suaminya sekilas. "Sedih karena salah satu anakku gabisa makan buah yang barusan kita petik." Jennie menjeda. "Kita berdua kalau kesini paling suka petik buah strawberry. Karena baik aku, kamu, Hyunsuk sama Yoshi, mereka suka banget sama buah itu. Tapi, Dobby? Bahkan dia punya keinginan buat makan aja perlu kita tahan mati matian buat sekali kali gak berurusan sama buah itu."
"Aku awalnya juga gitu. Aku kasian sama Dobby yang harus tahan untuk gak makan makanan yang dia suka. Tapi, setelah aku tau konsekuensi kalau dia makan buah yang dia suka itu berakibat fatal buat kesehatannya, aku lebih baik larang dia secara keras daripada anak aku sampai kenapa napa."
Jennie masih belum berpindah dari tempatnya. Suga kemudian merangkul istrinya lalu memluknya erat. "Ayo, pulang. Dobby, pasti udah selesai sama kursus dancenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Families | Random KPOP Idols
FanfictionKeseharian keluarga sosialita penghuni komplek Aydola Residence.