Haruto melangkah keluar rumah sambil membawa keranjang dipelukannya. Isi dalamnya itu, beberapa kemasan makanan hewan peliharaan milik keluarganya.
Haruto meletakannya diatas meja. Habis itu dia masuk kedalam kandangnya bam sama love. Bam dan love—adalah jenis anjing doberman punyanya Lisa sama Jungkook yang ukurannya lumayan besar itu. Dulu, waktu pertama kali bam sama love dibawa kerumah, Haruto malah takut sama mereka. Saking takutnya, Haruto juga sempat demam berhari-hari. Tapi lain hal sama sekarang, Haruto malah sayanggggggggg banget sama bam sama love.
"Bam! Love! Come here!" Haruto menuangkan sedikit demi sedikit makanan keduanya kedalam wadah yang berbeda. Setelah beres Haruto keluar dari kandang dan nggak lupa buat kunci pintunya kayak semula.
Selesai sama urusan bam dan love, kali ini Haruto membuka kemasan bertuliskan 'makanan kucing'. Haruto membuang kemasan yang pertama kedalam tong sampah karena udah habis. Dilanjut dengan membuka kemasan yang baru.
"Ini buat Luca,"
"Leo,"
"Lily,"
"Lego,"
"Dan terakhir buat Louis."
Karena kucing milik Maminya itu jumlahnya ada lima, jadi, Haruto juga menuangkan makanan kedalam lima wadah yang berbeda. Lalu Haruto taruh dimasing-masing kandangnya. Karena, setiap satu kucing itu ditempatin dikandang yang berbeda.
Dan terakhir, hewan peliharaan miliknya. Iya, Haruto juga punya kok.
Haruto membuka kandangnya pelan-pelan. Tapi, kok?
"Loh?! Cocoa kok nggak ada?!"
"COCOA!"
Haruto kelimpungan nyari kesana-kesini. Mukanya udah merah karena nahan nangis. Kalau sampai hewan peliharaannya nggak ketemu, Haruto nggak tau sedihnya kayak gimana.
Cocoa—nama kelinci Haruto yang anak itu udah rawat dari kecil. Jadi bisa dibayangin kan seberapa sayangnya Haruto sama si Cocoa?
"Cocoa..."
Haruto mengusap air yang ada diujung matanya. Ia menatap sekeliling halaman rumah dengan raut wajah bingung. Kok bisa kelincinya hilang mendadak pagi ini.
Haruto menarik ingusnya. "Cocoa.. Dimana sih?! Aduh..."
Haruto niatnya mau cari keseluruh penjuru rumah, tapi nggak jadi karena tiba-tiba ada suara bel yang malah bikin dia jengkel.
"Siapa sih anying ah! Ganggu aja, heran!"
Haruto ngomel-ngomel lalu masuk kedalam rumah.
Haruto kembali sambil bawa-bawa remot ditangannya. Dia pencet tombol merah lalu mengarahkan remot itu ke gerbang rumahnya. Seketika gerbang tinggi itu terbuka sampai setengah dada.
"BANG DOB, WOI ANYING!" Haruto tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan tangannya kearah Dobby yang berdiri diluar gerbang.
Padahal tinggal geser doang To, meni kudu make remot.
"HARTONO, KAKAK LO ADA NGGAK?"
"HAHH?"
"KAKAK LO! KAKAK LO ADA NGGAK?! Dobby mengeraskan suaranya.
"WOI YANG JELAS KALO NGOMONG!" Haruto berkacang pinggang, kesel.
Kenapa Haruto nggak nyamperin Dobby? Dia males. Jarak gerbang sama pintu rumah itu jauh. Haruto males menggerakkan kakinya jalan kesana cuman untuk buka gerbang. Makanya tadi Haruto lebih pilih buat pakai remot.
Sedangkan diluar gerbang ada Dobby yang lagi mencak-mencak. Haruto yang liat itu mendengus kasar, mau nggak mau dia harus nyamperin Dobby. Ya, walaupun sambil males-malesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Families | Random KPOP Idols
FanficKeseharian keluarga sosialita penghuni komplek Aydola Residence.